Malam hari di ruangan Sakura, suasana terasa sunyi dan hanya ditemani oleh cahaya redup dari lampu meja. Sakura duduk di depan meja kerjanya, matanya menatap layar hologram dengan tampang tegang. Pikirannya sibuk memikirkan berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. Sekitar 15 menit yang lalu, dia menerima pesan dari Kakashi yang memintanya untuk segera menelepon begitu dia melihat pesan tersebut. Rasa penasaran bercampur dengan kekhawatiran membuat Sakura segera menekan tombol panggilan.
Layar hologram masih bersambung, memperlihatkan indikator panggilan yang berputar, menandakan bahwa panggilan sedang menunggu untuk dijawab. Sakura menggigit bibir bawahnya, jari-jarinya tak sadar mengetuk meja dengan cemas. Pikirannya melayang ke berbagai skenario yang mungkin menjadi alasan Kakashi menghubunginya pada jam selarut ini.
Tidak lama kemudian, layar berubah, menampilkan wajah Kakashi dalam bentuk 3D, yang tampak sedang duduk di ruang kerjanya. Sakura bisa melihat ruangan Kakashi yang minimalis, dengan rak-rak buku dan beberapa peralatan yang tertata rapi di latar belakang. Di layar, Kakashi terlihat tenang seperti biasanya, tetapi ada sedikit ketegangan di matanya yang terlatih, seolah menyembunyikan sesuatu di balik topeng ketenangannya.
"Halo, Selene," sapa Kakashi dengan suara tenang, menggunakan nama sandi Sakura.
"Halo, Kapten," jawab Sakura, berusaha terdengar tenang meskipun jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. "Maaf, aku baru saja membuka pesanmu."
"Ada apa, Kapten meneleponku malam-malam begini? Tidak biasanya," ucap Sakura, suaranya terdengar sedikit waspada meski dia berusaha untuk tetap tenang. Matanya terus mengamati wajah Kakashi di layar hologram, mencari tanda-tanda keseriusan yang biasanya terselubung di balik ketenangannya.
"Ah, sebenarnya aku ingin memberitahumu beberapa hal, Selene," jawab Kakashi, menggeser sedikit posisi duduknya. "Awalnya, aku berniat mengirimkan laporan saja, tapi sepertinya ini lebih baik dibahas langsung." Wajahnya yang semula tampak santai, kini mulai berubah serius.
"Apa itu, Kapten?" tanya Sakura dengan nada langsung, ingin segera mengetahui apa yang membuat Kakashi merasa perlu berbicara secara langsung. Pikirannya langsung melompat ke berbagai kemungkinan.
"Ini tentang Black Raven," ucap Kakashi dengan nada rendah, seolah setiap kata yang diucapkannya memiliki bobot yang berat. Mendengar nama itu, Sakura segera menajamkan pendengarannya. Aura di ruangan itu seketika berubah, ketegangan semakin terasa.
Kakashi melanjutkan, "Beberapa mata-mata kami melaporkan bahwa mereka sempat melihatnya di sini." Kakashi kemudian melakukan gerakan di layar hologramnya, dan peta dengan tanda merah muncul di hadapan Sakura. Tanda merah itu berdenyut pelan, tepat di sebuah titik yang sangat dikenal oleh Sakura.
Sakura membeku, matanya menatap peta tersebut dengan intens. Pikirannya langsung berputar, mencoba mencerna apa yang baru saja dilihatnya.
"Distrik Fox," gumamnya pelan, seakan memastikan bahwa dia tidak salah melihat lokasi yang ditandai di peta tersebut. Ada sesuatu yang mendalam pada tempat itu, kenangan yang tidak mudah dilupakan. Kenangan hampir kehilangan Marshmellow dan bertemu si brengsek Sasuke?
"Ah, kau mengetahui tempat ini?" tanya Kakashi dengan alis terangkat sedikit, menunjukkan ketertarikannya. Sakura mengangguk.
"Ya, aku tahu. Teruskan, Kapten," ujar Sakura.
Kakashi kemudian melanjutkan, "Beberapa hari ini, ketua Black Raven sempat terlihat di tempat ini. Alasan keberadaannya di sana belum diketahui, tapi kami yakin pasti ada sesuatu yang memaksanya untuk datang ke sini. Karena tidak biasanya Ketua Black Raven muncul begitu saja."
Mendengar itu, tubuh Sakura seketika membeku, seolah dunia di sekelilingnya berhenti sejenak. Jantungnya berdetak semakin kencang, dan pikirannya spontan melayang pada satu sosok yang dia curigai sebagai—Shadow. Entah mengapa, mendengar nama Black Raven membuat pikirannya kembali melayang pada sosok yang pernah dia lihat di Distrik Fox beberapa waktu lalu, sosok yang dikelilingi oleh banyak bodyguard. Jangan-jangan orang yang mirip 'Shadow' itu adalah Ketua Black Raven?
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Code
Fanfiction[18+] Di masa depan, di tengah kota cyber yang dipenuhi dengan kejahatan dan teknologi canggih, terdapat sebuah organisasi rahasia yang bertugas menyusup ke dalam jaringan kriminal untuk mengumpulkan informasi dan menghentikan aktivitas ilegal.