⁠ꈍ LTS ꈍ chapter 9

51 27 5
                                    

Setelah 5 hari sekolah akhirnya hari ini kanaya bisa istirahat, tepat nya hari ini merupakan hari sabtu, dulu biasanya setiap sabtu sore digunakan latihan takewondo oleh kanaya. Kanaya yang selalu disibukkan oleh kegiatan sekolah akhir akhir ini, ia jadi sering bolos latihan.

"nanti kamu latihan ya nak?." Ucap bunda gita.

"Hm capek bun, tempat latihan jaraknya dari rumah kira jauh juga bun." Keluh kanaya.

"Bunda ada ide."

"Apa bun?." Tanya kanaya

"Sekitar komplek sini ada tempat latihan bagus dan ga jauh, mau pindah ke sana?."

"Boleh juga Bun, dari pada ditempat latihan yang dulu." Kanaya sangat setuju jika pindah latihan toh pelatihnya yang dulu juga bakal paham sama kondisi kanaya yang sekarang sudah pindah.

"Bentar bunda hubungi pelatihnya dulu." Ucap bunda gita.

Sambil menunggu bunda gita menghubungi pelatih barunya kanaya gunakan untuk jogging pagi biasanya setiap pagi saat libur kanaya selalu melakukannya .

"Masyaallah pemandangan pagi ini cantik banget." Gumam kanaya

Saat kanaya terlalu fokus melihat pemandangan sampai sampai tak melihat jalan pun tak sengaja menabrak orang.

BRUKK

"Eh ya Allah sakit." Rintih kanaya yang tersungkur akibat tak melihat jalanan udah tau ia melewati jalan yang ramai orang untuk membeli makanan.

"Suara itu? bukankah siswi yang kemaren itu? Ya Allah kenapa perasaan hamba jadi ga karuan gini jika bertemu dengannya." Batinnya seseorang yang ditabrak oleh Kanaya...

"Astaghfirullah ya Allah maafkan hamba yang memikirkan perempuan yang bukan mahram hamba ya Allah." Gumam seseorang tersebut yang mungkin tak bisa terdengar oleh orang lain, ia merupakan ustadz Farhan yang mengisi pengajian disekolah kanaya, jujur setelah acara kemaren ustadz farhan jadi sering memikirkan kanaya, ia mencoba istikharah tetap saja ia selalu memikirkan perempuan tersebut.

"Lain kali kalo jalan liat ke depan bukan kesamping." Jawab ustadz Farhan dengan wajah datarnya tak lupa ia juga menundukkan pandangan.

"Maaf saya nggak sengaja pak."

"Yaudah besok lagi hati hati kalo lari pagi." Peringat ustadz Farhan, lalu ia bergegas pergi meninggalkan kanaya tanpa membantunya, namun bukan bermaksud tak peduli beliau hanya takut berbuat dosa dengan perempuan yamg bukan mahramnya.

"Emang aku setua itu ya? Masa sama dia dipanggil pak." Batin ustadz Farhan sambil melangkahkan kakinya menjauh dari kanaya, dipikir pikir ustadz Farhan ini belum terlalu tua usia nya saja baru menginjak 22 tahun.

"Dih gue ditinggal gitu aja minimal tuh ditolong dulu, nyebelin banget tu orang. Ada gitu ya orang kek gitu mana dari tadi nunduk terus liat apa coba dibawah." Gerutu Kanaya yang merasa kesal dengan ustadz Farhan. Kanaya tak mengenal ustadz farhan namun ustadz Farhan mengenal nya.

Setelah kanaya merasa enakan ia langsung bergegas melanjutkan jogging pagi nya, kanaya sama sekali tidak mengalami cedera ia hanya sedikit kaget.

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya kanaya tiba dirumah cepat cepat ia melepaskan sepatu larinya lalu meletakkan di rak sepatu.

"Assalamu'alaikum bunda." Ucap kanaya sambil membuka pintu rumahnya itu.

"Walaikumsalam nak." Jawab bunda dari dapur.

"Bun masak apa? Mau naya bantuin ngga?." Tanya kanaya yang langsung masuk menuju dapur untuk menemui bundanya.

"gausah ini juga udah selesai, naya langsung duduk aja."

LOVE TRIANGLE STORY  (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang