Di bagian terdalam Menara Anjing, di koridor yang tak menghadap rembulan, bayangan nampak memanjang bak lubang hitam menelan setiap jengkal kesadaran Soraru yang tersisa. Aroma besi satu-satunya yang memenuhi indra penciumannya. Di dalam ketenangan malam yang begitu fragil terpecah oleh raungan menyayat Len, sebuah suara baru bagaikan air es ditumpahkan di atas kepalanya membuat sang pemuda raven yang sekarat melebarkan mata.
“Beraninya kau melukai cucu tersayangku...”
“Kakek Kihachi!”
Sepertinya Dewi Fortuna benar-benar tidak berada di pihak Soraru saat ini. Menoleh ke belakang, sosok renta kakek tua yang biasanya terlihat tidak begitu mengancam berhasil mengintimidasi seorang Soraru. Tangan kurus kakek Kihachi dengan jemari runcing nampak melebar di dalam mata Soraru seiring tangan itu mendekatinya... dan menutupi area pandangnya seluruhnya.
“Aku akan mati...”
GRAB!
Choke!
“Ughh...”
Mengangkat tubuh Soraru yang sudah kehabisan tenaga dengan mudah, jemari runcing kakek Kihachi menusuk leher Soraru saat ia menguatkan cengkeramannya di leher si pemuda raven yang hanya bisa menggantung lemah. Manik safir Soraru yang semakin kehilangan cahayanya hanya bisa menatap tanpa emosi ke bawah seperti boneka yang terputus talinya. Sementara di bawah kakinya, genangan darah mulai terbentuk dari banyak luka sayat di tubuhnya yang terus mengucur.
“Apa ini akhirnya...? Mati karena dicekik kakek Kihachi atau karena kehabisan darah... pada akhirnya aku tetap akan mati juga...”
Pupil bola mata Soraru melebar seiring rasa putus asa di tangan kematian menggerogoti hatinya, sebelum semua emosi yang ia rasakan lenyap dan terganti dengan perasaan kosong yang tak terhingga...
Flash!
~blinding white light~
...............
...............................
..................................................
........................................................................
“...ra-chan? Sora-chan? Sora-chan!”
Huh... sia... pa...
Mengerutkan alis, bulu mata hitam lentik seorang pemuda raven bergerak lembut sebelum manik safir sebiru langit itu menampakkan diri dibaliknya. Dalam pandangannya yang ngeblur, ia bisa melihat samar figur seorang wanita yang familiar terpantul di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Promise|| The Ones Within~ Utaite ver.
Fanfiction[Nakanohito Genome FF] [Utaite FF] "Aku tak pernah melanggar janji yang sudah ku buat. Saat semuanya sudah berakhir, aku janji.." ~~~~~ 'Nakanohito Genome', sebuah game yang populer di kalangan anak muda yang ternya...