-Before Losing-
Hisa di tarik keluar dari kamar nya, anak itu kembali membuat ulah yang membuat ayahnya marah. Menggenggam erat pergelangan tangan putra nya,pria itu menarik Hisa untuk ikut bersamanya.
"Apa kau sudah gila?!hampir 3 hari kau tidak keluar kamar dan hanya diam di sana tanpa melakukan apapun hah!sekolah kau hiraukan, apa yang kau pikirkan anak muda!"
"Ayah tidak mengerti apa yang aku rasakan,aku terluka ayah."ucap Hisa
Pria itu mendesah sebal mendengar jawaban putra nya, merasa bahwa putra nya hanya bertindak gegabah untuk sesuatu yang memang harus diikhlaskan.
"Kau hanya mempermalukan saya,Hisa. Apa kau tidak sadar siapa ayahmu hah?!saya seorang pengusaha kaya raya,pemilik perusahaan besar. Jangan menodai nama baik saya Hisa,apa saya harus memindahkan mu ke luar negeri. Supaya kau bisa melupakan apa yang terjadi disini, bajingan gila ini benar-benar."kesal ayah
"Ayah,ini sakit!!hati ku sakit ayah. Ayah tidak mengerti apa yang aku rasakan, kehilangan sahabat masa kecil untuk selama nya. Ini penderitaan baru untuk ku ayah,anak mu terluka bukan nya di beri sandaran mengapa ayah malah kembali menghunus luka baru."marah Hisa penuh kefrustasian.
"Kurang ajar!!"bentak ayah
Mendengar kata itu, Hisa terdiam. Pikiran nya melayang jauh,rasa nya aneh. Dada nya tiba-tiba sesak,penglihatan nya pun kabur. Rasa takut,trauma dan kegelapan kembali menghampiri nya.
"Ya!apa kau mendengarkan ku?!saya bicara pada mu."kata nya dan Hisa tak dapat mendengar nya dengan jelas.
Hisa jatuh pingsan, pria itu pun terkejut dengan itu. "Hisa!ada apa dengan mu?!"teriak nya
-
Kedua netra itu terbuka,ia tengah berbaring di kamar nya. Keadaan kamar nya cukup terang sebab gorden kamar nya yang di buka lebar, hari sudah siang atau mungkin sore.
"Den Hisa sudah bangun?bibi menunggu mu."ucap seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri di samping ranjang nya.
Hisa menoleh, mendapati pembantu nya ada di sisi nya.
"Tuan dan nyonya pergi ke luar kota untuk mengurus masalah perusahaan disana,mereka menitipkan den Hisa kepada saya. Apa den Hisa butuh sesuatu?biar saya siapkan. "ungkap nya
Hisa sedang duduk di ayunan belakang rumah nya,halaman luas yang biasa ia tempati jika ada kesempatan. Menatap datar ke arah depan tanpa menghiraukan sekeliling nya. Ini adalah permintaan nya kepada pembantu nya,ia ingin sendiri.
"Apa Hisa selalu seperti itu?"tanya seseorang
"Den Hisa berubah menjadi anak yang pemurung dan tak banyak bicara. Bahkan den Hisa bisa tidak bicara sama sekali selama ia ingin, nak Gefin apa boleh bibi bertanya?"ucap wanita itu
"Silahkan."jawab Gefin
"Apa yang terjadi?mengapa Den Hisa menjadi seperti ini?"tanya nya
Gefin menghela napasnya. "Huft....saya pikir bibi tahu tentang ini. Begini, sahabat dekat Hisa. Jayn dia meninggal karena kecelakaan, Hisa terpukul karena kejadian itu. Saya kurang yakin,namun Hisa masih belum bisa menerima kepergian Jayn dengan cepat."jawab Gefin
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Losing || ENHYPEN
FanfictionSALAH SATU BAGIAN DARI IS GONE Kisah Hisa dan teman-teman nya,mencoba bertahan di balik ratusan goresan luka yang tak akan pernah sembuh. Ini Hisa,pemuda tampan dengan cerita nya. ⚠️jangan plagiat, karya asli penulis ©heecute01 2024 | Before Losing