part II

1.7K 116 3
                                    

Beralih ke sang kapten

Suara selongsong peluru masih terus terdengar di tembakkan, Terlihat freyan telah menjatuhkan beberapa tentara.

"Tidak boleh seperti ini terus, Aku harus cepat meninggalkan tempat ini," freyan

Setelah berlari beberapa waktu akhirnya freyan telah sampai di balik bukit, tapi para tentara itu masih terus mengejarnya

Sesampainya Dibalik bukit para tentara cuman melihat sebuah mobil, beberapa pohon kurma dan Padang Pasir sejauh mata memandang. Tapi tiba tiba suasananya hening karena freyan tidak terlihat dimanapun

"Cari di seluruh tempat, dia pasti tak jauh dari sini" ucap salah seorang tentara

Selang beberapa waktu tentara itu menyebar, beberapa memeriksa mobil dan sisanya memeriksa pasir di bawah mereka, karena tebalnya pasir gurun ini tak menutup kemungkinan seseorang sembunyi dibalik pasir ini.

Tiba tiba mobil itu nyala dan 2 orang yang memeriksa mobil itu tak ada respon

"Dia di mobil itu" teriak salah seorang tentara

Freyan di mobil, tak butuh waktu lama untuk melumpuhkan kedua tentara itu. freyan lalu nginjak pedal gas mobilnya untuk meninggalkan tempat itu

"Tembakk" seru komandan tentara itu

Semua tentara itu serempak menembaki mobil itu tapi nihil mobil yang di gunakan freyan berlapis baja jadi aman saja dari serangan peluru. Dan juga dalam suasana gelap malam makin memudahkan Freya kabur meninggalkan tentara itu

"Siall dia lolos. Periksa semua prajurit yang terluka" ucap kapten tentara

"Kapten. 'Lapor' semua pasukan yang terjatuh hanya pingsan dan beberapa yang menderita luka tembak, tidak mengenal area vital mereka. yang mengakibatkan keadaan mereka tak membahayakan nyawa" ucap seorang tentara

"Hahahahaha ternyata itu kau big boss" Tawa sang kapten terdengar oleh semua bawahannya

Melihat itu salah seorang tentara bertanya kepada kapten itu. " kapten mengenal dia?"

"Iya, aku mengenal dia. Dia adalah tentara bayaran yang membantu kita melawan penjajah zionis sialan itu. Dia dan beberapa temannya tiba tiba menghilang setelah perang itu dan meninggalkan sepucuk surat nomor rekening untuk bayarannya. Kita berpatroli disini juga untuk mengecek sisa sisa pasukan zionis itu." Ucap sang kapten tersenyum hangat

Mendengar itu mereka hanya bisa kagum. Karena selama ini mereka hanya mendengar kabar tentang pasukan rahasia yang membantu mereka.

"Ya sudah ayo kita kembali." Ucap sang kapten

"Baik pak" jawab serentak tentara

.
.
.
.
.
.
Sebulan kemudian

Freyan tiba di Indonesia tepatnya di ibu kota negara Jakarta. Rencananya mereka ingin hidup normal dan kembali ke keluarga masing masing di sini. Setelah menyelesaikan misi di Timur Tengah, freyan memalsukan kematian dia dan teman temannya itu.

"Aku harus ke rumah oma ini." Freyan

Dari pelabuhan tempat Freyan tiba, ia langsung bergegas ke rumah Omanya. sesampainya di rumah oma, freyan teringat kenangan samar samar di ingatannya tentang kenangannya dulu

"Assalamualaikum," ucap freyan mengetuk pintu rumahnya beberapa kali sampai tak lama seorang gadis terlihat keluar membukakan pintu.

"Iya, siapa?" Sahut gadis itu

Merasa tak ada jawaban dari sang tamu gadis itu langsung membuka pintu rumahnya

"Maaf kak, kakak siapa?,Nyariin siapa?" Tanya sang gadis

Protective Soldier (FRESHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang