Jangan lupa follow tiktok ku ya: @kimikit_yakko
•jika terjadi typo dimana-mana author minta maaf.
•latar, tokoh, kejadian, dll, hanya fiksi semata.
•kemiripan alur dengan cerita lain? Maaf author hanya terinspirasi.
•bahasa yang digunakan tidak baku.
________________________________Saat Afifah dan Nina pergi menuju kelas. Di setiap lorong semua orang terdengar sedang membicarakan kehilangan anak yang bernama Iva, dan disisi lain Afifah dapat merasakan kemarahan Nina sepanjang lorong. Akan tetapi Afifah tidak menghiraukan hal itu.
Sesampainya di kelas suasana lebih buruk dari yang di bayangkan.
Sesekali Afifah mendengar seseorang menyebut nama seorang siswi yang terus menerus ia dengar, yaitu Iva.
Mendengar itu Afifah sedikit muak karena sesekali mereka melirik kearah nya dalam pembicaraan mereka, tetapi Afifah tidak menghiraukan hal itu dan memutuskan untuk keluar kelas setelah menaruh tas nya di meja tempat ia duduk selama sekolah.
Saat sudah di luar kelas dan berdiri di tepi lorong sambil melihat sekitar sekolah dan menikmati angin sepoi-sepoi sambil memikirkan sesuatu.
"Kenapa semua orang membicarakan Iva?," Batin Afifah dengan bingung.
"Terus siapa itu Iva?, aku sama sekali tidak mengenal nya..."
"Fif, lagi ngapain tu?"
Sapa seorang gadis dengan dengan seragam sekolah nya yang terlihat sangat rapi dan bersih dan rambut pendek nya serta iris matanya yang berwarna merah maroon nya yang bersinar karena pantulan sinar matahari.
"Enggak kok. Cuman nyari udara segar aja." Jawab Afifah sambil tersenyum canggung.
"Apa aku tanya saja ya tentang tentang siapa itu iva?" Batin Afifah lalu berucap,"Oh ya, aku mau nanya. Sebenarnya Iva itu siapa?, soalnya banyak banget yang ngomongin dia."
"Kau tidak tau siapa dia?, kalo kau tak tau coba pergi ke perpus di jam 5 sore maka kau akan menemukan jawaban." Jawab gadis itu dengan senyum ramah-nya.
Afifah berucap dengan bingung."Jam 5 Sore? Ngapain?"
"Datang saja dulu. Aku tunggu di sana. Kalo begitu aku pergi dulu ya, sampai jumpa." Ucap gadis itu lalu beranjak pergi meninggalkan Afifah.
"Baiklah. Sampai jumpa."
Kemudian Afifah pun pergi memasuki kelasnya kembali dan di saat memasuki kelas semua orang masih saja membicarakan tentang Iva. Namun, Afifah masih tidak menghiraukan dan memikirkan itu dan lebih memilih untuk tidur di bangku nya sejenak.
Sesekali Afifah dapat mendengar namanya di sebut oleh teman sekelasnya dan itu cukup membuatnya menjadi risih.
*
*
*Jam 16:30 AM saat pulang sekolah.
"Akhirnya pulang sekolah juga... PR makin banyak lagi. PR yang sebelumnya aja belum kelar," Gerutu Nina
Mendengar itu Afifah berusaha menahan tawa saat mendengar gerutu sahabatnya. "Pfft-.. Sabar Nin. PR ku juga masih banyak kok. Nanti kita kerjakan nya sama-sama aja."
Perlahan Nina mengangguk, "baiklah, kalo begitu Nina pulang duluan ya. Sampai jumpa besok Fif!" Ujar Nina lalu berlari pergi meninggalkan Afifah di sekolah dan menuju rumah.
"Ah, iya sampai jumpa..."
Ucap Afifah lalu pergi melewati lorong dan menuju perpustakaan. Saat sedang berjalan Afifah menyempatkan diri untuk menyapa para guru yang ada di sekitar sekolah lalu melanjutkan langkah nya menuju perpustakaan.
Saat hampir tiba di perpustakaan, Afifah menghentikan langkah nya saat melihat seorang gadis yang sepertinya seumuran dengan-nya. Gadis itu perlahan melangkahkan kaki-nya masuk ke perpustakaan.
Setelahnya Afifah melanjutkan langkah nya masuk ke perpustakaan dan segera di sambut ramah oleh penjaga perpustakaan.
"Halo dek, mau pinjam buku ya?," Tanya penjaga perpustakaan itu dengan ramah.
Kemudian Afifah pun menjawab, "iya bang, saya mau pinjam buku di sini."
"Oh, silahkan di pilih ya bukunya dan jangan lupa untuk mengisi data nya juga, " Ucap penjaga perpustakaan itu dengan senyum ramah nya. "Saya pergi dulu ya. Nanti jika adek udah selesai pintu perpus di tutup saja. Biar saya yang kunci nanti."
"Baik bang..."
Kemudian penjaga perpustakaan itu pun pergi meninggalkan Afifah di sana. Lalu tanpa berlama-lama lagi Afifah berjalan menuju meja penjaga dan langsung mengisi dan menuliskan data dirinya.
Setelahnya Afifah langsung menuju rak untuk memilih buku yang akan ia pinjam sambil menunggu temannya datang dan mulai memilih.
Saat sedang memilih Afifah melihat gadis yang sama saat hendak masuk ke perpustakaan. Gadis dengan pakaian sekolahnya yang terlihat kumuh serta rambut hitamnya yang panjang serta lebat terlihat berantakan hingga menutupi wajahnya, seakan tidak pernah di sisir sama sekali.
Terlihat dengan jelas bahwa sang gadis sedang memegang dan meletakkan sebuah buku di rak dengan sampul yang tertulis kan "Iva".
Afifah sangat ingin menyapa gadis itu. Namun, saat hendak menyapa nya, gadis itu perlahan memudar dari penglihatan nya lalu perlahan mulai menghilang.
Awalnya Afifah bingung dengan hal itu. Akan tetapi, dia menganggap hal itu hanyalah halusinasi nya 'karna terlalu lelah akibat memikirkan tugas sekolahnya.
Lalu tanpa berlama-lama lagi Afifah langsung mengambil buku yang telah di letakan oleh gadis sebelumnya lalu mulai membaca halaman pertama.
Halaman 01
Setelah membaca itu Afifah terkejut dan menjadi sedikit bingung. Sebelumnya ia tidak pernah kenal bahkan mengetahui siapa orang yang bernama Iva ini, tetapi kenapa orang ini tahu dan mengenalnya bahkan menganggap nya sebagai sahabat, sedangkan Afifah tidak mengenalnya sama sekali.
Kemudian sebuah telapak tangan mendarat di bahu Afifah dari belakang dan itu cukup membuatnya terkejut. Lalu Afifah dengan cepat menoleh ke belakang dan melihat seseorang sedang berdiri di belakangnya sambil menatapnya dengan tatapan yang dalam.
New Charakter Unlocked
Nama: Kanaya Arsyah
Panggilan: Arsyah
Umur: 11 tahunNote:
Arsyah adalah senior dari Afifah dan Nina. Arsyah pertama kali muncul saat Afifah sedang menikmati angin di tepi lorong sekolah yang berdekatan dengan kelasnya.Selain itu Arsyah juga merupakan sahabat masa kecilnya Afifah dan Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
PBA 1986-2010
FantezieMenceritakan seorang gadis yang berusaha melewati berbagai rintangan di dunia atau alam lain bersama teman, dan sahabatnya untuk menyelamatkan semua orang, dan sahabatnya yang menghilang dari tempat mereka berasal. "Jadi kau dalang nya?!" "Haha... K...