Bab 17

1.1K 55 11
                                    

Setelah rony menyusul salma ke kamar rony melihat salma murung di balkon

"ca? sayang kamu kenapa?" ucap rony

"gapapa mas" jawab salma

"cerita ca, aku suami kamu" ucap rony

"aku jahat bngt ya mas sama nabila? aku salah ya kalo mau tau tentang perkembangan kasus ini" ucap salma dengan mata yang sudah berlinang

"kamu salah ngediemin nabila, tapi kamu ga salah kalo mau tau tentang perkembangan kasus ini" ucap rony
"kita cari tau ya, kita ke rumah papa kita tanyain yang baik, mungkin papa bisa bujukin nabila" ucap lembut rony lagi

"aku tuh kemarin ga sengaja denger nabila ngomong ke syarla, katanya jangan bilangin aku tentang kasus nya bunga, mas.. aku ini kakak nya, ga seharusnya nabila sembunyiin itu semua
aku korban, dan seharusnya aku tau perkembangan dari masalah ini" ucap salma sambil menangis

"syarla? kenapa kamu ga bilang kalo syarla tau ca? aku bisa tanya dia" ucap rony

"jangan mas, aku ga mau ada masalah baru lagi" ucap salma sambil memeluk sang suami

"aduuh sayang nya mas" ucap rony mengecup pucuk kepala salma

"mass mau bobo, sambil nonton kaya kemarenn" ucap salma manja

"mau ga yaaa" ucap rony

"masss" rengek salma

"iya sayang iya, ayo sini mas gendong ke kasur yaa, kita nonton bareng yaa" ucap rony dan...

HAP

rony menggendong salma ala koala sangat sweet bukan? memang rony sudah menyukai salma sejak lama, maka dari itu dia begitu mencintainya, susah sekali mendapatkan hati salma, namun sekarang, sudah sepenuhnya hati salma isinya rony

sesampainya di kamar
"sayang, kamu emng ga risih sama sikap aku yang kaya anak kecil gini?" tanya salma

"kok kamu ngomong gitu ca, aku malah seneng kalo kamu manja gini sama aku, justru aku marah kalo kamu manja sama cowo lain" ucap rony sembari menoel hidung mungil salma

"hmm, aku takut kamu risih, nanti malah cari cewe lain" ucap nya sambil cemberutt

"gemes bgt siii, ini mah bayi mas rony bukan istri mas rony" ucap rony sambil menciumi penuh wajah istri nya

"iiih mass jangan gitu, aku ga bisa napas tauuu, cium nya pelan pelan ajaaa, satu satuu" rengek salma

"abisnya kamu gemes bangettt, mas jadi pengen gigit dehh" ucap rony sembari mencubit gemas pipi tembam salma

"mas, ngantukk" ucap salma

"sini sayang mas puk puk, kita bobo yaa" ucap rony

"idupin i-pad nya, mau sambil nonton netflix" ucap salma sambil mengusal di leher sang suami

"iya iya, bentar yaa, niii mau yang mana kamu pilih ajaa" ucap rony

"iniiii" ucap salma

tuk tuk

"besarin mas suaranyaa" ucap salma

"udah, jangan kenceng kenceng, yang ada ntar ga bobo kamu, udah sini" ucap rony sembari menempelkan muka salma ke ceruk lehernya

puk puk puk

rony mengelus dan menepuk pelan pantat sekal salma layaknya sang ayah sedang menidurkan anak nya, tak berselang lama, rony merasakan nafas salma yang teratur diceruk lehernya, dan pelukan salma yang melemas menandakan sang istri sudah tertidur pulas

"kamu itu lebih dari sempurna ca, aku bahagia banget bisa dapetin istri kayak kamu, walaupun kamu manja nya minta ampun, tapi kamu tetep aja melakukan kewajiban kamu layak nya istri, semoga aku bisa selalu bikin kamu bahagia ya ca, aku ga bisa liat kamu sedih ca, perih rasanya liat air mata kamu netes, senyuman kamu itu sangat berarti buat aku, selalu jadi caca yang aku kenal ya, kita harus sama sama terus, gaboleh ada yang pisahin kita selain maut caa, kamu cinta terakhir aku" ucap rony sembari mencium pucuk kepala salma dan mengelus rambut salma yang terurai panjang

Hingga rony tak sadar air matanya menetes ke dahi salma

"eughh, mas kamu ngiler yaa" ucap salma

"ish ngga yaa, enak aja, aku tuh tadi nguap mulu, jadi air mata aku netes ini, kmau suudzon aja sama suami" ucap rony

"ya abisnya dari atas netes, kirain kamu ketiduran" ucap salma

"udah aah, kamu bobo lagi sini" ucap rony

lalu rony kembali mengulangi caranya menidurkan salma tadi

OKE GAISS, BUAT KALIAN YANG UDAH BACA TOLONG PENUHIN KOLOM KOMENTAR NYA DAN VOTE JUGA JANGAN LUPA

AKU NULIS INI GA DIBAYAR, SEENGGAKNYA KALIAN SEMANGATI AKU DI KOLOM KOMEN ATAU VOTE.

TERIMA KASIH SUDAH MEMBACAAA

Disatukan oleh semestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang