04. Mengancam

110 8 0
                                    

-Before Losing-

"Jangan dong,nanti gue balik sama siapa?"sejak tadi Hisa terus merengek kepada Jeffrey dan Yahya,memohon untuk diberikan tumpangan.

Namun ternyata mereka berdua sedang ada urusan,Kaufa yang biasa pulang terakhir tiba-tiba sudah pulang dan Nigel katanya ada urusan dengan teman-teman nya.

Jeffrey untuk kesekian kali nya menghela napas nya kasar, lelah dengan kelakuan Hisa. "Gue ada kumpul osis ,Sa. Bareng Jayn juga, nanti kalo gue terlambat lo mau nanggung malu gue. Lo mending balik sekarang atau mau nunggu gue balik, nanggung 2 jam lagi."

"Je,gak bisa apa lo libur dulu sehari. Motor gue masih sakit nih,kalo udah sembuh juga gue gak bakal nebeng lo."jawab Hisa

"Iya,emang gak nebeng Jeffrey tapi nebeng Gefin kan. Sama aja lo Hisa mau motor lo sakit apa gak,gak ada bedanya."timpal Yahya

Hisa mendengus, ia memang jarang membawa motor dengan alasan malas.

"Yahya,anterin gue ya. Kan lewat tuh depan rumah gue,berhenti aja sebentar gak bikin lo terlambat kok."pinta nya memelas.

Yahya menghela napas nya. "Kalo gue bisa pun tanpa lo maksa gue juga bakal anterin lo,masalahnya gue ada eskul. Udah ijin 3 kali nih gue, gak enak sama pembina nya."

"Balik bareng gue aja,Sa. Yuk,gue udah selesai sama tugas gue."ucap seseorang tiba-tiba dan langsung menarik Hisa untuk ikut dengan nya.

Awalnya Hisa terkejut namun senyum nya mengembang karena akhirnya ia bisa pulang tanpa keluar uang.

"Makasih Gefin,lo emang sahabat gue paling baik deh."puji nya

Jeffrey dan Yahya hanya mendengus mendengar itu,tidak heran dengan kelakuan ajaib Hisa namun tetap menyebalkan bagi nya.

"Motor lo masih di bengkel,Sa?"tanya Gefin, mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Hah!!?"bingung Hisa,ia tidak mendengar apa yang Gefin katakan.

"MOTOR LO MASIH DI BENGKEL, HISA!"teriak nya

"Oh iya,sekalian di servis biar pas balapan bisa lancar jaya gue menang."

Perjalanan pulang pun terbilang singkat, entah Gefin yang ngebut atau memang jarak nya sangat dekat.

"Mampir gak?gue bikinin lo teh deh gak kaya biasanya cuma air putih hehe."kata Hisa sambil terkekeh.

"Gak usah,btw orang tua lo dirumah?"ucap nya

Hisa menggeleng, mata Gefin tanpa terkejut namun langsung bersikap biasa. Berpamitan lalu pergi, Hisa pun memasuki rumah nya.

"Gue liat nyokap sama bokap Hisa kemarin sore,di daerah ini. Gue pikir mereka balik,nyatanya....sial keterlaluan banget. "gumam Gefin.

-

Dengan kecepatan penuh,Gefin melaju kan motor nya membelah jalanan kota yang ramai. Tak peduli seberapa bahaya nya situasi itu,baginya ia harus segera menyelesaikan apa yang perlu ia selesai kan.

Menggedor pintu itu tidak sabaran, seseorang keluar dari rumah itu dengan tatapan kesal. Namun Gefin tak kalah kesal, membuat dua orang itu terkejut dan ketakutan.

Before Losing || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang