Dada 18+

413 32 2
                                    


“Gue Kenjaku.. trus yang ini namanya Uraume. Kita bertiga sama Sukuna pernah se smp dulu,” ucap seorang lelaki berambut gondrong yang punya luka jahitan di sekitar dahinya. Dia menjelaskan hal itu pada Sakura.

Hari itu mereka kedatangan tamu. Temen-temennya Sukuna. Yuuji gak ada di rumah, dia lagi pergi ke rumah sakit tuk melihat keadaan kakeknya.

Tadinya Sakura mau ngikut Yuuji supaya gak berduaan dengan Sukuna di rumah. Tapi Sakura malah bangun kesiangan gara-gara semalaman gak bisa tidur akibat ulah Sukuna.

Sakura yang berniat pergi ke mana saja asalkan gak dirumah.. tapi gak jadi begitu sampai di depan pintu rumah malah hampir tabrakan dengan kedua orang lelaki asing. Kedua orang itu ternyata temennya Sukuna.

Dan pada akhirnya Sakura malah berakhir mempersilahkan mereka masuk. Sakura udah ngundang Sukuna tuk nyamperin temen-temennya itu, tapi Sukuna ternyata lagi mandi. Dan pada akhirnya entah bagaimana Sakura berakhir ngobrol dengan temen-temen Sukuna di ruang tamu.

Sakura duduk dengan canggung.

Si lelaki gondrong yang menyebut dirinya sebagai Kenjaku bilang lagi, “Aku kok baru tau Sukuna punya sepupu secantik dirimu, hehe.”

Sakura cuma tersenyum kaku doang.

“Sakura tinggal di mana?” tanya Kenjaku lagi dengan senyuman ramah.

“Di Konoha.”

“Masih sekolah ya?”

“Ngh, udah kuliah.”

“Owh, gitu. Udah semester berapa?”

"Baru semester dua, heheh."

"Lah, sama dong."

"Iya, hehe.. "

Kenjaku tersenyum ramah. Lelaki itu punya senyuman menawan & kelihatan baik.

Begitulah kelihatannya di mata Sakura. Sedangkan Uraume kelihatan cool. Daritadi dia tampak diem aja.

Trus Kenjaku bilang lagi. “Kami hari ini mau jalan-jalan ke pantai, Sakura mau ngikut gak?”

Sakura menggelengkan kepalanya, “Umm, kayaknya enggak dulu. Hehe.”

“Yah gitu ya. Padahal kalo mau ngikut gpp loh. Ada ceweknya juga selain kamu di sana.”

Sakura menggeleng lagi. “Enggak, hehe. Anu itu aku mau sama Yuuji aja.”

Tak lama kemudian, Sukuna selesai dengan acara mandinya. Dia mendatangi ruang tamu sambil membawa tiga botol bir, satu kotak jus strawberry.

“Bos, lama bener mandirinya,” ucap Uraume baru membuka suaranya begitu Sukuna datang dan mendudukkan diri di samping Sakura.

Melihat lelaki bertato itu duduk di sampingnya, Sakura langsung bergeser tuk jaga jarak. Apalagi mengingat tingkat si kunyuk itu semalam.

Dan Sukuna kelihatan gak peduli.

Sukuna meletakkan tiga gelas bir tersebut untuk dirinya, Kenjaku, juga Uraume. Sekotak jus strawberry diberikan kepada Sakura.

“Eh?! Ini untukku?” Kata Sakura gak menyangka Sukuna kasih minuman buatnya juga. Padahal Sakura berniat kembali ke kamarnya. Selain itu Sakura juga sabenarnya kepengen nyoba bir sama seperti milik Sukuna dan temen-temennya.

“Hng, kok minumanku beda sendiri?" tanya Sakura refleks.

Begitu sadar Sakura langsung menutup mulutnya. Ia jadi malu sendiri.

Sukuna menatapnya aneh.

Lalu Kenjaku bilang, “Cewk polos nggak boleh minum bir loh, Sakura.”

“Aku gak sepolos itu tau," Seru Sakura entah kenapa kesal dikatain polos.

Kenjaku malah ketawa. Uraume diem doang dan Sukuna tersenyum miring.

“Owh, kau juga mau bir, Sakura?” Tanya Sukuna membuat Sakura cemberut.

“E-enggak, juga sih.”

“Tidak kusangka kamu pasti pernah minum minuman beginian kan di Konoha? Kudengar dari Yuuji, temen-temen di konohamu itu kebanyakan cowok semua.”

“Ish, enggak gitu juga anjer! Tch, yaudah ini aku mau minum jus strawberrynya aja..  dih!” Sakura menyambar jus strawberry dan segera menancapkan ujung runcing sedotan ke dalam kotak jus.

Temen-temen Sukuna orangnya lumayan seru juga. Seperti Kenjaku dan kali itu Uraume juga kadang suka menimpali pembicaraan, meskipun Uraume lebih seneng ngobrol dengan Sukuna.

Karena itu Sakura malah jadi nyaman aja duduk sama mereka.

Menit demi menit berlalu, mereka mengobrol hal-hal random. Hingga kemudian Kenjaku berceletuk, “Sakura, kamu tau gak kalo Sukuna itu dari dulu tuh suka sama cewek yang nenennya kecil, loh."

Topik kali ini adalah membahas tentang ‘mengapa sampai sekarang Sukuna tidak punya pacar tuk diajak seriusan, padahal suka mainin cewek.

“Hush!" Uraume melotot ke arah Kenjaku. Sukuna malah ngerokok. Sedangkan Sakura lumayan tegang juga mendengar Kenjaku tiba-tiba saja membahas tentang itu. Sakura juga mulai gak nyaman duduknya. Melirik Sukuna. Apalagi ucapan Kenjaku membuat Sakura jadi waswas.

Mungkin itu alasan Sukuna bertingkah mecum semalam karena tau kalau dada Sakura itu kecil.

Kenjaku bilang lagi sambil ketawa, “Dia pernah bilang nggak mau nenen yang super gede. Katanya terlalu lebay."

“Heh, Kenjaku sinting. Jangan bilang gitu. Gak lihat apa Lo. Di sini ada cewek…” Uraume menghela napas sebal melihat tingkah temennya ntu.

Sukuna sendiri gak perduli aibnya dibuka secara terang-terangan di depan sang sepupu, Sakura.

Kenjaku masih saja meneruskan ucapannya. “Setiap Sukuna abis ngewe sama cewek, dia selalu lapor gini.. tetenya cantik banget ya bro. Pas ditangan. Enak diremas-remas.. gitu, tauk. Hahaha."

Kenjaku bilang gitu sambil memperagakan ucapan Sukuna.

“Gak usah namabah-nambahin deh Lo,” sahut Sukuna mengembuskan asap rokoknya dan melirik Sakura yang makin gak tenang saja. Pandangan mereka sempat bertemu, tapi Sakura lebih dulu melepaskan pandangan mereka.

“Sakura maaf ya,” ucap Uraume kemudian.

“Jangan dengerin omongan si sinting ini, Kenjaku ini emang agak gila dia mah,” kata Uraume lagi sambil menunjuk sengit ke arah Kenjaku yang masih ketawa.

“Ngh, kayaknya aku mau masuk ke kamar dulu deh ya.” Sakura buru-buru berdiri dan pergi menuju kamarnya.

..
.

“Huh, kukira lelaki gondrong itu baik, ramah dan sopan. Ish, kayaknya dia sama aja kayak Sukuna. Mungkin si Uraume juga gitu.” Sakura nyesel ngobrol bareng temen-temen Sukuna. Kalo Sukuna aja udah gila dan mesum, sudah pasti temen-temennya mungkin juga gitu.

“Mending abis ini aku pergi ke tempatnya Yuuji aja deh.

.
.







.
.

Next nunggu dapet vote 30 awkwk

Cousin Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang