Reverse Love 🔞

Chapter 18

"ASTAGA! BAGAIMANA BISA ORANG TUA ITU TERBUNUH OLEH SEORANG GELANDANGAN GILA?!"

"Saya juga tidak mengerti Tuan, yang saya dengar dari beberapa pihak ... gelandangan itu sangat ahli memainkan senjata dan juga, teknik bela diri yang sangat mumpuni. Makanya gelandangan itu berhasil menewaskan anak-anak buah kita."

Pria paruh baya itu tidak habis pikir dengan penjelasan yang baru saja ia dengarkan dari salah satu anak buahnya ini. Seorang mafia hukum berhasil tercium persembunyiannya oleh orang yang disebut gelandangan?

"Ini mustahil sekali, kenapa bisa gelandangan itu tahu markas mereka? Apa ada seseorang yang memberikan informasi mengenai markasnya itu?" tanya si pria paruh baya sambil berpikir.

"Jangan-jangan ini ulah dari salah satu agensi yang sangat ditakuti oleh masyarakat dan mafia seperti kita, Tuan!" ucapnya dengan serius pada tuannya tadi.

"Agensi apa itu, Cordy?" Pria paruh baya yang dikatakan tuan itu bertanya. "Kenapa sangat ditakuti oleh masyarakat dan mafia seperti kita?"

Lalu anak buahnya pun langsung menjelaskan. "Agensi yang dimaksud itu adalah ... agensi pembunuh bayaran paling menakutkan dan sadis di negara ini."

Pria paruh baya itu terdiam sejenak mendengarkan penjelasan anak buahnya itu.

"Agensi itu bekerja dalam memberantas mafia, pengedar atau gembong narkoba, dan pejabat negara yang berkhianat kepada negara. Mereka akan memanggil orang-orang terbaiknya untuk membasmi orang-orang seperti kita ini, Tuan."

"Dan pembunuh bayaran yang paling terkenal membunuh para korbannya dengan sangat keji adalah. J the Killer's."

Selesai menceritakan itu, anak buahnya pun ijin untuk kembali ke markasnya. Setelah anak buahnya pergi, pria paruh baya itu masih memikirkan nama seorang pembunuh bayaran yang terkenal sangat ditakuti karena aksi membunuhnya yang sangat keji dan tidak manusiawi itu.

"J the Killer's? Aku akan melawanmu."

.

.

"Kak, kenapa ya dari hari ke hari kalau aku perhatikan ... dia dan mantan kekasihku semakin hari semakin deket aja ya?" ucap seorang pemuda imut di sana. "Aku gak percaya kalau mantan kekasihku akan sangat mencintainya sampai seperti itu. Dulu, ketika aku masih menjalin hubungan sama dia, dia gak pernah memperlakukan aku se-perfect itu?"

"Mungkin mantan mu itu udah bosan kali sama kamu, Van. Secara 'kan kamu selalu menghabiskan waktu sama aku terus? Makanya dia bosan, ingin cari yang baru dan akhirnya ... dia menemukan jalang ku yang manis itu." Si pria beralis camar itu menjawab pertanyaan pemuda imut tadi.

"Kakak kok gitu sih ngomong nya? Mantan sahabat karibku itu bukan jalang! Dia itu hanya terlalu bucin sama Kakak, itu aja!" Si pemuda imut tadi tidak setuju jika mantan sahabat karibnya dikatakan jalang olehnya.

"Yah bagiku, dia adalah jalang yang nikmat sekali saat disetubuhi. Hemm...." Pria beralis camar itu kembali membayangkan adegan panas yang dulu pernah ia lakukan bersamanya sampai jalang nya itu mengandung anaknya.

"Hei! Kakak mikirin apa! Apa kakak ngehaluin melakukan hubungan itu sama mantan sahabat karibku?" tanyanya sambil menepuk pundaknya agak kencang.

Pria beralis camar itu tersenyum lalu ia menatap ke arahnya. "Iya aku masih haluin itu. Maafin aku, Ervan."

"Kakak nih sebenernya masih cinta sama dia ya? Dan Kakak gak rela kalau dia jadian sama mantan ku?" Pemuda imut bernama Ervan itu bertanya pada pria beralis camar yang kini ada di depannya ini.

"Lebih tepatnya sih, aku mencintai tubuhnya aja. Gak lebih dari itu. Dia itu hanya jadi alat pemuas nafsuku aja sih." Pria beralis camar itu menjawab tanpa adanya keraguan di sana.