Author pov..
Di meja makan makan rumah jek, zahra tengah memperhatikan laki-laki yang dari semalam menemaninya itu.
Dengan celana pendek dan tanpa menggunakan baju atasan, laki-laki gondrong berbadan besar itu tengah bergerak lincah memasak untuk zahra.
Zahra yang menyaksikan itu tak berkedip dan sesekali menelan ludah karena ia harus menyaksikan bagai mana laki-laki yang bahkan baru saja membuatnya menjadi zahra yang bukan dia kenal.
Dengan sedikit bersenandung kecil laki-laki itu terus sibuk membuatkan zahra makan. Beda dengan hendra suaminya, laki-laki yang sehari-hari jadi tukang parkir itu justru jauh lebih romantis dan bisa membuatnya terhibur dengan jokes murahan yang biasa ia berikan pada orang lain.
"Nahh sekarang ayo kita makan dulu. Ini tolong dong piringnya agak di geser ke sini dikit" Ucap jek membawa teflon berisi cumi-cumi yang baru saja ia masak.
"Hem oke mas ini" Ucap zahra memberikan piring besar yang diminta oleh jek.
"Mas biasa tiap hari masak begini ya?" Ucap zahra bertanya pada jek.
"Enggak yang sebanyak ini sayang, siapa yang mau makan kalau aku masak sebanyak ini" Ucap jek sembari mengelus kepala zahra yang masih terbungkus jilbab.
"Hehe tapi ini kok mas masak banyak? Apa mas gak takut kalau makanan ini kebuang? " Tanya zahra lagi sembari menikmati ciuman kecil di pipinya. Jek tengah berdiri di balik punggungnya sembari kedua tangannya memeluk leher zahra dan menghujani pipi perempuan itu dengan ciuman kecil.
"Oh kan ini ada kamu.. Mas tau kamu pasti laper setelah semalam dan tadi pagi" Ucap jek lagi yang kali ini kembali mulutnya mengendus leher zahra.
"Arghh mas udah yuk kita makan dulu aku laper" Ucap zahra sedikit mendesah karena apa yang jek lakukan berhasil membuat bulu kuduknya merinding.
"Hehe oke-oke.. Habisnya kamu cantik sekali sayang. Mas enggak ada bosan-bosannya buat nyiumin kamu" Ucap jek berpindah ke kursi di samping zahra.
Zahra tak menjawab dan hanya menundukkan kepala menyembunyikan rona merah di pipinya akibat ucapan jek.
...
Mereka pun makan dengan di iringi obrolan ringan dan zahra lah yang paling aktif bertanya mengenai kehidupan yang di jalani jek.
Bagai mana seorang jek bisa hidup sendirian dan sebagainya.
Dan ternyata dari obrolan mereka pagi ini, zahra baru tau kalau selain menjadi tukang parkir jek juga mempunyai bisnis lain seperti ternak ayam telur dan ternak ikan bandeng yang ada di desa di luar daerah ini."Pantas saja lagaknya dan dari cara ngomongnya enggak kayak tukang parkir kayak biasa pada umumnya" Pikir zahra dalam hati.
....
Zahra menghidupkan ponselnya yang dari semalam mati. Beberapa panggilan dari suaminya dan chat dari hendra tentang kemana saja ia dari semalam.
Zahra tak ambil pusing, kini ia tenga bersama laki-laki yang dari semalam berhasil membuatnya kejang akibat permainannya yang sanggung melumpuhkan logikanya sebagai seorang perempuan yang masih berstatus istri orang.
Jadi, ia tak ambil pusing dengan suaminya yang menyebalkan itu.
"Ada cowok sexy, jago ngewe, dan kaya juga. Ngapain mikirin satu cowok enggak jelas? Mending nikmati yang di depan mata aja. Dia bisa cuek sama gua, ngapain gua harus ngemis-ngemis sama satu orang model begitu?" Ucap zahra dalam hati.
....
Kini mereka berdua tengah menonton film di kamar jek. Dimana laki-laki itu menutup semua kaca di kamarnya dan menyalakan lampu redup dengan hanya cahaya TV yang menyala.
Film yang mereka tonton memang hanyalah film horor. Tapi 10 menit kemudian TV lah yang menyaksikan mereka berdua. Jek menyalakan lampu kamarnya karena ia ingin menyaksikan bagaimana wajah cantik zahra keenakan ketika nanti akan di sodok oleh penis besarnya.
.Baju zahra yang tadinya masih rapi tapi kini sudah tersingkap setengah. Bh hitam milik zahra pun kini sudah lepas dari payudara bulat istri hendra itu.
Mulut jek yang di penuhi brewok kini tengah menyedot dengan gemas pinggiran payudara milik zahra. Zahra hanya bisa merem melek merasakan bagai mana brewok kasar dan sedotan lidah jek yang meninggalkan jejak berwarna kemerahan itu di hampir sekujur payudaranya.
Mulut jek kembali hinggap di atas bibir mungil zahra, dengan panas lidah mereka kembali berbelit. Mulut Jek kembali turun dan menyusuri leher, payudara, hingga akhirnya tangannya kembali membuka celana legging milik zahra.
Dengan mata kembali menghitam seperti di rasuki jin, jek kembali memandang dengan lapar bagai mana pangkal paha dan mungilnya kemaluan zahra.
Tak seperti semalam yang masih malu-malu, kini dengan suka rela dan dengan bergairah zahra membuka sendiri kedua pahanya lebar-lebar. Seolah menyajikan hidangan nikmat dengan percaya diri ia tersenyum binal kearah jek.
"Indah banget memek kamu sayang. Aku bakal bikin kamu hamil anak ku zahra" Ucap jek sembari wajahnya mengendus permukaan luar vagina zahra yang tampa bulu...
"Ahh... Iya mashh... Setubuhin aku mas entot aku engan kontol besar kamu.. Hamilin aku mas.. Memekku punya kamu mulai saat ini sayang... " Ucap zahra sembari sedikit menjambak rambut jek yang gondrong..
.......
BACA CERITA FULLNYA HANYA DI KARYAKARSA. LINK ADA DI BIO TERIMA KASIH.