dia begitu rapuh

186 16 1
                                    

Halo,readers....
Bab kali ini mungkin agak panjang,karena author takut ambil chapter cukup banyak cuma buat 1 atau 2 momen doang.
WARNINGG
mohon bijak dalam membaca dan mengambil kesimpulan,AYO VOTE CHAPER INI,KARENA 1 VOTE DARI KALIAN SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR YANG TAK MEMILIKI PENYEMANGAT INI :V.
happy reading<3

Pagi hari yang dingin di kartanegara,tepat nya pukul 05.00 dara cantik itu baru saja melaksanakan sholat subuh nya yang sedikit terlambat,ia yang tadi malam kelihatan sangat kritis itu seolah tak pernah ada melihat ia sekarang bisa jalan jalan menelusuri taman taman kartanegara yang penuh dengan embun saat itu,yang sebelum nya ia sedikit heran karena sudah berada di dalam kamar ketika ia terbangun,jujur saja ia kira diri nya yang di gendong itu hanyalah mimpi,namun seolah sheza tidak bisa memikirkan itu sekarang ia hanya ingin menikmati waktu damai saat ini.

Ia kembali masuk ke dalam kediaman,melewati ruang santai yang penuh dengan aspri sang ayah yang sheza duga lembur sampai tengah malam,melihat laptop salah satu dari mereka masih menyala.

Sheza menghampiri abang rizky nya itu yang kelihatan tertidur telentang di sofa di temani dengan mas rajif yang tertidur di lantai,dengan beberapa aspri lainya.

Sheza menjongkok melihat wajah tidur bang rizky nya itu.

"Ihhh,tidur kok sambil mangap,foto ahh"

Cekrek

Tak sheza sangka flash hp milik nya lupa ia matikan yang ternyata berdampak membuat orang tidur itu seketika sadar.

"Hmmmm,dek..?"ucap nya memastikan.

Sheza seketika meninggalkan tempat nya,kabur sebelum rizky sadar sepenuh nya,tak lupa membawa boneka teddy putih kesayangan nya.sudah di katakan sheza itu akan menjadi orang yang berbeda 180 derajat ketika di rumah,bahkan jika orang lain melihat mungkin ia berfikir bahwa sheza adalah 2 orang yang berbeda.

"Asikk,ada stiker baru nih",ucap nya dengan jahil,mengedit wajah aspri ayah nya itu dan mengirim nya ke grup "kartanegara family".

Sheza kemudian menaruh benda pipih itu di saku depan milik teddy bear nya dan keluar menyusuri halaman depan kartanegara,yang masih segar itu,gadis itu sudah sembuh hanya dengan tidur beberapa jam,bahkan ia bisa bangun dan menyusuri rumah nya yang luas itu di waktu subuh.

Menikmati udara segar yang asri di pagi hari di temani dengan embun embun pagi adalah hal yang paling di sukai oleh polwan manis itu,ia duduk di dekat air mancur depan rumah nya masih dengan piyama yang terbalut cardingan hangat,membiarkan rambut hitam nya itu tergerai hingga se punggung,memandangi suasana pagi dan mendengarkan kicauan burung yang menjadi melodi indah bagi nya di pagi hari,dan jangan lupa sambil memeluk boneka teddy bear nya.

Menikmati udara segar yang asri di pagi hari di temani dengan embun embun pagi adalah hal yang paling di sukai oleh polwan manis itu,ia duduk di dekat air mancur depan rumah nya masih dengan piyama yang terbalut cardingan hangat,membiarkan rambut ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Temui Aku Di Ujung SanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang