DEVID

0 0 0
                                    

Sion melajukan motornya dengan kecepatan tinggi "Arghhh! Anjing! Setan! Tolol! AHHHHHH!" Sion terus berteriak. Dia bahkan tidak menggunakan helmnya karna terburu-buru.

Sion melintasi jalanan yang terlarang, bukan tanpa sebab. Jalan itu terbilang sangat menyeramkan dengan pepohonan yang menjulang tinggi, tidak terdapat lampu sama sekali, dan jalannya bahkan panjang. Aludra juga dikejar disini.

"Shit!" umpat Sion tak tertahan. Pasalnya ada yang mengikutinya dari belakang. Bukan hanya satu orang, melainkan lebih dari itu.

Sion mempercepat laju motornya, sampai ketika satu motor berhasil menyelipnya dan menendang motor Sion.

Brak!

Motor Sion terjahut sedangkan Sion terpental jauh dari motornya

"Shh.." Sion berdesis karna merasakan sakit dibagian kepalanya. Sion mengusap keningnya dan melihat cairan kental dan berbau amis, darah.

"Hajar dia" titah salah satu dari mereka dan langsung dituruti.

Bugh

Bugh

Bugh

Sion hampir kewalahan karna ia seorang diri sedangkan mereka 20 orang yang terhitung oleh Sion

Bugh!

Seseorang dari belakang memukul punggung Sion dengan balok kayu. Sion langsung terjatuh karna tidak bisa menopang berat badannya.

Bugh

Bugh

Bugh

Mereka memukul Sion secara brutal setelah itu menendang serta menginjak perut dan kepala Sion.

"Woy! Ngapain lo pada!" seseorang menghampiri mereka dan langsung menghajar "Yon! Lo masih kuat kan?" tanyanya

Sion mengerjap kan matanya untuk menetralisir keadaan sekitar. Sion bangkit dan membantu orang yang telah menyelamatkan hidupnya

Bugh

Bugh

Bugh

Meskipun jumlah mereka lebih banyak, tetapi Sion dan cowok tadi bisa menyeimbangi mereka bahkan mengalahkan mereka.

"CABUT!" titah orang yang tadi dan mereka langsung menurut dan meninggalkan Sion dan cowok tadi.

"Lo nggak papa kan, Yon?" tanyanya, Devid. Dialah orang yang menyelamatkan Sion.

"Hmm. Thenks, Vid" laki-laki mengangguk dan berjalan kearah motor sport putihnya.

"Tapi lo tau kan, gue nggak suka kebaikan dibalas dengan kata makasih aja?" Devid bertanya. Sion mengangguk. Mereka lumayan akrab karna sama-sama ketua geng motor. Bahkan Devid memiliki urutan yang pertama geng motor terhebat sedangkan Sion ke dua setelah Devid.

"Jadi gue mau imbalan yang setimpal. Boleh nggak?"

"Boleh lah, emang lo mau minta apa sama gue?"

"Lo tau murid yang namanya Deina nggak?"

"Nggak tuh. Emang kenapa?"

"Itu adek gue. Dia sekolah di sekolah lo, bahkan sekelas sama lo"

"Sory, gue nggak tau"

"Hmm, gue ngerti kok, dengan sikap lo yng cuek, pasti nggak bakalan tau"

"Emang lo mau gue ngapain sama adek lo?"

"Gue mau, lo jadi pacar adek gue, karna adek gue suka sama lo"

Jleb

"Pa-pacar?" Sion masih mematung disana dengan pikiran melayang kemana-mana "ta-tapi.."

SIONALUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang