Saat makan malam, Lan WangJi melihat wajah istrinya yg terlihat jelas masih ada rasa takut di sana.
"Sean, bisakah kakek meminta satu hal padamu" ucap Lan WangJi.
"apa" jawab Sean singkat.
"jangan berurusan dengan perusahaan itu, dan kalo bisa jangan berurusan dengan orang-orang dari negara itu" ucap Lan WangJi.
"kenapa?" tanya Sean menaikan sebelah alisnya.
"turuti saja permintaan kakekmu" ucap Wei Ying.
"kalian menyembunyikan sesuatu dariku?!" seru Sean menatap tajam ke arah kedua kakeknya.
"tidak, hanya saja kakek tidak suka dengan perusahan itu berserta orang-orangnya" ucap Wang Ji.
Lan Wang Ji masih ingat jelas dengan kejadian yg menimpa anak dan mantunya yg mati tepat di depan matanya.
Untuk kedua kalinya Wang Ji harus kehilangan kedua anaknya, dan juga mantunya.
Mengingat kejadian itu membuat dada Lan Wang Ji semakin sesak. Hingga ia tidak menyadari kalo air matanya menetes dengan derasnya.
"Lan Zhan, jangan menangis" ucap Wei Ying memeluk tubuh gemetar suaminya.
Sean yg melihatnya tersentak kaget, ini adalah kali pertamanya melihat sang kakek menangis sampai air matanya tidak berhenti mengalir.
"tolong Sean hanya kau yg kami punya, tolong jangan berurusan dengan orang-orang itu" ucap Wei Ying yg masih memeluk tubuh suaminya.
"kenapa? Kenapa aku tidak boleh berurusan dengan mereka? Kenapa?" teriak Sean.
"tidak ada, hanya saja kau tidak boleh berhubungan dengan yg namanya china" teriak Lan Wangji.
Lalu pergi meninggalkan meja makan itu.
"kalian menyembunyikan rahasia besar pada ku, aku membenci kalian" teriak Sean.
Deg...
Jantung WangJi dan Wei Ying serasa berhenti berdetak mendengar ucapan cucu manisnya itu.
"asal kau tetap bersama kami disini maka bencilah kami sesukamu, asal kau tidak terlibat dengan mereka maka bencilah kepada kami" ucap Wei Ying dengan nafas tersengalnya.
"Wei Ying jangan berteriak pada ZhanZhan" ucap Lan WangJi keceplosan menyebut nama anaknya.
"ZhanZhan,,siapa ZhanZhan itu? Apa itu nama ayahku?" tanya Sean.
"kau ingin tau kenapa kau harus selalu bersembunyi dari dunia di balik wajah palsu dan nama palsu itu?" tanya Wei Ying yg sudah tidak tahan lagi.
"iya, aku ingin tau" jawab tegas Sean.
Wei Ying dan Lan Wang Ji pun mengajak Sean untuk masuk ke dalam satu ruangan yg di dalamnya terlihat seperti sebuah makam.
Ruangan yg tidak pernah Sean lihat isinya, dan pintu ruangan itu selalu terkunci dengan rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
dendam Wang bersaudara (yizhan)
Actioncerita jebakan Xiao zhan berlanjut gays. tapi cerita kali ini berfokus pada ke tiga anaknya dan juga kisah cinta mereka. setelah kematian kedua orang tuanya ketiga bocah yg belum sempat saling lihat itu harus hidup terpisah. serta kejayaan keluarga...