03. Siapa??

107 13 0
                                    

-Before Losing-

Hari ini kelas 11 MIPA 1 jam pelajaran olahraga,Jeffrey dan kawan-kawan sudah berkumpul di lapangan sepak bola. Jeffrey yang sedang duduk mengobrol dengan temen satu kelas nya di pinggiran lapangan sambil menunggu guru datang dibuat terkejut dengan suara seseorang yang memanggilnya.

"Apaan?"tanya Jeffrey

"Hisa kemana?kok gak keliatan."ucap nya

Jeffrey memutar bola mata nya malas,entah kenapa ia malas sekali bicara dengan Jayn. Kejadian tempo lalu membuat perasaan nya berubah terhadap Jayn,ia agak kesal dengannya.

"Absen dia,kenapa Jayn?"bukan Jeffrey yang bicara, melainkan temen nya yang tadi mengobrol dengannya. Namanya Arwin,ia memang cukup dekat dengan Hisa sebab duduk tepat di depan tempat Hisa.

"Absen sakit?dari kapan?"tanya Jayn

"Udah lah gak usah banyak tanya,mending lo tanya sendiri sama Hisa."Jeffrey kali ini yang bicara, dari nada bicara nya anak itu pasti kesal.

Jayn pun pergi dengan tanda tanya yang menumpuk dipikirannya,mungkin ia akan pergi ke rumah Hisa untuk memastikan. Sejak kejadian waktu itu,Hisa tak pernah lagi menghubungi nomor nya. Apa mungkin ia masih kesal?padahal ia sudah minta maaf.

"Hisa,"panggil Jayn,ia sudah berdiri di depan rumah Hisa. Mengetuk pintu itu dan menekan berkali-kali bel rumah nya.

Pintu itu dibuka,memperlihatkan seorang pemuda dengan muka bantal nya. Tak lupa dengan luka memar diwajah nya,hal itu membuat Jayn khawatir. Mereka tidak bertemu hanya dua hari,lalu mengapa wajah Hisa sudah seperti itu.

"Sa?"ucap Jayn penuh rasa khawatir sambil mencoba menyentuh luka di wajah Hisa.

Hisa menepis tangan itu agar tidak menyentuh wajah nya.

"Lo tau sopan santun gak?lo bertamu tapi kaya mau ngajak berantem."kesal Hisa

"Gue khawatir, Sa. Lo gak berangkat, terus kenapa wajah lo ada memar segini banyaknya?"jawab nya

Hisa merotasikan bola mata nya dengan malas."Pikir aja sendiri, sana balik. Ganggu tau gak,kesel gue."

"Hisa,bisa gak sekali aja lo jangan mancing emosi gue. Gue kesini karena khawatir sama keadaan lo,bukan apa-apa."pinta nya

"Pelan  bego,"umpat Hisa,pada akhirnya ia mengizinkan Jayn untuk masuk dan mengobati luka nya. Sedikit perih sebab lukanya masih baru dan ia benar-benar kesal sebab ketampanan nya harus ternodai.

"M-mmaaf,"cicit nya

Hisa tidak peduli, ia lebih memilih diam alih-alih menjawab ataupun menanggapi apapun yang diucapkan oleh sahabat dekat nya itu.

"Lo berantem lagi,Sa. Sama siapa kali ini?bukan anak sekolah kita kan?"tanya Jayn

"Kenapa kalo bukan anak sekolah kita?lo lega karena gak perlu bales mereka karena lo gak tau. Gak perlu, gue gak perlu bantuan lo. Tenang aja,gue gak minta kok."Hisa mungkin masih sedikit jengkel dengan kejadian waktu itu,namun mengapa sangat lama.

"Hisa,gue nanya sama lo. Lo berantem sama siapa?jangan ngajak ribut dulu ya."

Hisa lantas berdiri, sedikit kesal dengan tanggapan Jayn itu.

Before Losing || ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang