008

464 37 0
                                    


William terburu² masuk kedalam rumahnya, setelah 2 Minggu diluar negeri membuat dirinya sangat merindukan rumah dirinya, ah sebenarnya dirinya merindukan orang yang tinggal di rumah miliknya

"Est, Marc Bi erm"

William memanggil seluruh penghuni rumah dirinya,  tapi tak ada jawaban, dirinya mencari semua orang ke ruangan rumah dirinya

"Iya tuan!! Saya di belakang"

Bibi erm menjerit dan berjalan mendekat ke arah William, william tersenyum dan menyapa bibi erm

"Kenapa rumah sunyi sekali bi? Kemana est dan Marc"

"Ah tuan est dan tuan Marc di rumah sakit tuan"

"Rumah sakit?? Bukannya jadwal pemeriksaan est besok? Kenapa mereka ke rumah sakit!!"

"Ah itu tuan!! Sebenarnya tuan est Minggu kemarin pingsan dan tuan Marc membawanya ke rumah sakit! Dan kudengar pihak rumah sakit menyuruh tuan est untuk dirawat inap, dan sampai sekarang tuan est belum pulang"

"Ah sakit!! Rawat inap? Kenapa tak ada yang mengabari ku"

Bibi erm menggelengkan kepalanya sebagai jawaban,melihat wajah William menahan kesal membuat bibi erm hanya bisa diam, sungguh dia tak tau kenapa Marc dan est tak memberitahukan keadaan est kepada William

"Kalau begitu saya pamit ke belakang tuan! Melanjutkan pekerjaan saya"

Bibi erm mengundurkan diri dari sana, sungguh dirinya terlalu takut berada di samping William, apalagi saat dirinya melihat William yang mencoba menelpon seseorang tapi tak kunjung di angkat membuat dirinya semakin terlihat marah

******
William berjalan menuju resepsionis rumah sakit, setelah tau dari bibi erm est di rumah di rumah sakit ini, dirinya langsung menghidupkan mobilnya dan melaju ke sini

Resepsionis memberitahu ruang inap tempat est dirawat, William berlari menuju tempat yang di katakan oleh resepsionis tersebut

William membuka paksa pintu ruang inap est tanpa mengetuknya, dan dirinya terkejut saat melihat est dan orang yang tak ia kenali sedang menyuapi est, William tersenyum saat melihat baju yang dipakai oleh orang yang menyuapi est, mungkin dokter ini yang menangani est menggantikan mixx

Est yang melihat kedatangan William  sangat terkejut, karena dari informasi yang didapatnya dari Marc, laki² ini seharusnya pulang besok, tapi kenapa dirinya berada disini?

Est sebenarnya ingin bertanya, Tapi melihat wajah William yang dingin menatap dirinya dia mengurungkan niatnya

"Dimana Marc?"

"Ah tadi aku menyuruhnya untuk_____"

"Aku bertanya kepada est bukan kepada anda dokter"

Semuanya yang berada di sana diam, saat suara William terdengar dingin dan menyeramkan, est menatap ke arah Joong takut laki² itu juga terbawa emosi, dirinya memegang tangan Joong menyuruh laki² itu untuk tenang, dan apa yang dilakukan oleh est di lihat oleh William, William hanya tertawa sinis. Sungguh dia tak menyukai pemandangan ini!!

"Ah Marc pergi mempersiapkan berkas ku soalnya hari ini kata dokter mixx aku sudah di perbolehkan pulang"

"Tidak!! sebenarnya dirinya belum di perbolehkan untuk pulang!! Tapi karena mengingat kau akan pulang hari ini jadi dia ingin kau melihat dirinya baik² saja"

Joong kembali ikut dalam pembicaraan, William menatap Joong sinis, sungguh dia tak menyukai Joong karena jadi orang ketiga di antara mereka

"Tak bisakah anda diam saja!! Aku hanya ingin mendengarkan penjelasan dari est bukan orang lain!! Apalagi anda"

William memperlihatkan rasa tidak sukanya kepada Joong, Joong juga melakukan hal yang sama, dirinya tertawa sinis saat William melontarkan kata² tersebut

"Tak bisakah anda keluar!! Aku hanya ingin berbicara berdua dengan est!!"

"Maaf sepertinya est belum selesai sarapan!!! Jadi aku akan tetap di sini sampai dia selesai makan"

"Biarkan dia makan sendiri!! Lagipula dia punya tangan"

"Tapi aku tak akan membiarkan dirinya makan sendiri!! Jadi maaf aku harus tetap disini"

Est menghela napas kasar, Joong memang dari dulu sangat suka menjahili seseorang, tapi bukannya kali ini dirinya keterlaluan?

"Joong"

Est mengeluarkan suaranya dengan lembut, membuat Joong menatap ke arah est dan menghela napas menyerah, dirinya selalu tak bisa kalau sudah est mengeluarkan suara lembut dirinya, dia akan selalu kalah

"Baiklah!!"

Joong bangkit dari duduknya dan keluar meninggalkan keduanya didalam ruangan inap est

Setelah kepergian Joong, keduanya terdiam tak tau memulai obrolan dari mana, William berjalan mendekati est dan duduk di tempat Joong tadi, dirinya mengambil makanan yang di taruh Joong di meja dan memberikannya kepada est

Est terdiam, tapi dirinya menerima begitu saja makanan dari tangan William, William yang melihat ada bekas makanan dibibir est membersihkan dengan tangannya, est terdiam sungguh jantungnya berdebar sangat cepat!!

"Kau makan seperti anak kecil!! Padahal sebentar lagi punya anak kecil"

Kata² est membuat tersedak, william hanya tersenyum dan memberikan est minuman. Est yang malu hanya menundukkan kepalanya dan est yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya lucu. Jujur moment seperti ini yang dirindukan oleh William!!

"Jadi apa yang dikatakan dokter tadi benar?"

"Ah yang mana? Oh"

Est menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, karena memang sebenarnya dirinya belum di perbolehkan pulang oleh mixx tapi karena tau kalau William akan pulang besok dirinya harus pulang hari ini, dirinya tak mau William khawatir dengannya

"Kenapa tak ada yang mengabari ku"

"Maaf!! aku melarang mereka!! Aku ingin kau tampil maksimal saat perform"

William tersenyum, sungguh suara lembut est selalu membuat siapa saja yang ingin marah menjadi luluh

"Phi kata perawat phi belum di perbolehkan pulang sama dokter mixx jadi harus menunggu pemulihan lagi"

Marc masuk dengan tiba² membuat keduanya menatap ke arah Marc, Marc terdiam dan dirinya terkejut saat melihat William berada di sana duduk di tempat Joong

"Dimana phi Joong?"

"Phi Joong?"

William menatap Marc tak suka dengan panggilan Marc kepada Joong

"Kenapa kau malah peduli dengan Joong!! Sedangkan ada aku disini!"

"Maaf phi!! Kenapa kau bisa disini?"

"kenapa??"

William menarik Marc untuk keluar dirinya harus mendisiplinkan kembali Marc, jangan karena dirinya menganggap Marc sudah seperti adiknya sendiri, laki² ini bekerja dengan suka hatinya malah membohongi dirinya

"Phi est tolong aku"

"Jangan memarahinya!! Aku yang menyuruhnya"

Est berteriak kecil saat keduanya hendak keluar, William hanya mengangkat tangannya ke atas menenangkan laki² itu seperti mengatakan kalau Marc akan baik² saja

KESALAHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang