#6 Maaf seribu maaf

133 5 0
                                    

Sagara telah sampai di ruang UKS ia melihat Shaka yang tengah menangis disebelah Juan sembari memegang tangan Juan. Ada juga Genta dan David yang menemani, karena Shaka yang terus menangis tanpa henti melihat kondisi Juan yang sekarang tengah berbaring diatas brankar.

Sagara melihat itupun sama halnya dengan Shaka tak kuasa menahan tangis ia pun mendekati sang adik.

"Shaka..." Tanyanya lirih sambil menepuk pundak Shaka.

Shaka yang merasa terpanggil langsung menoleh kearah belakang dan melihat sang kakak sudah berada dihadapannya untuk melihat kondisi Juan.

"Abang hikss Juan.... Juan abang, maafin Shaka abang, ini semua gara-gara Shaka, Juan jadi begini hikss... Shaka gak bisa jagain Juan dengan bener hiksss m-maafin bang maafin Shaka hikss" ucapnya sambil menangis dan sambil memeluk tubuh jangkung sang kakak.

"H-harusnya tadi Shaka lebih p-perhatiin dan lebih ngejaga Juan hikss maaf abang Shaka gak bener j-jagain Juan hiksss" sambungnya.

Sagara mendengar ucapan yang di keluarkan dari mulut Shaka termenung ia diam seribu bahasa tak bisa mengatakan apapun hanya bisa menangis melihat kondisi sang adik.

Sagara membalas pelukan Shaka yang terus menangis dalam pelukannya.

Shaka yang terus  menyalahkan dirinya dan meminta maaf atas apa yang terjadi pada Juan, membuat Sagara melepas pelukannya dengan sang adik.

"Shaka hey liat abang, dengerin ya ini bukan salah Shaka ini udah terjadi, kita juga gak tau kalau hal ini bakal terjadi, jangan salahin Shaka ya? Ini bukan salah Shaka abang yang salah gak inget soal kondisi Juan padahal abang yang harusnya minta maaf atas semua ini, maafin abang ya Shaka" Sagara.

Shaka semakin menangis dan memeluk kembali tubuh sang kakak, ia tetap merasa bersalah karena membuat kondisi Juan seperti itu.

"Abang gak salah hikss,  j-jangan salahin abangg ini s-salah Shaka abang hikss".

Keduanya saling menyalahkan diri mereka masing-masing atas apa yang terjadi kepada Juan.

Genta dan David melihat kedua kaka beradik itu yang sepertinya sedang membutuhkan waktu berdua, akhirnya memutuskan untuk meninggalkan keduanya.

"Maaf permisi bang Sagara, Shaka kita pamit dulu buat balik lagi ke kelas ya, kalian tetap disini kan?" Tanya David.

Sagara menoleh ke arah ke dua teman Shaka dan menangangguk kepada keduanya, juga tidak lupa berterima kasih karena telah membantu Juan.

"Iya kita masih disini kalian boleh ke kelas makasih ya kalian udah bantu nolongin Juan dibawa ke UKS gak tau harus bilang apa lagi, selain mengucapkan kata terima kasih ke kalian berdua maaf kalau udah ngerepotin" Sagara.

"Enggak kok bang santai lagian Juan kan sahabat kita pasti kita bakal selalu nolongin dia, kalau ada yang terjadi sesuatu ke Juan" Genta.

Sagara tersenyum senang rasanya karena sang adik memiliki teman sebaik dan setulus mereka.

"Sekali lagi makasih ya Genta David".

"Sama-sama bang kita mohon pamit ya" ucap keduanya.

Lalu mereka pun pergi meninggalkan kakak beradik itu di dalam ruang UKS.

Juan masih belum juga sadar walau tadi sudah di tangani oleh beberapa anak PMR yang berada di ruang UKS Juan tetap belum sadar dari pingsannya.

Shaka menatap sendu saudara kembarnya yang terbaring lemas, ia sudah tidak menangis lagi karena di tenangkan oleh Sagara. Ia terus menatap Juan berharap saudara nya itu segera bangun.

"Juan...kamu kapan sadarnya, sadar dong maafin Shaka ya Juan...gak bisa jagain Juan... Shaka salah maaf..." ucapnya yang masih setia duduk di sebelah Juan sambil memegang tangan Juan.

STAY TOGETHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang