15 (bagian 1)

480 23 0
                                    

"Natha dan 1001 lukanya".

Pada jam 6 sore Natha baru saja pulang dari kunjungan kesemua cabang maupun toko yang dimiliki oleh Natha, ia melajukan mobilnya dengan tenang dan pelan, setelah 30menit perjalanan ban mobil Natha pun memasuki halaman rumah Kertanegara, ia segera memarkirkan mobilnya dan segera turun dari mobil.

Natha segera masuk ke dalam rumah, dan melihat neneknya yang menunggu nya diruang tamu Natha pun langsung menghampiri neneknya dan memeluknya dari belakang.

"udah pulang kamu Nat, capek nggak seharian kunungan kesana kesini, sini duduk disamping nenek"ujar neneknya yang menepuk tempat duduk yang kosong disampingnya.

"gimana capek nggak seharian ini full kunjungan sana sini, ayo cerita ke nenek apa aja yang terjadi"ujar neneknya, dan Natha pun langsung menyenderkan kepalanya dibahu milik neneknya.

"capek nek capek..... banget.., nenek tau nggak"ucap Natha yang memeluk neneknya.

"apa"ucap neneknya yang mengelus tangan Natha.

"tadi waktu Natha kunjungan ke toko roti Natha yang dibogor, Natha ngeliat ada yang kecelakaan tauu, mana berdarah semua badannya, laki-laki sama perempuan lagi, kasian tauu"ucap Natha yang meletakkan kepalanya di kaki milik neneknya dan merebahkan tubuhnya disofa tersebut.

"ah iya, masa sih nenek nggak percaya, kamu bantu obatin nggak yang kecelakaan itu"tanya neneknya.

"ihh nenekk nggak percaya mulu, Natha bantu obatin kok, untungnya Natha tadi bawa kotak P3K di mobil jadi bisa bantu bantu sedikit buat ngobatin lukanya hehe"ucap Natha yang memainkan kukunya.

"parah nggak?"tanya neneknya.

"nggak terlalu tapi kasian tauu, mana yang ditabrak si cewenya, untung mereka pake helm jadi masih aman aman aja, terus habis itu orang orang pada hubungin ambulance terdekat buat bantu mereka"jelas Natha dengan senyum yang manis.

"hebat banget cucu nenek punya rasa simpati ke orang orang yang nggak dikenal, mau nolong mereka yang kesusahan, rendah hati, sama cantik lagi"puji neneknya yang mengelus surai rambut Natha.

"hehe makasih nenek, oh iya kakek kapan pulangnya"tanya natha.

"besuk deh kira-kira, emang kenapa"ucap neneknya.

"nggak kenapa-kenapa sihh cuma tanya doang"ucap Natha yang mengganti posisi tidurnya.

"oh iya mama sama papa kamu hari ini pulang, katanya mereka dipindah tugaskan disini"ucap neneknya yang membuat Natha terkejut.

"tumben mereka tugas disini, ternyata masih inget kalau punya anak"sindir Natha.

"Natha... hus jangan kaya gitu nggak boleh sayang"ucap neneknya yang mengelus lengan Natha.

"mereka aja kurang ajar sama kita jadi ngapain kita harus maafin mereka"ucap Natha dengan air mata yang ditahannya.

(sial, cengeng banget gue)batin Natha.

"Natha.. sayang.. kamu jangan benci sama kedua orang tua kamu, mau bagaimanapun mereka, mereka tetep orang tua kamu sayang"ucap neneknya yang mengerti bagaimana benci nya Natha kepada kedua orangtuanya.

"biarin"jawab Natha dengan singkat.

"nggak boleh gitu sayang.. nanti ikut nenek sambut mereka ya"ajak neneknya, dan Natha pun langsung membenarkan posisinya menjadi posisi duduk kembali.

"nggak mau Natha capek, Natha mau istirahat"ucap Natha lalu meninggalkan neneknya yang masih terdiam diruang tamu.

Natha langsung menaiki tangga, masuk dan langsung mengunci pintunya, Natha mendudukkan dirinya di atas kasur miliknya dengan air mata yang terus menerus bekucur dari matanya yang tiada hentinya.

A Major Falls in Love With You 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang