006 || Protagonis

974 144 6
                                    

"Apakah takdir bisa di ubah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah takdir bisa di ubah?"



006 || Protagonis

9 tahun kemudian.

"(Name)"

Aku menoleh ke arah Kim Dokja yang memanggil ku. Sebisa mungkin aku membuat ekspresi sedih.

"Ada apa Dokja?" Tanya ku pada lelaki itu.

Kim Dokja terdiam untuk beberapa saat, kemudian dia menghela napas.

"Jangan bersedih. Ini bukan akhir dari segalanya." ucap Kim Dokja menepuk kepala ku pelan.

"Bukan itu yang aku khawatir kan" gumam ku pelan yang masih bisa di dengar Kim Dokja.

"Bukan itu yang aku khawatir kan" gumam ku pelan yang masih bisa di dengar Kim Dokja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Dokja memiringkan kepalanya. Matanya terus menatap ku yang sedang menatap sendu mayat di dalam gerbong.

Seakan paham apa yang aku pikirkan Kim Dokja tersenyum lembut. Tangan yang semula berada di kepala ku turun untuk mengusap pipi ku yang terciprat darah.

"(Name) apa kau mengenal mereka yang mati?"

"Tidak"

"Lalu apa yang kau khawatir kan, mereka tidak mengenal mu begitu juga kamu yang tidak mengenal mereka. Lebih baik tidak usah memikirkan orang yang sudah mati (Name), itu hanya akan membebani mu"

[Sebagian Konstelasi setuju dengan ucapan Kim Dokja]

Aku menatap mata hitam milik Kim Dokja. Lelaki ini, ah tidak. Pria ini sudah dewasa berbeda dengan saat aku pertama kali bertemu dengannya.

Tanpa sadar aku tersenyum.

"Baiklah, dan terimakasih" ucap ku lembut.

Kim Dokja termenung. Perlahan wajahnya mulai memerah.

'Wah, apa dia masih suka dengan ku?' Batin ku.

"Ehem" Kim Dokja menarik tangannya kembali.

Aku menggenggam erat tangan mungil yang berada dalam genggaman ku. Menoleh ke arah anak itu, aku bertanya

Havoc [ORV X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang