Chapter 14

321 19 4
                                    

"Semoga aku melalui semuanya berjalan baik-baik aja, dan gak ada halangan yang menghadang." Bintang menggumam pelan begitu hampir masuk ke dalam rumahnya.

.

.

Setelah ia masuk ke dalam rumah, Bintang langsung disambut oleh Papa dan Mamanya yang menatap ke arahnya dengan pandangan khawatir.

Setelah ia masuk ke dalam rumah, Bintang langsung disambut oleh Papa dan Mamanya yang menatap ke arahnya dengan pandangan khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa, Mama?" ucap Bintang begitu ia sampai di hadapan Tuan dan Nyonya Andrean.

"Kamu dari mana saja Nak? Kenapa jam segini baru sampai di rumah?" tanya nyonya Andrean pada Bintang. "Kamu jalan sama Ervan?"

"Kamu buat Papa khawatir, Sayang?" Tuan Johnny langsung berjalan dan memeluk anak bungsunya yang memiliki wajah manis ini.

Bintang dipeluk oleh papanya dengan erat. Ia tahu sekali perasaan papa dan mamanya ini karena sudah membuatnya cemas. "Aku baik-baik aja kok, Pa, Ma. Emm ya, aku habis jalan-jalan berdua sama ... Ervan."

"Syukurlah kalau begitu." Nyonya Andrean menghela napas lega mendengar anaknya baik-baik saja.

"Yasudah, kamu langsung masuk ke dalam kamar mu dan istirahat ya? Nanti Papa akan menyuruh pelayan datang membawa makan malam buatmu." Tuan Andrean / Johnny, menyuruh anaknya langsung berjalan ke kamarnya dan beristirahat. Tuan Andrean tidak mau anaknya kenapa-napa.

Setelah mendengar ucapan kedua orang tuanya, Bintang mengangguk lalu ia berjalan menuju kamarnya. "Baiklah, terima kasih Papa, Mama. Kalau begitu, aku masuk kamar dulu."

Tuan dan Nyonya Andrean melihat anak bungsunya sudah berjalan menuju ke kamarnya. Tapi, ada satu hal yang membuat mereka berdua agak aneh ketika melihat dengan jeli pada anak bungsunya. Mereka berdua berpikir. Kenapa wajah anaknya seperti agak pucat dan ... ada perubahan pada bentuk tubuhnya.

"Papa, aku pikir ... anak kita agak berisi ya badannya?" ucap Nyonya Andrean menatap ke arah suaminya.

"Aku juga berpikir begitu, sayang. Semoga saja anak kita tidak kenapa-napa, dan tidak ada terjadi sesuatu yang buruk padanya." Tuan Andrean menjawab ucapan istrinya.

Akhirnya tuan dan nyonya Andrean pun kembali ke kamar mereka, sebelumnya tuan Andrean pergi ke dapur untuk meminta pelayan mengantarkan makan malam untuk Bintang dan pelayan itu segera melaksanakan tugas yang diberikan oleh tuan Andrean.

.

.

Sesampainya di kamar yang super nyaman, Bintang pun merebahkan tubuhnya lalu pandangannya langsung menatap ke arah langit-langit kamar.

Sesampainya di kamar yang super nyaman, Bintang pun merebahkan tubuhnya lalu pandangannya langsung menatap ke arah langit-langit kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reverse Love 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang