Bab 8

281 25 1
                                    

Di sebuah restoran bergaya Italia di Distrik Fox, suasana mewah dan elegan terasa kental. Restoran itu memadukan unsur tradisional Italia dengan sentuhan modern, menghasilkan suasana yang nyaman namun tetap berkelas. Usai pertemuan tidak langsung Sasuke dan Sakura di tempat itu, Sasuke membawa Marshmellow dan Sakura ke salah satu restoran terdekat dan memesan ruangan khusus VIP untuk mereka.

Saat ini, mereka duduk berhadapan di meja makan yang dilengkapi dengan taplak meja putih bersih dan piring-piring porselen elegan. Lampu gantung kristal di atas mereka memberikan pencahayaan hangat, sementara alunan musik klasik Italia mengisi udara dengan lembut. Marshmellow, kucing putih yang menjadi pusat perhatian, sedang tiduran dengan nyaman di pangkuan Sasuke. Sakura memandang iri, merasa tidak percaya bagaimana mungkin Marshmellow bisa melupakan dirinya begitu saja setiap kali bertemu Sasuke. Apakah si brengsek ini telah memberikan sesuatu pada Marshmellow agar kucing imut itu menyukainya?

Pemikiran itu menghantui pikiran Sakura, membuatnya tanpa sadar menghembuskan napas sebal. Hembusan napas itu terdengar mengisi ruangan tempat mereka berada.

"Kau kenapa?" Suara Sasuke menginterupsi lamunan Sakura. Mata tajamnya menatap langsung ke arah Sakura. Merasa terganggu dengan Sakura yang terus-terusan menghela napas, seperti yang orang kalah judi.

"Dari tadi kau terus-terusan menghela napas," lanjut pria itu, membuat Sakura memutar bola mata. Dia lalu bersandar nyaman sembari bersedekap dada.

"Aku benar-benar tidak mengerti," ujarnya dengan raut wajah sebal yang tidak bisa disembunyikan lagi.

"Pesona apa yang kau miliki sehingga dia menyukaimu, padahal kalau dengan orang lain dia selalu menolak disentuh!" ucap Sakura dengan nada kesal. Sasuke menyeringai di balik topengnya, menampakkan ekspresi yang penuh dengan kepercayaan diri. Tangannya terangkat mengelus bulu halus Marshmellow dengan lembut.

"Well, kupikir dia menyukaiku karena aku tampan," ucap pria itu dengan percaya diri, membuat Sakura menahan diri agar tidak berpose ingin muntah.

"Sifat percaya dirimu patut diacungi jempol," balas Sakura dengan nada mengejek, matanya melirik kesal ke arah Sasuke.

Sasuke hanya tertawa kecil, menikmati reaksi Sakura yang tampak semakin jengkel. Marshmellow, di sisi lain, tampak menikmati belaian Sasuke, matanya setengah tertutup dengan ekspresi puas.

"Jadi, apa yang kau lakukan di sini?" Pertanyaan Sakura membuat gerakan tangan Sasuke terhenti. Ketegangan terasa saat dia tidak langsung menjawab.

"Aku tadinya ingin bertemu teman," bohongnya. Well, mana mungkin dia dengan santai bilang bahwa dia ke sini karena sedang memata-matai sosok yang diduga sebagai pengkhianat. Sakura menaikkan alis, merasa ada sesuatu yang disembunyikan Sasuke.

"Oh," balasnya tanpa berniat ingin bertanya lebih lanjut meskipun rasa penasaran mengusik pikirannya.

"Lalu bagaimana dengan dirimu?" Seketika tatapan Sasuke semakin menajam, menatap langsung pada wanita itu.

"Bagaimana bisa kau sampai ke sini?" tanyanya penasaran. Sakura berdehem, jelas tidak berniat menjelaskan apa pun soal kedatangannya ke tempat ini.

"Aku... hanya, ehem, tersesat?" Ucapan Sakura terdengar seperti sebuah pertanyaan.

"Tersesat?" Sasuke menaikkan sebelah alisnya. Pria itu tampaknya ingin penjelasan lebih detail dari Sakura. Ya, bagaimana mungkin Sakura tersesat sampai bisa masuk ke Distrik Fox, tempat yang sangat sulit dimasuki? Cerita Sakura sulit di percaya.

"Ya," ucap Sakura sambil menghela napas. "Kau sendiri lihat, Marshmellow dikejar anjing, dan dia masuk ke tempat ini, jadi aku mengejarnya, dan ya sepertinya aku tersesat." Sakura meringis kecil di akhir ucapannya. Jujur dia adalah pembohong yang payah, bagaimana bisa dia menciptakan sebuah cerita konyol seperti itu. Dan ya, Sakura yakin Sasuke tidak akan percaya dengan omong kosongnya. Tapi, untung saja pria itu tidak banyak tanya dan malah mengangguk mengerti.

Secret Love CodeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang