“Kugisaki, cari kerang yoook!" Seru Yuuji sambil menunjuk ke arah kerang-kerang lucu yang tersebar di sekitar pantai.“Wah, ayook!”
Mereka berdua pun kompak berlarian mendekati air laut. Sepertinya mereka memiliki kesenangan sendiri mencari kerang.
“Dih, mereka kayak bocil,” celetuk Fushiguro melihat kedua temannya sibuk mengumpulkan banyak kerang-kerangan.
“Hehe, iya ya.. tapi gak ada salahnya kan ngumpulin kerang itu,” ucap Sakura kemudian.
“Ya gada salahnya sih. Lagian yang bilang salah siapa?” Balas Fushiguro membuat Sakura gak bales lagi.
Tak lama kemudian Satoru datang sambil membawa sesuatu di kedua tangannya.
“Megumi! Sakura! Lihat binatang ini! Kalyan tau gak ini hewan apaa?!” kata si pemuda berambut putih yang pake kacamata item itu. Dia menyodorkan sesuatu berbentuk seperti timun yang menggeliat-geliat di masing-masing tangannya.
Crot!
Salah satu makhluk berbentuk timun warna hitam kecoklatan itu mengeluarkan sebuah lendir putih.“Euww, binatang apaan tuh? Menjijikan,” ucap Fushiguro jijik melihat makhluk ntu menyemprotkan lendir putih. Kan jadi kayak anu.
Melihat reaksi Fushiguro malah membuat Satoru menyeringai jahil. Satoru dengan usil melempar salah satu binatang di tangannya ke arah Fushiguro yang langsung menjauh sambil ngomel-ngomel. Abis itu Fushiguro pun pergi karena gak mau dijahili sama Satoru lagi.
“Sakura, apa kau juga jijik sama binatang ini?” Kali ini Satoru menyodorkan makhluk ntu pada Sakura.
Sakura pun menjawab, “Ng.. ngak sih. Tapi, bentuknya bikin otak traveling haha.”
“Iya. Bener.. wkwkw. Ini namanya taripang.”
“Owh, iya aku juga tau kalau itu taripang. Katanya bisa dimakan.”
“Kamu doyan makan ini, Sakura?”
“Dih, enggak lah. Liat bentuknya aja.. ihh..”
“Wkwkw.” Satoru pun melempar kedua makhluk itu ke lautan.
“Duh, cairannya masih nempel lagi. Lengket banget. Ini gimana bersihinnya?” Gerutu Satoru sibuk membuang cairan taripang yang sempat nempel ditangannya. Cairan itu memang lengket banget.
“Hayoloh, gak bisa lepas. Itu cairannya emang lengket banget tauk.” Sakura terkikik melihat Satoru sibuk mengibaskan tangannya yang masih ada anunya taripang tadi.
Satoru menggunakan tangannya yang satunya lagi tuk membuang cairan itu tapi malah berakhir kedua tangannya kotor oleh cairan menjijikan itu. Cairan itu gak bisa lepas. Satoru jadi panik sendiri.
“Sakura, lengket banget nih.. gimana?!” Kata Satoru membuat Sakura jadi ketawa.
“Malah diketawain. Bantu kek!”
“Hahah, makanya jangan suka usil. Itu cara bersihinnya pake pasir aja. Nanti bisa lepas sendiri,” kata Sakura.
“Owh, gituh.” Satoru pun segera berjongkok tuk membersihkan kedua tangannya dengan pasir. Disaat itu kacamata hitamnya melorot dan jatuh.
Ketika itu Sakura ternganga, terpesona oleh mata biru dan bulu mata lentik milik Satoru. Ternyata lelaki itu terlihat sangat tampan kalo gak pake kacamata hitamnya!
“Asdffh, dia tampan banget. Tampan dan ganteng seperti Sasuke-kun dan Sukuna,” gumam Sakura sebelum kemudian menabok mulutnya sendiri karena baru sadar menyebut nama Sukuna juga.
Buk!
Disaat bersamaan sebuah bola voli menabrak punggung Sakura yang lagi jongkok.“Aduh, siapa nih yang ngelempar bola sembarangan. Shannaroo!” Geram Sakura karena hantaman dari bola itu lumayan menyakitkan.
“Woi, pinky! Kembalikan bola voliku ke sini!” Seru seseorang dari kejauhan.
Langsung saja Sakura menoleh dengan sengit ke sumber suara. Dan mendapati sosok Sukuna yang lagi berkacak pinggang di sekitar tempat main voli pantai bersama Kenjaku dan Uraume juga.
“Ternyata si setan itu. Panggil pinka pinky pinka pinky.. cuih, gak sadar apa kalau rambutnya sendiri juga warna pink.” Sakura masih geram. Bola voli di dekatnya ia ambil dan dengan tenaga monsternya, Sakura melempar bola voli ntu hingga bolanya melesat cepat mencium kepala Sukuna yang langsung jatuh.
“Mampus kan lo. Makan tuh bolanya, syaland,” gumam Sakura puas banget.
“Wdih, Sakura ternyata ngeri juga,” ucap Satoru melihat keganasan Sakura barusan...
.
.Sebelum itu terjadi..
“Bos, lihat tuh.. Sakura lagi berduaan sama Satoru. Kayaknya Satoru mau melakukan pendekatan deh sama sepupu lo,” kata Kenjaku asal ngomong aja. Dia ngomong gitu sambil memainkan bola voli ditangannya.
Sukuna yang tadinya asik leyeh-leyeh pun buru-buru mengedarkan matanya ke arah tempat Yuuji and friends berada. Begitu melihat Sakura memang lagi berduaan bareng lelaki berambut putih, Sukuna entah kenapa gak seneng liatnya.
“Iya.. mereka ketawa-ketawa gitu. Kayaknya mesra banget dah,” sahut Uraume manas-manasin.
Sukuna cemberut. Dia menyambar bola voli di tangan Kenjaku dan tanpa ba-bi-bu melempar bolanya ke arah lelaki berambut putih.. tapi mana tau lemparannya malah melesat ke arah punggung Sakura.
“Gimana sih bos.. lemparannya gak becus,” kikik Kenjaku ngeledek.
“Diamlah kau!” Sukuna makin sebal.
Tanpa merasa bersalah telah melempar salah sasaran, Sukuna malah berkacak pinggang sambil berseru menyuruh Sakura tuk mengembalikan bolanya. Tujuannya biar Sakura gak ngobrol lagi sama Satoru.
Memang pandangan Sakura beralih padanya. Tapi gadis itu kelihatan kesal. Tanpa di duga melempar balik bolanya pake lemparan super cepat dan…
Duagh!
Tepat mengenai kepalanya yang malang.
.
.
.Janlupa votkom ya... Thank u ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cousin Love
Teen Fiction18+ Sakura punya sepupu kembar. Yang satu baik dan yang satunya lagi berkepribadin buruk. Namanya Yuuji dan Sukuna. Mereka berdua memiliki sifat yang berbeda jauh. Kalau Yuuji itu friendly, maka Sukuna itu... Dia sukses mengusik ketenangan Sakura d...