#12 semua sudah terjadi

96 9 0
                                    

Sudah masuk hari ke-7 Juan tidak masuk sekolah di sebabkan kejadian yang menimpa ia sebelumnya, membuat Jefran juga Helina khawatir dan memilih untuk tidak membiarkan Juan sekolah hingga keadaan sembuh secara total.

"Gimana keadaan Juan sekarang Shaka?" tanya David.

Sekarang Shaka, David dan Genta sedang berada di kantin sekolah mereka, tanpa Juan.

"Juan masih butuh waktu istirahat vid...huft seandainya waktu itu aku gak ninggalin Juan sendiri keknya dia gak bakalan kek gini" Shaka yang terlihat murung dan masih merasa bersalah kepada Juan atas kejadian yang telah menimpanya.

Genta dan David saling menatap satu sama lain ketika Shaka mengatakan hal itu.

"Udah Shak, jangan nyalahin diri lu terus lagian udah terjadi juga, gak ada yang tau kalau hal itu bakal menimpa Juan, jadi lu sabar aja Juan pasti sembuh kok" jelas Genta sambil merangkul pundak Shaka.

"Bener kata Genta Shak, lagian nyalahin diri sendiri juga gak ada gunanya lagian semua udah terjadi, kalau lu terus kek begitu yang ada Juan malah gak suka, kalau nanti dia tau elu nyalahin diri lu terus" sambung David.

Shaka tidak merespon ia tetap murung dan memilih makan makanan yang ada di depannya, ada sedikit perbedaan dari Shaka selama beberapa hari ini mukanya sedikit lesuh matanya setiap kesekolah selalu sembab, setiap datang kesekolah ia selalu mengeluh merasa pusing karena kurang tidur.

Kedua sahabatnya sangat khawatir akan kondisi Shaka, yang semakin hari semakin tidak enak di pandang ia juga jadi sedikit pendiam akhir-akhir ini semenjak ketidak hadiran Juan di sisinya.

Hening setelahnya, tidak ada percakapan apapun di antara ketiganya, mereka hanya fokus pada makanan mereka masing-masing

"Shaka" ucap seseorang yang mendekati ketiganya.

Shaka yang merasa terpanggil pun menoleh ke arah orang tersebut.

Shaka menukikkan alisnya ketika melihat orang yang berdiri di hadapannya "ngapain lu kesini bajingan" ucapnya sedikit dengan nada tinggi.

"Gua-"ucapnya terhenti.

"Gua mau nanya soal Juan...dia baik-baik ajakan? Gua liat udah hampir seminggu gak liat lu gak bareng dia..." sambungnya.

Shaka yang mendengar itupun rasanya ingin sekali tertawa, apa dia tidak salah dengar apa yang di katakan oleh orang itu.

"Bentar...gua gak salah denger kan? lu nanyain keadaan Juan sekarang gimana, sedangkan elu sendiri orang yang udah buat dia menderita sampe sekarang dan lu gak sadar akan hal itu hah! bahkan pada saat kejadian itu lu gak ada sama sekali perkataan maaf yang lu keluarin, dan baru sekarang lu minta maaf!" Ucap Shaka bangkit dari duduknya dan mencengkram kuat kerah baju orang yang berada di depannya.

Suara Shaka yang cukup keras membuat ia menjadi sorotan anak-anak lain yang berada di kantin sekolah mereka melihat perkelahian diantara keduanya.

"Shaka...gua bener-bener gak bermaksud gua cum-"

"Bacot" Shaka memotong pembicaraan Jaya.

"Lu gak usah banyak alesan lagi ya Jaya, lu emang orang pengkhianat yang paling gua benci di seumur hidup gua, bahkan gua sendiri gak nyangka 'SAHABAT' yang dulu gua anggap selalu baik ternyata bejat."

"Apa yang udah lu lakuin ke Juan gak akan pernah gua maafin sekalipun Juan mau maafin dan masih nganggep lu sebagai sahabat lamanya, tapi tetep gua gak akan pernah maafin atau lupain kejadian yang udah lu lakuin ke Juan." jelas Shaka.

Jaya yang mendengar penjelasan Shaka diam tak menggubris dan tak ada perlawanan sama sekali, hanya diam membeku mendengar kata-kata yang di keluarkan Shaka.

STAY TOGETHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang