Keping Memori Pandangan Pertama

31 5 2
                                    

Detik ini di depan Dreas dan disaksikan banyak sekali orang secara langsung, dunia Daenys seakan berhenti berputar. 

Dia kira dirinya sudah cukup pintar dalam menyembunyikan pria yang dicintainya dari sorotan publik. 

Nyatanya, takdir berkata lain.

Apa yang akan Faaz katakan seandainya dia menyaksikan semua ini? 

Namun semua itu hanya andai. Yang terjadi, pria itu bahkan tidak ada lagi di sisi Daenys. 

Dengan tatapan yang tajam, Dreas menunggu Daenys memberikan keterangan sementara hati Daenys bimbang untuk memilih mengungkapkan kenyataannya atau tidak. Dia merasa tersudut. Di satu sisi, privasinya sedang jadi sorotan orang banyak, namun pria yang dia harapkan ada nyatanya tidak bisa menjadi tempat pelindungnya saat ini. 

Tetapi bukan berarti lantas dia bisa hilang dari hati Daenys semudah itu. Tidak ketika banyak hal sudah mereka berdua lewati. Belum lagi Daenys tidak kuasa untuk berbohong apa lagi sampai tidak mengakuinya.

Lagi pula dia juga sudah lelah. 

Menarik napas panjang, Daenys mencoba meredakan badai di dalamnya. Bertepatan dengan itu, munculah kepingan-kepingan memori tentang dia. Bagaimana Daenys bisa mengenalnya, bagaimana Daenys bisa jatuh cinta padanya.

Bagai ditarik ke dalam pasir hisap, matanya terpejam. 

Yang berikut, dan berikut-berikutnya lagi adalah petikan kejadian yang terjadi sebelum Daenys menghadiri podcast Dreas. Semoga setelah mengetahui semuanya akan menjadi lebih jelas tentang siapa Daenys dan bagaimana realita kisahnya.

Untuk orang yang sejatinya tidak suka berolahraga, Daenys berlari seperti dirinya sedang dikejar kerumunan binatang buas. Jam pintar yang melingkar di pergelangan tangan kirinya menunjukkan angka tiga puluh menit, yang artinya sudah selama itu dia berkeliling mengitari area luar Gelora Bung Karno atau GBK di Sabtu pagi ini.

Bila boleh jujur, Daenys lebih memilih meringkuk di kasurnya di jam tujuh tiga puluh seperti halnya hari-hari biasa alih-alih harus melakukan kegiatan fisik untuk bisa menurunkan berat badannya kembali ke kisaran angka yang direkomendasikan dokter gizinya. Hal tersebut tak lain dan tak bukan adalah untuk menyenangkan A+.

Memanfaatkan libur yang diberikan manajemen untuk pulang ke kampung halamannya di Bali membuat Daenys sedikit lupa diri dan akhirnya sukses membuat bobotnya naik sampai dua kilogram. Memang bukan kenaikan yang signifikan namun tetap saja mampu membuat warga net mengomentari perubahannya di Instagram. 

"Kok gendutan sih Kak?"

Satu komentar yang mendapat banyak likes itu cukup membuat Uma selaku manajer baru Daenys menyampaikan mandat dari A+ untuk menyuruhnya menurunkan berat badan kembali seperti semula. Bukan jadi rahasia A+ sangat ketat mengatur penampilan fisik Daenys mengingat agensi itu memang fitrahnya adalah menaungi model-model dan aktris jadi Daenys yang sejatinya musisi pun ikut terkena imbasnya.

Satu minggu pertama, Daenys mencoba menghabiskan waktu di gym seperti awal kariernya dan berhasil menurunkan satu kilogram. Target masih satu kilogram lagi untuk turun, namun Daenys sudah muak dipaksa menghabiskan energi dan waktu di dalam ruangan tertutup bersama dengan orang-orang lain yang jauh lebih niat dalam memperhatikan kesehatan mereka.

Jadilah Daenys memilih lari sebagai metode melangsingkan diri, meskipun itu artinya dia harus bangun pagi untuk mendatangi area yang populer didatangi berbagai macam kalangan untuk meningkatkan kebugaran diri. Plus, Daenys memang butuh sekali yang namanya ganti suasana.

Sebagai pendatang, tentunya masih jadi hal yang menarik perhatian Daenys untuk melihat-lihat berbagai tempat di Jakarta. Salah satunya ya GBK ini. Jadi dengan pakaian olahraga serba biru dilengkapi topi berwarna senada, Daenys pelan-pelan melintasi bagian luar GBK sambil melihat gedung-gedung tinggi yang menghiasi jalan protokol Jakarta.

Dunia DaenysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang