Chapter 8

185 35 11
                                    

DRRRRRRRRRRTTT DRRRRRRRRRRTTT

Perempuan itu menyipitkan kedua matanya saat ia mendengar suara getaran dari meja nakas sebelah tempat tidurnya. Saat belum seratus persen nyawanya terkumpul, perempuan itu melihat layar ponselnya yang menandakan ada sebuah panggilan video dengan mata yang menyipit karena silau akibat dari sinar layar ponselnya. Ia pun secara spontan langsung melihat jam yang terlihat di layar ponselnya.

"Ck," perempuan itu mendecak. Sedikit kesal karena ada orang yang tengah malam begini melakukan panggilan video. Walaupun begitu, ia tetap menerima panggilan video itu dengan nyawa yang belum terkumpul.

"Hai El! Duh gelap banget sih?" ucap si penelepon yang protes karena wajah Elea terlihat samar karena pencahayaan yamg kurang.

"Bentar, gue nyalain lampu dulu," Elea bangun dari tidurnya dan berjalan gontai ke arah saklar lampu.

CTEK!

"HAPPY BIRTHDAY SAYANG!" suara teriakan heboh terdengar dari speaker ponselnya.

Elea tertawa kecil melihat kerandoman Juno yang membawa sepotong cake dan satu buah lilin yang menyala di atas cake itu.

"Berisik Ju, udah malem. Nanti lo diprotes sama kamar sebelah," kata Elea mengingatkan.

Juno terlihat tidak peduli dan tetap heboh menyanyikan lagu ulang tahun untuk Elea.

"Tiup lilinnya, tiup lilinnya, tiup lilinnya sekarang juga. Sekarang juga, sekaraaang jugaaaaaa," Juno menyanyikan lagu tiup lilin dan menyodorkan sepotong cake itu ke depan layar ponselnya.

Walaupun kelakuan Juno itu random, tapi Elea selalu mengikuti semua kelakuan randomnya. Seperti sekarang ini, Elea tetap meniup api lilin yang tentu saja tidak akan bisa padam mau ia tiup sampai seratus kali pun.

"Kok nggak mati-mati sih lilinnya," canda Juno dan membuat Elea memutar bola matanya.

"Ya menurut lo aja deh," kata Elea tak acuh, tapi malah membuat Juno tertawa.

Juno pun memutuskan untuk meniup lilin itu lalu kembali fokus untuk melakukan panggilan video dengan Elea.

"Selamat ulang tahun, Eleanor Daniswara. Semoga selalu bahagia, terutama waktu sama gue." Juno memejamkan kedua matanya dan menyatukan kedua tangannya untuk merapalkan doa dengan kalimat yang nyeleneh.

Elea lagi-lagi dibuat tertawa karena celetukan lelaki itu. "Thank you, Juno."

"Thank you aja nih?" tanya Juno yang terlihat kecewa.

"Ya terus maunya?"

"Cium," jawab Juno asal.

"Yeeee, gila lu. Lu nya aja dimana, gue nya dimana. Bisa-bisanya minta cium. Salah sendiri kerja mulu," ucap Elea pura-pura kesal walaupun Juno tetap bisa lihat senyum di wajah Elea yang tanpa make up tapi tetap cantik di mata Juno itu.

 Salah sendiri kerja mulu," ucap Elea pura-pura kesal walaupun Juno tetap bisa lihat senyum di wajah Elea yang tanpa make up tapi tetap cantik di mata Juno itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang