Part XXI

990 115 8
                                    

Hahaha maaf yah part sebelumnya gantung 

Selamat membaca

*Flashback*

pada saat itu freyan baru pulang dari tempat latihan silat, walaupun baru umur belia ia sudah sangat ingin belajar beladiri, itu karena ia sempat berkelahi dengan pembully adiknya dan ia kalah, walaupun lawannya saat itu lebih tua dari dirinya. maka dari itu ia sangat bersungguh sungguh berlatih tapi sayang sore itu pas ia pulang dari latihan ia di culik oleh beberapa orang dewasa,

setelah pingsan tak tau berapa lama, ia tersadar tapi dirinya berada di dalam ruangan gelap bersama beberapa anak sebayanya, tak tinggal diam ia berniat kabur, berkat beberapa usahanya akhirnya dia keluar, perasaan lega terpampang dari raut wajahnya ia lalu bergegas meninggalkan tempat itu tapi naas dia ketemu salah satu penculik yang berjaga, tapi dengan bekal beladiri yang dia pelajari ia menendang selangkangan penculik itu hingga terjatuh dan menendang dengan sekuat tenaga kepalanya.

Penculik itu lengah karena mengira freyan hanya anak kecil tapi tak di sangka dapat mengalahkannya, tapi berkat suara teriakan penculik itu teman temannya yang lain datang, freyan masih ingin melawan, itu karena ia memikirkan oma dan shasa yang di rumah menunggunya tapi naas ia di hajar habis habisan dan di bawa kembali ke gudang Kejadian itu berulang mulai dari naik ke kapal, ke mobil,dan beberapa kendaraan lain hingga sampai di rusia.

Pas sampai di kamp itu dia memiliki banyak luka lebam akibat pukulan dan tendangan penculiknya. Dan ya inilah pertemuan pertamanya dengan gita dan yang lain ia menjadi sorotan di seluruh kamp karena baru datang tapi sudah banyak luka di sekujur tubuhnya.

Seminggu kemudian di kamp freyan mulai sembuh tapi di tempat asing ini ia tak memiliki kenalan siapapun dia juga tak mengerti apa yang mereka katakan, hingga akhirnya Gita di perintahkan untuk mengajarinya bahasa rusia, akhirnya beberapa minggu ia mulai akrab dengan gita dan juga ia sudah sudah bisa bahasa rusia,di kamp itu semuanya harus saling mandiri, makanan di beri sekali sehari tak sedikit dia antaranya yang sling bunuh akibat rebutan makanan, bagaimana tidak dengan intensitas latihan militer yang tinggi jadi membutuhkan stamina yang banyak, mereka di latih untuk di jadikan mesin pembunuh.

Di kamp itu umur masing masing anak berbeda beda dan ya freyan termasuk yang termuda, sampai ada yang sudah dewasa tapi intensitas latihannya sama, pelatih di kamp itu hamya muncul pas latihan dan pada waktu pembagian makanan. setelah beberapa bulan di kamp itu freyan sudah beberapa kali makananya di ambil tapi ia terus melawan tapi terus dia di hajar habis habisan oleh sesamanya, gita tak tega melihatnya sesekali memberi makanan ke freyan, hingga suatu hari freyan berniat membunuh untuk pertama kalinya, siang itu pas saat pembagian makan dan kembali ia di datangi untuk di rampas makanannya, ia sudh siap dengan garpu di tangannya.

Tapi naas kembali lagi belum sempat menyerang Ia sudah di tendang duluan, mengetahui niat freyan pria kekar itu geram dan menusuk garpu itu ke perut freyan lalu meninggalkannya.

" oma, shasa maafkan freyan, maaf, maaf tak bisa melindungi kalian " ucap freyan menangis sambil memegangi perutnya yang penuh darah hingga tak sadarkan diri.

Setelah beberapa waktu akhirnya ia tersadar, " bagaima sudah baikan? " ucap gita

Ya yang menyelamatkannya adalah gita, " terima kasih " ucap freyan

" dek mulai sekarang kamu ikut sama kakak ya, nanti kakak kenalin teman teman sesama dari indo supaya kamu punya teman juga di sini " ucap gita

" baik kak, terima kasih " ucap gita

Setelah beberapa hari pemulihan akhirnya freyan di bawa ke tempat kumpul gita, di sana sudah banyak anak anak yang lain, ia lalu masuk ke ruang ketua. (oh iya di kamp ini sudah ada beberapa anaka anak yang membentuk kelompok dan tempat gita ini salah satunya ) author.

Protective Soldier (FRESHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang