Chapter 13

413 26 6
                                    

Setelah meninggalkan kafe selaras, Alex segera membawa Bintang pergi dari sana. Diketahui Bintang dalam keadaan tidak sadarkan diri saat akan melakukan usaha untuk bunuh diri dengan terjun bebas dari jembatan curam yang berada tidak jauh dari kafe selaras.

Dan saat ini mereka sudah berada di dalam mobil menuju ke apartemen Alex. Diperjalanan pulang, tidak ada henti-hentinya Alex menatap Bintang yang berada di sebelah kursi kemudi. Betapa ia sangat mencintai pemuda manis ini. Karena kejadian beberapa jam lalu, sekarang si manis pingsan dan belum juga sadar.

"Bintang ...." Alex menggumam.

"Kamu harus bisa jalani kehidupan ini dengan baik. Aku akan selalu ada bersamamu. Kamu punya berlian yang harus kamu rawat dan dibesarkan dengan penuh cinta." Sambil menyetir, Alex mengangkat tangan satunya untuk menyentuh pipi berisi Bintang.

"Kamulah berlian indah itu, Bintang. Sekarang, aku yang akan menjagamu dari si brengsek Devon."

Setelahnya, Alex kembali fokus menjalankan mobilnya sampai menuju apartemennya.

.

1 Jam kemudian...

Mobil Alex sampai di sebuah kompleks apartemen di mana tempat tinggalnya berada. Alex melajukan mobilnya menuju ke parkiran untuk memparkirkan mobilnya. Setelahnya barulah ia keluar dari mobilnya lalu segera menggendong Bintang di belakang punggungnya.

Setibanya di lantai 26 letak kamar apartemennya, Alex melangkahkan kakinya menuju kamarnya di nomor 220. Sesampainya di depan pintu kamar apartemennya, ia langsung menekan digit angka agar pintu apartemennya terbuka. Setelah terbuka, ia pun langsung masuk dan kaki jenjangnya melangkah lebar menuju sofa empuk yang ada di sana.

Pelan-pelan Alex merebahkan Bintang dan berusaha agar tidak menyakitinya. Akhirnya Alex berhasil merebahkan si manis dengan baik. Dan sekarang Alex bisa menatap dengan jelas Bintang yang masih dalam keadaan pingsan dan juga wajah manisnya terlihat agak pucat di sana. Alex menjadi iba dan ia sedih melihat keadaan Bintang yang sangat kacau seperti ini.

Dan mata elangnya pun beralih pada perutnya yang terlihat agak buncit, tanda si manis memang tengah mengandung. Alex semakin ingin melindungi si manis dan tidak akan membuatnya bersedih hati.
Tidak lama kemudian, Alex mendengar ponsel Bintang berdering tanda ada satu panggilan masuk ke dalam ponselnya. Alex pun segera mengambil ponsel Bintang dan melihat siapa yang sudah menghubunginya. Dan ternyata yang menghubunginya adalah Arjuna.

"Arjunot?" Alex bingung ketika membaca nama yang tertera di ponsel Bintang.

Alex tidak menjawab panggilan itu. Ia takut jika ia yang mengangkat teleponnya, temannya ini akan curiga pada Bintang. Setelah panggilan berakhir, Alex pun lega. Dan ia pun memiliki inisiatif untuk mengetik pesan padanya agar Arjuna datang ke apartemennya untuk menemani Bintang.

Tapi saat akan membuka ponselnya, Alex tidak bisa membuka ponsel Bintang. Di sana harus pakai sidik jari atau memperlihatkan wajah agar ponselnya dapat terbuka. Dengan gerak cepat Alex pun meraih jari jempol Bintang dan mengarahkannya pada ponselnya. Dan berhasil. Ponsel Bintang pun terbuka. Sekarang Alex langsung beralih menuju pesan singkat untuk segera mengetikkan pesan pada temannya yang bernama Arjuna ini.

Alex berjanji tidak akan mengutak-atik ponsel Bintang karena menurutnya itu adalah privasi. Tujuannya adalah ingin memberi tahu temannya saja dan tidak membaca pesan-pesan yang ada di ponsel Bintang.
Setelah berhasil mengirimkan beberapa balon pesan, akhirnya Alex saling berbalas pesan pada Arjuna.

Setelah berhasil mengirimkan beberapa balon pesan, akhirnya Alex saling berbalas pesan pada Arjuna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reverse Love 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang