5. Hisa marah,Jayn pusing

115 12 3
                                    

-Before Losing-

Kaufa pada akhirnya mengekori Hisa dibelakang, tidak peduli dengan keadaan hati Gefin.

"Lo bawa helm gak ,Sa?"tanya Kaufa

"Gak,gue gak bawa motor ngapain bawa helm."jawab Hisa sedikit kesal.

Kaufa hanya mengangguk-angguk namun tangan nya sibuk merogoh sakunya untuk mengambil kunci motor nya.

"Balik bareng gue,kita jajan juga. Gue yang bayar, mau gak?"tanya Kaufa

Hisa menoleh, menatap Kaufa tidak percaya. "Kesambet apa lo?bocah pelit kaya lo bayarin gue jajan sama nganterin gue pulang. Kaufa kan lo?apa orang lain yang ngaku-ngaku?"tanya Hisa heran sedangkan yang di interogasi hanya diam.

"Gue lagi baik, maaf kalo gue emang pelit."jawab nya

Setelah mengatakan itu tak ada lagi alasan Hisa untuk menolak ajakan Kaufa,mereka berdua pun segera melesat pergi meninggalkan area sekolah.

"Soal Darko itu?dia orang yang dulu jadi musuh lo?"tanya Kaufa, mereka sedang berada di bangku depan supermarket itu. Menikmati es krim yang mereka beli tadi.

"Iya,kami pernah ada masalah yang bikin kita buat perjanjian yang emang harus ditempati. Ego kita sama-sama gede,gak ada yang mau ngalah."jawab Hisa

"Gue gak tau seberapa banyak gue gak kenal lo,tapi gue harap lo gak pernah nyembunyiin apapun dari gue."kata Kaufa

Hisa tersenyum sebelum akhirnya ia menatap jalanan sepi itu. "Gue tukang bohong kalo sama lo, Fa. Banyak hal yang gak lo tau tentang gue, apalagi lo termasuk orang baru dalam hidup gue."tutur nya.

Kaufa terkadang merasa cemburu dengan kedekatan Jayn,Jeffrey dan Gefin dengan Hisa. Mereka begitu memahami Hisa dan tahu semuanya tentang nya,sedangkan dirinya tak satu hal pun tahu selain Hisa yang di sekolah.

"Lo masih belum percaya sama gue?"tanya Kaufa.

"Bukan itu,tapi hidup gue gak pantes buat di ceritain."

Mendengar itu Kaufa hanya tertawa,belum begitu jauh mengenal Hisa terkadang membuat nya canggung bila terlalu banyak bertanya.

-

"Gefin,baru pulang nak?jam berapa ini."ucap seseorang, Gefin hanya berdiri diam tanpa menjawab.

"Gef-"

"Mama kalo sakit di kamar aja,jangan keluar kamar."selanya. Wanita itu tersenyum lalu menghampiri putra nya, anak laki-laki nya yang selalu menjaga nya.

"Kamu lagi ada masalah ya?muka nya kok di tekuk gitu. Coba sini cerita ke mama,mungkin mama bisa bantu."kata nya dengan nada lemah lembut.

"Gefin cuma capek, jangan bikin Gefin makin capek sama mama."ucap nya lalu pergi.

Wanita itu lagi-lagi hanya bisa menghela napasnya, lelah dengan sifat anak nya yang selalu dingin kepada nya.

Nigel berlarian ke sekolah sebab ia hampir terlambat,bersyukur karena ia benar-benar masih bisa masuk sekolah. Melihat Yahya yang sedang berdiri di dekat tangga ia menghampiri,entah mengapa aura diantara mereka begitu aneh.

Before Losing || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang