Warning typo bertebaran!!
Happy reading 😘🤭
Gulf terbangun dari tidurnya karena rasa sesak yang menyerangnya, di lihatnya dari jendela hari sudah sangat terang , lengan yang melingkar erat pada pinggang dan dada adalah penyebab utamanya, Mew memeluknya dari belakang dengan begitu erat ,wajahnya di benamkan diantara bahu dan lehernya hingga rasanya begitu sesak, pria itu terlihat begitu nyenyak hingga hal itu membuat Gulf kesal pasalnya pria itu memeluknya begitu erat seakan ia adalah tawanan,sedangkan pria itu dengan enaknya tertidur pulas seakan tak memiliki beban pada hidupnya
Dengan rasa kesal yang sudah memuncak Gulf dengan kuat mengigit lengan Mew hingga Mew yang masih tertidur itu langsung terbangun lalu menarik lengannya yang memeluk tubuh mate nya ,rasa kantuknya pun hilang seketika dia langsung terduduk kemudian menatap lengannya yang ber cap gigi itu dengan tak percaya
"Gulf apa kau menggigit ku?"kesadarannya masih belum terkumpul sepenuhnya ketika menanyakan sesuatu yang sudah jelas jawabannya, Gulf hanya menatapnya sekilas sebelum mengangkat bahunya dan kembali menarik selimutnya"Tidak, kurasa kau sedang bermimpi"jawabnya, Mew mendengus kemudian kembali menatap lengannya di lihat dari sisi manapun Gulf benar-benar mengigitnya
"Gulf teganya kau mengigitku lihat tanda gigi yang memar ini, kau tak bisa mengelak"Mew terus mengeluh tanpa henti seperti anak kecil yang di ganggu oleh teman sebayanya sampai Gulf jengah
"Ck... berisik sekali! Saat kau mengigit tekuk ku sampai berdarah pun aku tidak protes, haruskah aku mengigitnya lagi sampai berdarah agar kau diam?!"Gulf benar-benar jengkel lagi pula dialah yang bersalah karena telah menganggu tidurnya dan sekarang dia juga yang mengeluh, lagi pula seharusnya luka yang seperti itu bukan apa-apa bagi seorang werewolf, Dasar manja! seharusnya Gulf tak terlalu memanjakannya dulu.
Mew berdecak ia terlihat kecewa dulu biasanya Gulf akan sangat perhatian padanya walaupun ia tak memintanya tapi sekarang Gulf seperti tak lagi peduli padanya
"Apa kau tak peduli padaku?""Apa aku harus peduli? Bukankah kau yang mengatakan bahwa itu tidak di perlukan? Bukankah kau selalu bilang kau tidak membutuhkannya terlebih lagi jika itu dariku?"jawaban pedas itu keluar dari mulutnya dengan mulus , andai kata waktu bisa di putar maka Mew tidak akan bertanya jika jawaban yang kejam itu justru keluar dari mulutnya, Mew kemudian memilih untuk bungkam ia memilih memendam keluhannya ia takut jika ia akan mendapati jawaban yang lagi-lagi akan menyakiti hatinya dan mereka justru malah bertengkar
"Baiklah aku mengerti"akhirnya ia membiarkan Gulf untuk melanjutkan tidurnya sedangkan ia bangun menuju kamar mandi, setelah beberapa menit berlalu Mew keluar dari kamar mandi dengan selembar handuk yang menutupi bagian pinggang hingga lututnya ,di lihatnya Gulf masih tertidur padahal setahunya Gulf bukanlah pria pemalas yang akan tidur hingga siang hari dia biasanya selalu bangun lebih pagi darinya, apa Gulf sedang tidak enak badan pikirannya, haruskah dia memanggil dokter?
Ketukan pada pintu kamarnya membuat dia yang hendak menghampiri Gulf terhenti,di balik pintu terdengar suara kepala pelayan yang menyampaikan bahwa sarapan pagi mereka telah siap ,Mew yang belum mengenakan bajunya memangil kepala pelayan itu untuk masuk dan memintanya untuk memanggilkan dokter , ia khawatir kalau Gulf menderita penyakit yang serius.
Tak lama untuk memanggil dokter keluarga, Mew yang sudah rapi dengan pakaian kasual nya membangunkan Gulf yang masih tertidur nyenyak dengan hati-hati, Gulf yang merasa terusik mendesah kesal walau demikian ia tetap membuka matanya lalu memandang Mew dengan tatapan super tajam seakan mengatakan kenapa kau membangunkan ku!
Mew kemudian meminta maaf padanya tapi Gulf tak menggubris hal itu, sebelum sempat kembali melanjutkan tidurnya yang lagi-lagi terganggu pandangannya jatuh pada pria paruh baya yang mengenakan jas putih tepat di belakang Mew , Gulf yang tahu bahwa pria paruh baya itu adalah seorang dokter langsung sadar sepenuhnya dengan tiba-tiba ia bangun dan beringsut mundur sembari melindungi perutnya yang masih rata, seperti serigala betina yang sedang melindungi anaknya Gulf mengeram marah .
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Always Be My Fate ( BL/BXB NC21+)
FantasyWARNING!! NC 21++ BOY LOVERS(BL/BXB) CERITA INI ASLI PEMIKIRAN DAN HAYALAN AUTHOR SENDIRI,DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK KARYA AUTHOR!!! BUKAN NOVEL TERJEMAHAN!!! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN DAN BAHASA KASAR YANG MASIH DI BAWAH UMUR HARAP...