Dengan mengendap-endap, Jeffrey dan Gefin berjalan di lorong sekolah. Takut bertemu dengan si ketua osis yang dingin, mereka tidak mau berurusan dengan nya.
"Fin,tumben lewat sini?"tanya seseorang, keduanya menghentikan langkah nya. Berbalik dan disana ada si ketua osis itu.
"Jayn?gue pengen lewat aja. Nemenin Jeffrey, emang gak boleh?"jawab nya dengan tatapan datar nya.
Jayn hanya bergumam lalu melihat ke arah jam tangan nya,memastikan jika keduanya tidak terlambat.
"Hisa mana?"tanya Jayn.
Ketakutan keduanya terjadi, Jayn pasti menanyakan Hisa. Bagaimanapun mereka berdua sering berangkat bersama, apalagi Jeffrey yang sering bersama nya karena satu kelas.
"Gak tau,gue belum ketemu."jawab Jeffrey walaupun ia bingung tapi sebisa mungkin mencari alasan yang cocok.
"Gue ke kelas dulu ya,hampir bel."pamit Jeffrey dan Gefin mengikuti.
Jayn menghela napas nya,apa Hisa terlambat lagi?mengapa harus setiap hari?
Jayn berdiri di depan gerbang, sedang mengobrol dengan satpam disana. Hanya berbincang kecil, membicarakan sesuatu dengan beliau.
"Siap ketua,"ucap pak satpam itu dan Jayn pun tersenyum lalu pergi.
Jayn kembali ke kelas nya, lagipula ia tidak mungkin menunggu sahabat nya itu datang jika tidak tidak ingin ketinggalan pelajaran.
"Pak,buka ya pintu nya. Kali ini saja,besok tidak deh,pak."mohon Hisa,pukul tujuh lewat tiga puluh menit bocah itu baru sampai di sekolah.
"Iya Hisa,masuk saja."jawab nya lalu membuka kan gerbang itu.
Hisa jelas kegirangan, karena ia diperbolehkan masuk. Biasanya yang terlambat pasti tidak boleh masuk,sungguh menyenangkan.
Hisa berjalan riang ke kelas nya, namun tiba-tiba tangan nya di cekal seseorang.
"Ahh!"keluh nya
Orang itu menatap Hisa dengan tatapan teramat dingin yang mampu membekukan dirinya, namun ia hanya cengengesan sambil terdiam ditempat nya.
"Kenapa lo terlambat lagi?gak capek masuk ruang bk setiap pagi."ucap nya
"Jayn,tadi gue kesiangan hehe. Ada banyak pr,gue harus ngerjain kan."jawab nya
"Selamat lo hari ini,Sa. Beruntung guru lagi rapat pagi ini jadinya pada sibuk, kalo gak lo pasti udah diruang bk."
Hisa memegang tangan nya yang tadi di cekal erat oleh Jayn, sakit rasanya. Jayn pun hanya melirik sedikit kegiatan apa yang dilakukan Hisa,sibuk melihat bekas genggaman nya.
"Masuk sana,gue balik kelas."ucap nya lalu pergi ke kelas nya.
Hisa hanya diam menatap Jayn yang sudah tak terlihat lagi dipandangan nya.
"Dasar gila!sakit tangan gue,sialan."kesal nya lalu pergi ke kelas nya.
*****
"Kenapa lo bisa ketauan si?kita nyariin lo soalnya lo gak balik-balik terus gak bisa dihubungi."ucap Jeffrey, mereka bertiga sedang berada di dekat parkiran sekolah.
Hisa hanya menatap Jeffrey dengan malas,padahal tadi ia sudah hampir naik ke jok motor Gefin. Soalnya ia akan pulang bersama nya,namun si berisik Jeffrey menahan nya.
"Lo bego yang ninggalin gue,gue mana tau bakal ada polisi. Mana gue pake sepatu pantofel, jarang-jarang kan."jawab Hisa
Jeffrey menghela napas sedangkan Gefin tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan segala keunikan Hisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Losing || ENHYPEN
FanfictionSALAH SATU BAGIAN DARI IS GONE Kisah Hisa dan teman-teman nya,mencoba bertahan di balik ratusan goresan luka yang tak akan pernah sembuh. Ini Hisa,pemuda tampan dengan cerita nya. ⚠️jangan plagiat, karya asli penulis ©heecute01 2024 | Before Losing