'2

168 21 0
                                    




•~•~•~•~•~•~•~•

"Shh, bang. Gua mual..."

"Seno! Ada yang sakit?" khawathir Raka yang langsung menghampiri Seno.

"Liat, lemah banget 'kan?" ucap Ethan yang di balas iringan tawa oleh Shaka.

Raka yang mendengar tentu saja geram, bibirnya mengatup menggertak kan gigi-giginya sendiri. Merasakan seperti akan ada yang meluap pada dirinya.

BUGH!

Raka berhasil meninju perut Shaka berulang-ulang kali, Shaka yang tersungkur ke tanah hanya meringis kecil.

"KAKA KELAS BIADAB, KELEWATAN LO ANJING!" ucap Raka dengan intonasi yang tinggi.

Ethan yang melihat itu tiba tiba memiliki ide yang dalam sekejap muncul di otaknya. Dengan sigap ia mencengkram rambut seno, menyuruhnya mendongak menghadap Raka dan Shaka.

"Ka, lepasin Shaka atau gue buat temen lemah lo ini kaya yang lo buat ke Shaka?" ucap Ethan dengan smirk khasnya.

"Maksud lo?" ucap Raka

"Gausah bodoh, kalo lo ga lepasin Shaka, gua habisin temen lo." ancam Ethan to the point.

Raka bimbang, ia masih geram dengan Shaka. Namun ini melibatkan Seno. Bagaimana sekarang?

"Oke, gua lepasin." Raka hendak menjauh dari Shaka, namun belum sempat melangkah ia ditarik kuat oleh Shaka kembali.

Dadanya tersungkur ke aspal, lenganya menggores jalanan hingga menimbulkan sedikit lecet.

Tanpa waktu lama, Shaka langsung saja meninju ninju Raka, bahkan lebih parah dari yang Raka lakukan.

"Raka! Bang, udah bang!" mohon Seno menarik-narik celana Ethan.

Ethan seolah tuli, hanya menatap jijik wajah sayu Seno yang memohon padanya. Ia hanya diam menikmati pertunjukan di depannya.

Namun Seno pantang menyerah, ia terus saja memohon pada Ethan untuk menyuruh Shaka berhenti.

Ethan yang dibuat kesal menyeret dan melempar Seno pada dinding rumah terbengkalai di gang kecil tersebut.

Dipukulnya habis-habis an, Shaka berhenti dengan Raka, namun Ethan beraksi pada Seno.

"Mati aja lo anjing, jijik gue liat muka lo." ucap Ethan tak menghentikan aksinya pada Seno.

PRIT!!!

Kedua mata kakak kelas Seno dan Raka sukses dibuat melotot oleh suara sempritan entah dari mana datangnya.

"KALIAN NGAPAIN?" ucap Satpam sekolah yang tak tahu kapan datangnya.

Ethan mengode Shaka, dua detik kemudian mereka kabur masuk melewati pintu belakang sekolah.

"Shh..." Seno merasakan punggungnya yang linu menghantam dinding keras tersebut.

Perutnya yang nyeri, dan berbagai luka lecet menghiasi setiap lengan dan kakinya.

"Kalian gapapa? Kalian dibully ya?" tanya Satpam tersebut mengajak keduanya pergi dari tempat tersebut.

VICTIMS OF WEALTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang