09

539 25 1
                                    

"ngapain mama sama papa pulang?"

Malam hari yang tenang dijalan menuju rumah Kertanegara, suara bising dari kendaraan terdengar jelas ditelinga Natha, ia mengendarai mobilnya setelah dari rumah Teddy yang berada di Senayan city, ia kesana hanya untuk mengobati rindunya dengan sang keponakan yang bernama Raka dan Chika ternyata kedua anak itu tidak berada dirumah, melainkan dikampus karena harus mengerjakan praktikum dijam malam.

Natha memaklumi hal tersebut karena mereka juga mempunyai kesibukan sendiri sebagai calon dokter militer diusia muda kelak, Natha kerumah Teddy juga sangat rindu dengan mama Teddy, dan kakaknya yang bernama Fika itu, Natha kesitu berniat untuk berkunjung dan membicarakan tentang tiket konser EXO bersama Fika tetapi itu hanyalah bayangan saja karena Fika, Raka, Chika, dan juga ayahnya memiliki kesibukan.

Apalagi semenjak ayah Chika dipindah tugaskan di batalyon 368 raider, Fika tidak mempunyai waktu yang banyak bersama Natha karena harus mengikuti giat persit bersama dengan ibu ibu persit yang lain.

Natha mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang sedang, ia melewati jalanan dengan tenang, pikirannya fokus kepada jalanan. ketimbang ke Teddy yang hari ini akan mengurus kenaikan jabatannya 1 tingkat lebih tinggi di batalyon sehingga tidak bisa menemani Natha untuk berkunjung ke rumahnya.

Butuh waktu 7 menit untuk sampai di Kertanegara, setelah 7memit berada dijalanan mobil Natha mulai memasuki halaman parkir Kertanegara, Natha langsung turun dari mobil dan hendak naik ke atas untuk menuju kamarnya, tetapi langkah tersebut harus terhenti karena ia melihat sosok perempuan paruh baya dengan sosok laki-laki paruh baya menuruni tangga bersama dengan sang kakek neneknya.

"ehh cucu kakek udah pulang"ucap kakeknya yang mengulurkan tangannya dan dibalas oleh Natha dengan menyalaminya.

"ngapain mama sama papa pulang, gak biasa biasanya, ohh Natha tau pasti baru inget kan sama anaknya pantes pulang"sindir Natha.

"Natha nak nggak boleh gitu ya sayang"ucap neneknya yang ikut menenangkan Natha sebelum tersulut emosi.

"tapi juga ngapain kan nek anak nenek ini pulang ngapain coba iya gak mas no"ucap Natha kepada Ino dan tidak dijawab olehnya.

"natt udah Nat jangan emosi"ucap Teddy yang juga turut menenangkan.

"mending mama sama papa pergi deh Natha gak mau ketemu sama kalian, Natha benci benci banget sama kalian"ucap Natha kepada kedua orang tuanya.

"Natha mama sama papa pulang juga buat kerjaan bukan buat lihat kamu"ucap papanya dengan tegas.

"wahh berarti bener ya yang Natha bilang kalian itu gak pernah sayang sama Natha, Natha gak pernah sedikitpun dianggap sebagai anak kalian mending Natha yang pergi dari sini"ucap Natha dengan meneteskan air matanya dan suaranya pun mulai meninggi.

"Natha!! kamu yang sopan sama orang tua kamu"ucap papanya yang sudah terpancing suasana.

"NATHA NGGAK AKAN NGGAK SOPAN SAMA KALIAN KALO KALIAN AJA KURANG AJAR SAMA NATHA!!"suara Natha yang ikut meninggi dengan tangis yang semakin deras.

"JAGA OMONGAN MU NATHA!!"ucap papanya dengan tangan yang hampir mengenai wajah Natha.

"mass udah mass"ucap mamanya yang menenangkan papa Natha.

"aku juga nggak akan kaya gini sama anak sendiri kalau bukan dia yang bikin keributan ini"ucap papanya dengan rahang yang sudah mengeras dan tangan yang mengepal, dan tidak sengaja tangannya menampar pipi Natha hingga mulutnya mengeluarkan sedikit darah.

Plakkk!!!!

Satu tamparan yang melayang dipipi kiri Natha hingga mulutnya mengeluarkan darah dan pipi yang sangat memerah.

A Major Falls in Love With You 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang