Bab 6

246 21 0
                                    

"A-Apa?"

"Nona Sakura sedang bersama anaknya."

"Hah?" Sasuke menaikkan sebelah alisnya, jantungnya berdengup lebih cepat saat mendengar penuturan si robot android, Sam.

Ya, beberapa menit yang lalu, Sasuke baru saja tiba di Neo Delight Cafe and Bakery.  memang sudah sering ke sini beberapa hari ini, sehingga Sam bahkan sudah mulai mengenalinya. Biasanya, setiap kali datang, Sasuke akan meminta segelas kopi yang harus dibuat oleh Sakura. Namun, kali ini berbeda. Ketika ia baru saja meminta secangkir kopi, Sam mendahuluinya dengan mengatakan bahwa Sakura sedang sibuk bersama anaknya.

Anaknya? Pikiran itu membuat Sasuke tertegun. Wanita berambut merah muda itu sudah menikah? Perasaan campur aduk menghantamnya. Ketidakpastian ini membuatnya sedikit gelisah.

"Bersama anaknya?" tanya Sasuke dengan suara sedikit ragu. Mungkin dia salah dengar, pikirnya. Tetapi, wajah android itu tetap tenang dan tanpa ekspresi, seolah memastikan informasi yang diberikan adalah benar.

"Ya, Nona Sakura sedang bersama anaknya di ruangan belakang," balas Sam dengan nada datar dan mekanis.

Sasuke terdiam sejenak, mencoba mencerna informasi itu. Jadi, Sakura selama ini sudah menikah? T-Tapi S-Sakura kan tidak memakai cincin? Gayanya juga tidak seperti seseorang yang sudah menikah. Pertanyaan-pertanyaan itu berputar di kepalanya, membuatnya semakin penasaran.

"Jadi, ternyata selama ini, Sakura itu sudah menikah?" Tanya Sasuke tidak percaya. Namun, belum sempat Sam menjawabnya, pintu di belakang Sam seketika terbuka, menampilkan sosok si merah muda di sana. Iris hijau teduh Sakura menatap Sasuke yang sedang berdiri di balik meja pemesanan.

"Ah, Sasuke, kau di sini?" Nada bicara wanita yang kini Sasuke anggap sebagai teman itu terdengar santai seperti biasa. Teman? Ya, sejak Sasuke sudah sering ke sini, dia memang sering terlibat dengan sebuah obrolan ringan dengan wanita itu, yang biasa obrolan mereka akan berakhir dengan Sakura berang karena Sasuke sering mengejeknya. Yeah, membuat wanita merah muda itu marah adalah hobi barunya sekarang. Namun, meskipun Sakura sering terlihat kesal padanya, wanita itu tetap melayaninya dengan baik saat dia datang. Sakura juga tampaknya tidak begitu terganggu dengan kehadirannya.

Kehangatan yang terasa di ruangan itu, dengan aroma kopi yang harum, membuat suasana menjadi lebih nyaman. Sakura tampak menawan mengenakan baju hitam berkerah tinggi dan celana wide leg, dengan jaket putih pendek yang menyempurnakan penampilannya.  membuatnya terlihat anggun meski sedang bekerja.

"Kau mau kopi?" tanya Sakura, membuat lamunan Sasuke terbuyar. Pria itu menganggukkan kepala dan menatap Sakura dengan tatapan yang sulit diartikan dari balik topeng serigala yang ia pakai.

"Ya, a-aku mau kopi buatanmu seperti biasa," jawab Sasuke akhirnya. Suaranya terdengar lebih tenang namun tetap penuh makna. Sakura tersenyum tipis, mengangguk, dan berbalik untuk menyiapkan kopi, meninggalkan Sasuke dengan pikirannya yang masih berkecamuk tentang informasi yang baru saja ia dengar.

Tidak lama kemudian, Sasuke berdehem. "Sakura, tadi Sam bilang kau sedang bersama anakmu," ucapnya, mencoba memancing Sakura untuk bercerita.

"Ya," jawab Sakura yang sedang sibuk menyeduh pesanannya. Sasuke mengerutkan kening, tangannya tanpa sadar terkepal.

"Jadi, selama ini kau sudah menika—Shiit,"

Ucapan Sasuke terpotong dengan sebuah umpatan kasar saat seekor makhluk berbulu putih melompat naik ke atas meja pesanan. Sasuke terkejut setengah mati, pria dewasa itu bahkan sampai mundur ke belakang, saking kagetnya.

"Ya Tuhan, Marshmallow!" ucap Sakura panik saat kucing putihnya naik ke atas meja.

"Ya ampun, padahal tadi kurasa aku sudah menutup pintu agar dia tidak keluar." Gerutu si merah mudah sembari meninggalkan pekerjaannya sebentar.

Secret Love CodeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang