••••••
Killa sudah sampai diperusahaan Ayahnya, ia sedikit kecewa karena tadi sempat gagal mengejar mobil yang ia pikir itu adalah Arson. Tetapi penglihatan ia tidak mungkin salah itu benar-benar Arson, tapi mengapa lelaki itu menghindarinya padahal ia sudah sempat melirik kearah Killa walaupun hanya sekilas.
Ia memasuki ruangan kerja Ayahnya, setelah berjuang hampir 3 tahun untuk mempertahankan perusahaan ini. Dan akhirnya Ayahnya berhasil kembali membuat kejayaan untuk perusahaannya, sekarang Ayahnya lebih berhati-hati agar tidak tertipu lagi dan lagi.
Tok tok tok.
"Silahkan masuk."
Killa membuka pintu ruangan itu dan terlihatlah Ayahnya sedang berkutat pada berkas-berkas penting miliknya. "Ayah."
Dion mendongakkan kepalanya, menatap kedatangan putrinya. "Hei, kok gak bilang sama Ayah mau dateng."
"Ayah, aku mau ngomong," ucap Killa.
Dion bangkit dari kursi kerjanya, berjalan menuju sofa yang tersedia di ruangan itu. "Sini duduk," suruhnya lalu Killa menuruti perintah itu dan duduk disebelah Ayahnya.
"Mau ngomong apa sayang?" tanyanya.
"Aku mau tanya sekali ini aja Yah, di mana kak Arson?"
Dion menghela nafas berat. "Dia ada Killa, dan Ayah tidak tahu di mana dia sekarang."
"Ayah bohong!" tuduhnya.
"Ayah tidak bohong! Oke akan Ayah jelaskan sama kamu, dia memang Ayah masukan kepenjara. Itu hanya 2 tahun 6 bulan, dan sekarang sudah berlalu 3 tahun otomatis dia sudah bebas sekitar 6 bulanan yang lalu."
"Dan sekarang kamu menanyakan di mana dia sekarang? Ayah tidak tahu!" ucap Dion menjelaskan.
Killa menunduk sambil menautkan jari-jarinya, penjelasan Ayahnya tidak mungkin bohong. Lantas kenapa selama lelaki itu dipenjara ia tidak diperbolehkan menjenguk sama sekali. "Kenapa pas kak Arson dipenjara, Ayah gak kasih tau aku di mana penjaranya?"
"Ini demi kebaikan kamu, pertemuan dipenjara hanya sebentar. Ayah tidak mau kamu berlarut-larut dalam kesedihan, apalagi kamu juga harus fokus untuk masuk universitas saat itu," balas Dion.
"Killa udah berusaha hubungi kak Arson tapi nomornya gak aktif, bahkan kak Leon yang sepupunya juga sama," lirih Killa.
Dion mengusap-usap kepala putrinya sayang, ia berpikir putrinya ini sudah melupakan Arson karna 3 tahun bukan waktu yang mudah. Apalagi selama ini Killa selalu bersama Daniel, dan ia berpikir Daniel sudah berhasil mengambil hati putrinya tetapi ternyata dirinya salah, Killa masih mencintai lelaki itu.
"Lupakan nak, mungkin dia juga sudah melupakan kamu."
••••••
Woi jemput gue dibandara, gak pake lama!
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER 3 YEARS
Teen Fiction[ON GOING] Mereka harus berpisah selama 3 tahun karna ada masalah yang harus dilakukan terlebih dahulu, tetapi setelah pertemuan pertama mereka untuk pertama kalinya. Lelaki yang selama ini ia tunggu justru menghindar. "Terus mana janjinya untuk tem...