Heyyo heyyo brok
Author kembali dengan chapter baru,
Seperti biasa mohon,positif dalam mengambil kesimpulan dalam membaca,terimakasih atas dukungan nya,jangan lupa vote dan komen yahh.
JANGAN LUPA VOTE GES KARENA 1 VOTE AKAN MENJADI SEMANGAT BAGI AUTHOR YANG TAK MEMILIKI PENYEMANGAT INI;>!!!Happy reading!!
"Hmmm"
Teddy yang mendengar wanita di samping nya itu,seketika berbalik dan menempelkan punggung tangan nya ke kepala sheza yang tertidur,dan betapa terkejut nya ketika badan sheza begitu panas.
"Bertahanlah sebentar lagi sheza saya tidak ingin melihat kamu menderita"
Gumam teddy sambil meraih tangan sheza dan menggenggam nya sambil tangan sebelah nya menyetir,itu tak masalah selama ia bisa segera membawa sheza pulang agar segera mendapat penanganan.Mobil fortuner hitam itu sampai di depan gerbang kartanegara,karena ia tidak bisa masuk dengan akses biasa terpaksa ia mengeluarkan sebuah kartu,dan itu langsung di perlihatkan kepada penjaga pos di sana,seketika pintu gerbang tsb di buka dan mobil fortuner hitam itu langsung melaju menuju depan pintu kediaman menteri pertahanan itu,tak lupa sang penjaga pos memberikan hormat kepada kapten muda itu.
Teddy membunyilan klakson mobil miliknya sehingga menggema se kartanegara,ia turun dari mobil dan memandangi wanita yang ia cintai itu beberapa detik sebelum menggendong tubuh yang terbalut selimut itu masuk ke kediaman kartengara.
Pintu rumah megah itu terbuka memperlihatkan wajah risky,dan rajif serta pak pradana yang tak kalah syok,kemudian dari belakang bu
eti datang dan langsung menutup mulut nya sangking terkejut melihat putri bungsu nya itu di gendong dalam dalam keadaan pucat,sangat pucat."Astagfirullah eza,nak"ucap ibu eti
"Pak teddy"sahut rizky dengan nada khawatir.
"Jangan pikirkan formalitas saat ini ky,sheza sekarang harus hangat"ucap teddy saat sampai di depan pintu.
"Bawa kedalam teddy"ucap pak pradana begitu khawatir.
"Siap pak"
Teddy merebahkan tubuh ramping itu di kasur,ia memandang dalam dalam wajah lemah yang sedang tertidur itu dengan perasaan yang sangat takut sambil berjongkok,sebelum ia mengelus lembut tangan lentik itu dengan hati hati dan berlalu keluar kamar,meninggalkan sheza yang sudah di ambil alih oleh ibu eti dan mbak risa yang kala itu mendapat libur.
Pintu di tutup oleh teddy,kemudian sedikit mengusap gusar wajah dan rambut nya,ternyata ia di perhatikan oleh jenderal bintang 3 yang sudah ia kenal sejak masuk satuan kopasuss.
"Jangan salahkan diri kamu teddy,ia anak yang kuat,percayalah sheza tak akan pergi hanya karena sakit seperti itu,kamu sendiri tau kan,sheza itu seorang polisi yang hebat"ucap pak pradana sambil menepuk bahu teddy,yang mana teddy tahu bahwa jenderal di depannya itu tak kalah khawatir nya dengan diri nya.
"Siap jenderal. saya minta maaf karena ga bisa jaga mbak sheza selama bertugas"ucap teddy dengan tegas.
"Tidak ini bukan salah kamu,malah saya berterima kasih karena sudah,menangani sheza yang tiba tiba parah saat pulang dari semarang"ucap pak pradana dan itu di balas ekspresi terkejut oleh teddy,bagaimana ia bisa tau? Batin kapten itu saat ini.
"Hahah,tidak usah kaget begitu,tadi bapak telepon saya,ia memberi tahu saya keadaan nya"lanjut pak pradana.
Hal ituchanya bisa di balas anggukan oleh teddy."Kalau begitu,istirahat lah sebentar,bersama rizky dan rajif,setelah itu temui saya di ruangan saya,ada yang ingin saya bahas,soal operasi sandi Yudha kali ini"ucap pak pradana tiba tiba serius di kata terakhir nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temui Aku Di Ujung Sana
Fanfictionsekolah menengah pertama menjadi saksi,awal ku bisa mengenal mu,ku kira rasa itu hanya sebatas kagum,namun ketika bertemu dengan mu untuk kedua kali nya,kau benar benar mengacak acak hati seorang putri tentara dan cucu presiden ke 2 ini.namun... aku...