"jangan seperti ini"

224 15 0
                                    

Hayyo hayyo guys,akhir nya bisa
Upload chapter baru lagi,mohon doa dan dukungan nya yah readers,jangan lupa vote dan banjiri komen dengan komenan kalian yang random random.
JANGAN LUPA VOTE GES,KARNA VOTE KALIAN ADALAH SEMANGAT BAGI AUTHOR YANG TAK MEMILIKI PENYEMANGAT INI.!!
Mohon bijak dalam membaca dan mengambil kesimpulan,bab ini 100 persen karangan penulis.
Happy readingg!!

Setelah beberapa hari menemani jadwal bapak,setiap hari itu pula lah polwan cantik itu. Pulang balik keboyoan baru dengan istana negara,menempuh waktu perjalanan 1 jam 8 menit lebih setiap hari nya,bukan tanpa alasan,karena sheza ingin di masa mudah nya balas dendam dengan menghabiskan setia hari waktu nya dengan setidaknya bisa di temani oleh sang ayah yaitu bapak pradana subyada yang saat ini masih sibuk dengan persiapan pencalonannya.
Istana bogor saat ini masih ramai dengan para staff lainya,tak terkecuali dengan pak kapten teddy andra wijaya dan akp syarif terutama diri nya.

Mereka baru selesai melaksanakan rapat persiapan hari kemerdekaan yang tinggal 5 hati lagi,dan itu sudah tersusun rapih tinggal mengecek perlengkapan hari kemerdekaan setiap hari agar tak ada yang kurang saat hari h.

Jam menunjukkan pukul 19.30,sheza sudah selesai melaksanakan shalat isya di istana negara kala itu secara berjamaah,sebelum ia kembali ke kartanegara ia mengemas barang barang nya yang tak seberapa karna memang sudah ada beberapa yang di taruh di istana Bogor di ruangan kerja milik nya,ia membawa ransel tsb menuruni tangga dengan jaket hitam milik nya,yah inilah kebiasaan sheza,harus menggunakan jaket jika mau kemana pun,kecuali dinner atau acara formal dan keluarga.

Di lantai bawah terlihat bapak yang sudah masuk waktu santainya lengkap dengan sarung dan baju kaos nya,tak lupa giral yang di usili oleh sang adik yaitu kassean yang tak lain adalah kedua anak presiden itu.

"Eh bang giral,kapan dateng?"ucap ku yang ingin sekalian berpamitan dengan bapak.

"Baru tadi sekitar 20 menit yang lalu mbak"ucap nya sesekali menepis tangan kassean tanpa mengalihkan pandangan nya

"Owallah gitu,kalo gitu saya izin pamit yah bang giral,kak kassean"ucap ku kemudian berlalu ke bapak yang saat itu sedang memberikan makan ikan mas nya yang ada di dalam rumah dengan aquarium yang lumayan besar.

"Permisi pak,saya izin pamit"ucap ku saat bapak duluan berbalik ke arah ku

"Eh mbak sheza,ini uda malem,gamau sekalian nginep mbak?"balas nya

"Hehe,kapan kapan aja pak,saya lagi ada janji sama orang rumah "ucap ku sambil menyalimi tangan beliau

"Owalah,iya iya,hati hati di jalan yah,salam saya buat papa kamu"balas beliau,sambil menitipkan salam untuk sahabat nya itu

"Iya pak nanti saya sampaikan,kalo gitu saya duluan pak,assalamualaikum "ucap ku,dan di balas oleh bapak kemudian aku berlalu meninggalkan ruangan tsb dan menuju paskiran untuk mengambil mobil ku.

Di perjalanan menuju mobil tak sengaja polwan cantik itu bertemu dengan kedua asisten ajudan lainya,yang kala itu sehabis dari luar,dan menghentikan langkah sheza sejenak.

"Eh mbak,udah mau pulang?"ucap akp syarif

"Iya pak,malam ini ada acara di rumah,jadi ga nginep dulu walau pulang malam"balas sheza

"Tapi mbak gapapa nih,ini gerimis kek nya bentar lagi hujan deres,bahaya di jalanan mbak"balas akp syarif

"Gapap pak,saya juga pakai mobil insyaallah aman"

Temui Aku Di Ujung SanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang