⁠ꈍ LTS ꈍ chapter 12

42 18 21
                                    

Raffi mencoba mengejar kanaya setelah dihajar habis habisan oleh zalwa, Ia mencoba berjalan meskipun tubuhnya sempoyongan.

"Nay aku gamau kita selesai gara gara hal ini," Gumam Raffi.

Raffi terus berjalan menyusuri koridor sekolah, ia sangat khawatir dengan Kanaya sampai sampai tak memikirkan kondisi nya sendiri.

"Raffi kamu kenapa hm?."

"Bukan urusan lo!!!, minggir dulu gue mau cari cewe gue." Balas Raffi.

"Dengan kondisi mu yang kek gini?," ucap leya yang sedari tadi menghentikan langkah Raffi untuk mencari kanaya.

"Bodo amat le, gue ga peduli."

"Gara gara lo cewe gue pergi ninggalin gue."

Setelah berbicara dengan Leya Raffi pun bergegas meninggalkan Leya yang masih kebingungan.

"Fi kok kamu berubah gini sih sekarang, gara gara tu cewe pembawa sial, hubungan gue sama Raffi jadi banyak masalah," batin leya.

Saat Raffi tak sengaja melewati taman belakang sekolah, ia bisa melihat sosok kanaya sedang duduk menyendiri menikmati hembusan angin.

"Cantik." Ucap Raffi yang terdengar lirih, ia merasakan sakit ketika mendengar kanaya menangis.

namun Kanaya tak menggubris Raffi sama sekali, ia hanya menahan tangisannya agar tak keluar lagi.

Dari kejauhan ada sorot mata yang tak suka dengan pemandangan ini.

"Bodoh lo fi, mau mau nya diperdaya sama cewe modelan kek kanaya." Gumam leya.

"liat aja pembalasan ku Kanaya, lo udah bikin Raffi jadi gini." Batin leya.

Lalu melenggang pergi menjauh dari tempat tersebut.

Raffi masih mencoba membujuk Kanaya agar tak salah paham dengannya lagi.

"Nay tadi kamu cuman salah paham-,"
Belum sempat Raffi melanjutkan perkataannya tiba-tiba sudah dipotong oleh kanaya.

"GAUSAH BANYAK ALASAN LO." Teriak Kanaya yang sedari menahan emosi nya, lalu pergi meninggalkan Raffi.

"Kanaya jangan pergii." Ujar Raffi yang mencoba menahan kanaya pun tak digubris sama sekali oleh kanaya.

Ia duduk ditempat kanaya meluap kan semua kesedihan nya, karna di taman belakang sekolah selalu sepi, jadi sangat cocok untuk tempat menenangkan diri.

"Nay aku jahat banget ya sama kamu?." Gumam Raffi.

"Nay jangan gini dong aku ga kuat liat kamu berubah gini ke aku." Tak disangka air mata Raffi mengalir deras membasahi pipinya.

Bel masuk pun berbunyi, buru buru Raffi menghapus air matanya, lalu bergegas menuju ke kelas nya.

Saat Raffi ingin meletakkan kepalanya di atas meja tiba tiba leya datang menghampiri.

"Fi sebenernya kamu kenapa sih."

"Kanaya le kanaya, aku udah jahat sama dia." Ucapan Raffi membuat leya ikut sedih.

"Kenapa coba fi sini cerita, mumpung pelajaran bahasa Indonesia gurunya ga masuk." Ujar leya.

"Kanaya kecewa le tadi aku ga jemput dia bilang nya ada urusan mendadak, terus pas disekolah kanaya malah lihat kita pas berangkat bareng tadi, aku jahat le sama kanaya udah bikin dia nangis."

"Mau coba aku bantu bujuk, biar aku jelasin." Ucap leya.

"Bolehhh aaaa makasih leya kamu baik banget deh." Raffi yang awalnya memasang muka sedih akhirnya bisa tersenyum kembali.

LOVE TRIANGLE STORY  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang