004

565 46 0
                                    

William pulang dengan membawa makanan di tangannya, dirinya dengan cepat melangkahkan kakinya ke kamar est

Sudah hampir 2 bulan semenjak dirinya tau est mengidap penyakit leukimia, dirinya sangat kasihan terhadap laki² itu dan selalu melakukan apapun yang menurutnya est akan senang

Seperti hari ini dia membawakan makanan dan buah²an hanya untuk est dan anak yang ada di kandungannya

"Aku membawakan roti dan buahan!! Kau tak mau mencobanya?"

Est menggelengkan kepalanya mengatakan kalau dirinya tak mau, William hanya mengendus kesal dan menarik est untuk mengikuti dirinya berjalan ke dapur

"Duduklah disini! Aku akan mengupaskan buah nya untukmu"

William mengupas apel yang dia bawa tadi, sebelum mengupas dirinya tak lupa untuk mencuci apel terlebih dahulu

Est hanya memandang William dalam diam, dirinya sangat tak siap dengan perhatian seperti ini, apalagi dari awal ia tau William tak pernah menyukainya

"Ini makanlah"

William memberikan apel yang sudah ia kupas kepada est, est terdiam melihat apel yang berada didepan mulutnya, dia ingin menerima dengan tangannya tapi William menahan tangannya dan menyuruh dirinya membuka mulutnya, membuat est terdiam dan mau tak mau melakukan hal yang di suruh oleh William

"Kau hanya perlu duduk! Biarkan aku yang menyuapi mu"

Setelah ucapan itu, jantung est berdebar ,dirinya tak tau hanya karena ucapan sepele begitu bisa membuat jantungnya bagai bom atom yang siap meledak

"Maaf aku pergi dulu"

Est hendak melarikan diri, dan sudah bangkit dari duduknya, tapi tangannya di tahan oleh William, hanya karena genggaman tangan William lagi² est berdebar

"Ini belum jadwal tidurmu!! Kenapa kau cepat sekali pergi"

William sudah tau jadwal tidur est, bagaimana tak tau selama 2 bulan ini mereka menjadi dekat, dari William selalu mengingatkan est sarapan, dan est juga mau tak mau selalu bangun pagi mempersiapkan sepatu dan baju william saat ingin pergi kerja

rutinitas mereka selama dua bulan ini sudah seperti pasangan, bagaimana tak pasangan, est yang biasanya tak pernah memasak, selama 2 bulan ini dirinya memasak untuk dirinya dan juga william, dan mereka selalu sarapan bersama. Dan setelah William pergi ke perusahaan laki² itu akan membersihkan tempat tidur William, selama 2 bulan ini tempat tidur William tak pernah lagi di bersihkan oleh bibi erm karena est yang sudah menggantikannya

Bibi erm dan juga Marc yang selalu berada dirumah itu melihat hubungan keduanya yang semakin dekat. Dan bahkan erm dan Marc sekarang juga sangat dekat dengan est. Karena melihat hubungan William dan est yang semakin hari semakin membaik, bukan hanya membaik bahkan terlihat sangat harmonis

"Ah aku hanya lelah!!"

"Oh iya!! Kau tadi ada jadwal pemeriksaan ya!! Apa yang dikatakan dokter mixx?"

"Aku tau kau pasti tau"

William hanya tersenyum, dirinya malu karena menanyakan hal yang tak perlu, padahal semua tentang est dirinya tau, karena dia selalu menanyakan keadaan laki² itu kepada mixx, dan est tau itu dan itu juga membuat est selalu merasa hangat. Karena laki² itu sangat peduli padanya,

walaupun william hanya kasihan melihat est, tapi peduli yang di tunjukkan William kepada est sangat nyata membuat est selalu merasa dirinya di nomor satukan oleh Wiliam.

"Apa kau tetap tak ingin mengugurkan anak itu"

Est menatap William tak suka, William juga menatapnya tetapi William menatap est dengan pandangan yang sangat sedih, membuat est dengan cepat mengalihkan pandangannya

entah kenapa pandangan yang diberikan oleh William membuat jantung est sangat sakit, dia tau laki² ini peduli terhadap dirinya, tapi dia tetap dengan pilihannya, dia akan tetap melahirkan anak ini dan membiarkan William menjaganya

"Kau pasti sudah tau jawabannya!!"

Est melihat ke arah William yang masih memandang dirinya terdiam, tak ada kata² yang keluar dari laki² tersebut membuat est mati kata dan dengan cepat bangkit dari duduknya, ia tak tau apa yang ia katakan lagi selain pergi dari sana adalah pilihan terbaik

"Aku pergi"

Est berjalan menuju kamar dirinya, tapi suara William menghentikan langkah kakinya

"Jangan pergi!!!"

William bangkit dari kursinya dan memeluk est dari belakang membuat est terdiam, dia tak ada membalas, dia hanya bisa terdiam dengan apa yang di lakukan William

"Aku ingin kau tetap hidup"

Saat William mengeluarkan kata² tersebut membuat est terdiam, kembali jantungnya berdebar, dia tau William kasihan terhadapnya tapi entah kenapa rasa kasihan William hampir selalu disalah artikan oleh est, est sampai selalu mengatakan kepada dirinya sendiri kalau William melakukan itu hanya dasar kasihan, bukan benar² peduli dan dia juga selalu mengatakan kepadanya untuk tak jatuh cinta kepada laki² yang menemaninya selama 2 bulan ini

KESALAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang