08. Hujan Darah

91 7 0
                                    

-Before Losing-

Ia tetap anak yang nakal,seperti sekarang. Ia datang ke arena balap bersama dengan rekan balap nya. Ia sudah meminta Gefin datang dan pemuda itu ternyata gerak cepat juga,sebab sudah disana tak lama setelah ia datang.

"Bang Irham gak dateng, Fin?"tanya Hisa

"Gak Sa,pulang ke surabaya katanya. Udah kita-kita aja,bang Irham ada banyak urusan disana gak bakal balik ke sini cepet."jawab Gefin

Hisa hanya mengangguk-angguk, lantas ia kembali mengobrol dengan yang lain.

"Oy Sa,wih keren bener style fashion lo haha."ucap Gefin,melihat bagaimana gaya berpakaian Hisa yang begitu keren.

"Iya lah,balapan tetap harus keren. Menang belakangan, tapi gue gak mungkin kalah sih."sahut Hisa dengan bangga.

Gefin yang mendengar itu tentu tidak heran,Hisa memang dikenal sangat percaya diri terhadap dirinya.

"Jeffrey mana?tumben itu anak belum dateng."tanya Gefin

"Biasalah,izin sama bokap nya kan lama. Gue telpon Jayn dulu,dia juga gak tau kalo ada balapan disini."jawab Hisa dan Gefin mengangguk pelan.

Setelah selesai telpon, Hisa menghampiri Gefin yang terlihat sedang mengobrol dengan yang lain. Mereka juga peserta nya,namun tidak ada perselisihan diantara mereka.

"Gimana?"tanya Gefin

"Jayn dateng bawa mobil, nanti katanya kalo mau balapan pinjem motor Jeffrey. Jeffrey lagi otw,katanya dia kabur. Izin sama bokap nya katanya lama,mana belum tentu kan dia di izinin."

"Cupu dia kalo di depan bokap nya."ledek Gefin

Hisa menyenggol Gefin, walaupun ia sendiri juga terkekeh mendengar ucapan Gefin.

"Itu karena bokap nya galak."ucap Hisa

Sambil menunggu mereka berdua datang,Hisa dan Gefin menyempatkan untuk berbincang-bincang sambil menikmati minuman yang tadi dipesan nya.

"Bro!what up?"ucap Jeffrey seperti biasanya

Gefin jelas terkejut, bahkan ia tadi menyemburkan minuman yang tadi ia teguk.

"Lo kalo dateng ngucap salam kek,jangan ngagetin orang."kesal Hisa,ia juga terkejut.

Jeffrey hanya cengengesan, lalu ikut bergabung bersama mereka.

"Jayn lama banget ya,padahal udah daritadi."gumam Hisa

Panggilan telepon masuk,Hisa langsung mengambil ponselnya. Melihat siapa yang menelpon tentu membuat nya bingung.

'Nigel'

Anak itu jarang sekali menelpon nya jika bukan urusan penting yang ingin dibicarakan,lagipula anak itu biasa langsung datang karena rumah nya yang dekat.

"Siapa?kok cuma diliatin."tanya Jeffrey

Hisa menoleh lalu menunjukkan layar ponsel nya yang memperlihatkan nama seseorang disana.

"Angkat aja,siapa tau penting."ucap nya

'Perasaan gue gak enak,Nigel jarang nelpon gue.'benak Hisa

Before Losing || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang