sick

74 9 0
                                    

-OOC
-Prik+gajelas
-Gak nyambung
-kebanyakan skip
-typo bertebaran

Sick sack sock😘







(Name) Membuka matanya dengan perlahan dan memperhatikan sekitar.

"Dimana... Aku?" Heran (name).

Saat di perhatikan lebih detail lagi, ternyata ini ruangan chopper. Jadi (name) terbaring di kamar Chopper?.

(Name) Ingin keluar, namun ia tak bisa bergerak sama sekali. Bahkan (name) merasakan tubuhnya sangat lemas dan lelah.

Paha, leher, lengan, telapak tangan... Penuh dengan perban. Pipi (name) di beri sejenis handsaplast lagi.

(Name) Menghela napas kasarnya.

"Huft, lemah sekali diriku.." gumam (name) mengusap keningnya.

Tak lama (name) tersadar, ada sesuatu yang menempel di keningnya. Apa itu untuk meredakan demam?

"Woa, (name) sudah bangun!" Ujar Seseorang.

(Name) Menoleh ke arah pintu, yang ternyata itu dokter kecil imyut kita. Yaitu Chopper.

Chopper menghampiri (name) lalu kembali memeriksanya.

"Syukurlah demam mu menurun!" Ucap Chopper.

"Kalau boleh tau, aku pingsan berapa jam?" Tanya (name).

"Hanya 3 jam. Tapi serasa 3 abad kata Luffy" jawab Chopper.

(Name) Terkekeh lemas mendengar itu.

"Ah tunggulah di sini! Aku akan memberitahu Sanji agar membuatkan makan malam untukmu" ujar Chopper pergi.

Benar juga, (name) melewatkan makan malam..

"(Name)-chan!!" Panggil Luffy.

Luffy menghampiri (name) lalu memeluknya dan menangis di bahu (name).

"Ueueueue, (nameee)... Kau terluka parah karena kuu hiks..." Rengek Luffy.

(Name) Tak bisa berbuat apa-apa, dirinya hanya bisa mengelus rambut Luffy untuk menenangkannya.

"Shh shh, sudahlah. Jangan menangis oke?" Ucap (name) lembut.

"Tapi.. *hiks*, kau terluka parah.. bahkan kau *hiks*, demam.." ujar Luffy.

"Tidak juga kok~, oh ya. Luka mu bagaimana? Dadamu full perban, lebih parah dariku ya?" Tanya (name) khawatir.

"Tidak tidak! Jangan khawatir denganku, khawatir lah dengan dirimu sendiri (name)!" Ucap Luffy.

"Luka gini doang nanti sembuh kok" ucap (name).

"Jangan di anggap sepele gini dong.." ucap Luffy.

(Name) Tertawa gemas dengan Luffy, lalu mencubit-cubit pipi Luffy Juga.

Luffy ikut tersenyum puas melihat senyum (name).

"Gini dong! Harus senyum dan tertawa, kau jadi terlihat lebih cantik!~" goda Luffy.

"Aww, sudah pintar menggoda kau ya? Siapa yang mengajarimu?" Heran (name).

"Tidak ada!" Ujar Luffy.

Ah, (name) semakin gemas dengan Luffy..

"(Name), kalau demam tinggal bilang. Jangan malah diam, demam mu tinggi tau!" Ucap Luffy.

"Demam doang--"

"Doang? Demam mu hampir 40° celcius tau!" Potong Luffy.

(Name) Terdiam ketika mendengar suhu tubuhnya. Apa sepanas itu? Pantas saja dirinya lemas seperti terbakar di lautan lava.

Mugiwara Boyfriend [ Monkey D. Luffy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang