Eltagha

3 0 0
                                    

Aludra, Aletha, Veera dan Vilona sekarang berada ditoko baju yang terletak dilantai 2 dimall. Mereka sudah membeli berbagai macam barang. Mereka tidak pandang harga, bahkan kebanyakan mereka membeli barang berndat seperti, Gucci, Dior, Cenell, Hermes, dan lain sebagainya.

Mereka menjadi sorotan parang pengunjung. Dengan kecantikan dan kekayaan mereka, membuat mereka iri melihatnya.

Sudah berapa kali Vilona memperingati mereka agar tidak boros, tetapi mereka ngeyel dan tidak mendengarkan perkataan Vilona.

"Gue mau ke Gramedia, kalian mau ikut gak?" tanya Aludra

"Lo juga suka baca novel?" tanya Aletha

"Iya, gue paliang suka baca novel, sampe nih, ya, kamar gue kaya perpustakaan"

"Wih, hobi kita sama dong?" ujar Aletha "kuy lah, gue juga mau beli novel" Aludra mengaggguk dan masuk. Sedangkan Vilona dan Vieera hanya mengikuti mereka dri belakang.

"Loh, bukannya itu Deina ya?" tanya Aludra "Deina ngapaian sama Sion?"


* * *

Aludra baru pulang kerumah saat jam menunjukan pukul 15.28

"Widih, dari mana lo? Pulang sekolah bawa barang banyak banget. Habis nyuri?" tuduh Mega

"Jangan souzon Ga," peringat Aludra

"Apa lo?! Mulai berani lo sama gue?!" Mega maju hingga berhadapan langsung dengan Aludra.

"Dra! Sini bentar!" teriakan dari Mamahnya itu bersal dari dapur. Sepertinya Mawar membutuhkan bantuannya

"Iya Mah!" Aludra menyimpan barangnaya dimeja dan segera menghampiri Mamahnya.

"Kenapa Mah?" tanya Aludra saat sudah berada didepan Mawar.

"Batuin mamah masak sama anterin makanan" ucap Mawar

Aludra menurut dan membantu Mamahnya memasak "Mah, bukanya disini banyak Art ya? Kok nggak bantuin Mamah?"

"Terserah Mamah dong! Lagian nih ya, kamu itu sebagai cewek harus bantuin Mamah, agar kamu bisa. Harusnya kamu itu belajar, bukan malah main hp terus sama belanja-belanja nggak jelas kaya gitu, ngabisin uang Papah aja bisanya" omel Mawar

'Terus, kenapa Mega sama Kak Melani nggak dimarahin?' Batin Aludra. Lagi pula Aludra meminta uang pada Abagnya, bukan pada Papahnya. Karna uang bulanan Aludra selalu diambil oleh Mega dan Melani.

"Nah, sekarang kamu anter-anterin makanannya" ujar Aludra ini semua buat tetangga, kalo yang ini buat tante Vina" Mawar menggeser paper bag yang lebih besar dari yang lain.

"Rumah tante Vina dimana?" tanya Aludra

"Punya otak dipake! Ya cari Aludra! Punya otak kok nggak dipake?" ujar Mawar

"Ah, iya Mah, maafin Aludra" Aludra lalu pergi dengan membawa beberapa paper bag yang lumayan besar.

"Permisi, tante" Aludra memanggil-manggil didepan pagar rumah yang lumayan besar. Lalu membunyikan bel rumah tersebut.

"Bentar! Ini kemana sibibi?" gerutu orang yang hendak membukakan rumahnya "Ada perlu apa-Aludra?" ujarnya terkejut

"Loh, Tha? Ini rumah lo?" Aletha mengangguk "Oh iya ya, kan gue pertama ketemu lo ditaman itu" Aludra menunjuk taman didekat rumah mereka dengan dagunya

SIONALUDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang