"Ken, Ibumu sakit" Ucap Jati pada Kenan yang baru saja memasuki mobil.
"Apa ibu dibawa ke rumah sakit?" Tanya Kenan Khawatir.
"Tidak, Ken. Nyonya Laras di mansion. Beliau sudah ditangani dokter. Beliau menolak pergi ke rumah sakit" Jelas Jati.
"Hari ini aku akan pulang ke Mansion. Aku harus menemani ibu. Sepertinya aku akan bolak-balik untuk ke kampus." Ucap Kenan.
"Apa kau serius. Jarak mansion dan Kampus mu cukup jauh, Ken" Jati memastikan.
"Aku serius, Jati. Ayo kita segera pulang" Jati hanya menjawabnya dengan anggukan.
Kenan meminta Jati untuk tak memanggilnya dengan embel-embel Tuan. Toh Jati 2 tahun lebih tua darinya. Ia dan Jati pun sudah mengenal sejak lama.
"Jati, aku ingin membeli sebuah bunga. Tolong berhenti sejenak di sebuah toko bunga" Pinta Kenan di iyakan Jati.
Sebuah toko bunga kecil namun terlihat asri dan penuh.
"Selamat datang Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang gadis menghampiri Kenan yang terlihat sedang bingung mencari-cari bunga yang pas.
Kenan lantas membalikan badannya. Mencari sumber suara lembut namun riang di telinganya. Matanya tak bisa beralih. Seolah gadis dihadapannya mencuri seluruh atensinya.
Gadis berkulit putih, bermata sipit. Jika ia tertawa matanya akan melengkung seperti bulan sabit. Ditambah rambut hitam panjang.
Sangat Cantik. Batin Kenan.
"Tuan, apa kau mencari sesuatu?" Tanya Gadis tersebut lagi memastikan.
"Ah, oh iya. Aku mencari bunga. Tapi aku tidak tau bunga apa yang dia suka" Kenan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Gadis tersebut tersenyum lembut. Ia nampak mengambil setangkai bunga berwarna merah. Menjulurkannya pada Kenan.
"Bagaimana dengan bunga Dahlia? Bunga ini memiliki makna sebagai penghormatan, martabat, komitmen serta sebuah keabadian" Jelas Sang gadis.
"Cantik" Ucap Kenan tanpa ia sadari.
"Kau pun berpikir begitu?" Gadis tersebut tersenyum cerah.
"Baiklah. Tolong buatkan sebuah buket untukku" Pinta Kenan. Dijawab anggukan semangat oleh gadis tersebut.
"Tolong tunggu sebentar Tuan" Pamit aang gadis.
Oh bodoh sekali Kenan. Bagaimana mungkin ia bisa dengan ceroboh berucap cantik. Untung saja sang gadis yang mendengarnya tak menyadari jika ucapan Kenan adalah untuknya.
Tak lama sang gadis kembali dengan buket bunga ditangannya. Serta senyum yang tak hilang sejak tadi.
"Silahkan, Tuan"
"Terimakasih"
"Semoga kekasih anda menyukainya"
Kenan tersenyum mendengar ucapan gadis tersebut. Bagaimana sang gadis mengira bunga tersebut untuk kekasihnya.
Oh sungguh, jantung Kenan berdegup kencang memikirkan bagaimana senyum sang gadis.
"Bu apa kau baik-baik saja?" Kenan menghampiri sang ibu yang terbaring di kasurnya.
"Ibu tak apa, Ken. Hanya sedikit kelelahan" Ucap Laras mengelus punggung tangan Kenan lembut.
"Apakah itu? Oh cantik sekali Dahlia ini" Laras tersenyum cerah melihat Kenan datang dengan sebuah bunga.
"Oh, ibu tau ini Dahlia?" Kenan sedikit terkejut.
"Tentu saja sayang. Ibu sedikit tau tentang dahlia. Cantik" Ucap Laras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Found You [ Chenle x Chaeryeong ] ✓ [SELESAI]
FanfictionMenemukanmu tak mudah. Maka aku tak akan melepasmu saat akhirnya aku menemukanmu - Kenan Akash Danadyaksa. Menemukanmu seperti memenangkan sebuah lotre. Beruntung - Anala Leora