Sakura melangkah dengan langkah ringan di tengah gemerlap Cyber City yang tidak pernah tidur. Lampu neon yang berkilauan memantulkan cahaya di sekelilingnya, menciptakan aura futuristik yang menyelimuti jalan-jalan yang padat dengan kendaraan-kendaraan yang melaju dengan cepat.
Wajah Sakura yang tertutup topeng rahasia mencerminkan ketenangan dan fokusnya yang tidak tergoyahkan. Langkahnya mantap menuju tujuan yang telah ditetapkan, melewati jalan-jalan yang dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit dan layar-layar besar yang menampilkan iklan-iklan digital yang berkilauan.
Di tengah malam yang sunyi, suara-suara mesin dan klakson-kakson kendaraan menjadi latar belakang yang konstan. Sakura terus berjalan, menelusuri lorong-lorong sempit dan tikungan-tikungan tajam yang menjadi ciri khas kota ini.
Akhirnya, dia tiba di depan sebuah bar yang terkenal sebagai tempat pertemuan yang aman di tengah dunia kriminal Techhaven City. Sakura menarik napas dalam-dalam sebelum memasuki bar yang ramai dengan suasana yang enerjik. Musik elektronik yang berdentum membuat langkahnya semakin mantap saat dia melangkah menuju sudut bar tempat temannya, Sasori, biasanya berada.
Sasori, sosok misterius dengan senyum yang licik namun karismatik, duduk di meja yang sudah dipesan untuk mereka. Tatapan mereka bertemu di tengah keramaian bar yang dipenuhi dengan orang-orang yang sedang menikmati malam mereka dengan minuman-minuman eksotis dan obrolan-obrolan yang intens.
"Sakura, kau terlihat menarik seperti biasa," ucap Sasori sambil tersenyum, menyambut kedatangan Sakura dengan hangat.
Sakura membalas senyumnya. "Terima kasih, Sasori. Apa kabar malam ini?"
"Baik seperti yang kau lihat," ucap Sasori dengan senyum menawan di wajahnya. Pria yang sering dipanggil dengan nama samaran 'Cipher' itu melanjutkan,
"Ku dengar kau mendapatkan misi dari Tsunade-sama." Sakura mengangguk, mengkonfirmasi perkataan Sasori.
"Ya, sebuah misi rahasia di Neo Tokyo," Sakura menjelaskan dengan suara yang rendah namun tegas, menambahkan sentuhan misteri pada kata-katanya. Dia memilih kata "Neo Tokyo" dengan sengaja, karena kota itu merupakan pusat teknologi canggih dan intrik di dunia mereka. Sasori, yang sering mengunjungi tempat-tempat seperti ini, mengangguk mengerti, ekspresinya penuh dengan pengetahuan tentang betapa kompleksnya misi seperti itu.
"Terdengar seperti sebuah misi yang sulit," ungkap Sasori sambil menyeruput wine merahnya, matanya menyelidiki ekspresi Sakura dengan cermat.
"Ya, seperti itulah," jawab Sakura sambil merapikan rambutnya yang tergerai dengan jari-jari halusnya. "Tapi tantangan itulah yang membuat semuanya menarik, bukan? Bagaimanapun ini juga pekerjaan kita."
"Ya, kau benar," Sasori menyetujui, matanya penuh dengan pengalaman dan kehati-hatian yang terasah dari tahun-tahun bekerja di dunia rahasia.
"Omong-omong, bagaimana dengan misimu?" Sakura bertanya dengan keingintahuan yang jelas terpancar dari matanya yang tajam.
"Ku dengar misi kalian sempat tergendala karena hacker dari bawah tanah berusaha untuk mengagalkan misi kalian." Sasori mengangguk perlahan, mengenang kembali kejadian yang baru saja terjadi.
"Ya, itu memang mengganggu," ucapnya dengan nada yang sedikit frustasi. "Mereka menggunakan trik-trik kotor dan jaringan bawah tanah yang sulit untuk dilacak."
"Bagaimana kalian menghadapinya?" tanya Sakura dengan minat yang besar.Sasori menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab,
"Untungnya, Voltex datang membantuku. Dia ahli dalam teknik penetrasi dan memiliki jaringan yang luas di dunia bawah tanah."
"Voltex? Gaara kan?" Sakura mengulang nama itu, mencoba mengingat sosok itu dari cerita-cerita yang pernah didengarnya. "Dia terkenal di kalangan agen-agen rahasia, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Code
Fanfiction[18+] Di masa depan, di tengah kota cyber yang dipenuhi dengan kejahatan dan teknologi canggih, terdapat sebuah organisasi rahasia yang bertugas menyusup ke dalam jaringan kriminal untuk mengumpulkan informasi dan menghentikan aktivitas ilegal.