End

164 17 14
                                    


“Duh, mampus.. Sakura gue tinggal sama Sukuna serumah. Pasti bakal diapa-apain dia sama saudara kembar gue,” gumam Yuuji buru-buru lari menuju ke rumahnya.

Jam sudah menunjukkan angka enam pagi. Yuuji baru pulang ke rumah setelah menenangkan hati Kugisaki yang cemburu gara-gara Yuuji perhatian sama sepupunya.

Yuuji makin panik ketika memeriksa kamar Sakura tapi Sakuranya gak ada di sana. Pikiran Yuuji udah kemana-mana. Ia berniat pergi ke kamar saudara kembarnya.

Namun langkahnya tertunda saat mendengar suara canda tawa dari arah dapur. Yuuji menyergit bingung. Langsung saja dia melesat ke arah dapur.

“Sukuna Ish! Masaknya yang bener!” seru Sakura sambil menabok punggung Sukuna yang sibuk dengan masakannya.

“Ini udah bener tau!”

“Gak, tadi kamu masukin garamnya terlalu banyaaak!”

Yuuji melongo melihat Sakura dan Sukuna tampak akrab gitu.
“Sejak kapan mereka jadi dekat?” gumamnya makin bingung.

“Eh, Yuuji. Baru pulang? Udah sarapan belum?” tanya Sakura setelah menyadari keberadaan Yuuji di sana.

Sukuna juga menoleh ke arah Yuuji. “Dari mana aja lo? Pagi-pagi gini baru pulang?!”

Yuuji garuk-garuk belakang kepalanya sambil melirik ke arah Sukuna dan Sakura dengan keheranan. “Ngh, itu.. aku habis dari rumah Kugisaki hehe.. “

“Hayoloh, habis ngapain kalian?” kata Sakura lagi curiga.

“Sudah jelas pasti habis ngew*” celetuk Sukuna yang langsung dapat tampolan dari Sakura.

“Ihh, kamu itu kalo ngomong suka gak bener!”

“Lah, lu pikir apa coba? Cowok main ke rumah cewe sampai nginep gitu trus pulang jam segini. Udah pasti abis main tusbol lah!”

Dan mereka malah sibuk debat sendiri. Mengabaikan keberadaan Yuuji di sana. Yuuji sendiri gak peduli mereka sedang membicarakan tentang dirinya. Karena Yuuji masih keheranan melihat keakraban mereka berdua.

“Apa yang membuat mereka jadi akrab gitu yak?”

Akan tetapi hal itu membuat Yuuji jadi merasa lega. Yuuji pikir Sukuna bakal ngapa-ngapain Sakura. Tidak disangka kedua orang itu malah jadi akur. Karena itu Yuuji jadi tidak perlu mengkhawatirkan Sakura lagi.

Minggu pagi itu Yuuji bisa tenang meninggalkan kedua orang itu di rumah. Sebab siang ini Yuuji mau kencan dengan kekasihnya.

..
.

“Duh, bosen banget di rumah terus. Pergi ke mana kek enaknya,” kata Sakura duduk sesofa bareng Sukuna. Siang itu mereka duduk berdua sambil nonton Netflix di tipi.

“Mau keluar bareng gue? Kebetulan gue sabenarnya mau pergi ke suatu tempat.”

“Jangan bilang perginya bareng Kenjaku sama Uraume?.. kalo bareng mereka aku ogah ngikut lah.”

“Yaudah sama Lo aja perginya.”

“Pergi ke mana emangnya?”

Sukuna cuma memberikan senyum miringnya yang sok misterius.

..
..

Dan berakhirlah mereka mendatangi ke suatu tempat. Di sebuah toko kecil yang letaknya di antara tempat fotocopy an dan toko dekorasi. Pokoknya di sekitar komplek pertokoan jalan gitu.

Awal mereka mendatangi toko itu, pintunya terkunci dengan sebuah gembok. Sukuna yang membukanya.

“Ini tempat bikin tato gitu kan?” tanya Sakura setelah mereka memasuki tokonya. Sakura lihat di dalam toko itu terdapat foto-foto yang dipajang di dinding. Sebuah foto yang berisikan ukiran tatto dengan berbagai motif.

Cousin Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang