I Promise

3.1K 168 18
                                    

Makomi x Miraie

———

"Kapan-kapan kesini lagi ga?" Miraie menatap wajah Makomi, ia menunjukkan puppy eyesnya.

"Iya, kapan-kapan saya kesini lagi. Ayo kita nikmatin waktu kita yang sekarang dulu," Makomi menggandeng tangan Miraie sampai di mobilnya, ia berniat mengajak Miraie pergi ke taman bermain.

"Ih inikan taman yang waktu itu aku bilang!" ujar Miraie dengan semangat, ia segera turun dari mobil dan berlari kecil meninggalkan Makomi.

"Tunggu, sayang, kamu mau ninggalin saya gitu aja?" Makomi menggandeng tangan Miraie, menahannya agar tidak berlari, "jangan lari nanti kamu jatoh,"

"Aku kan dokter, bisa sembuhin diri sendiri!" serunya, ia membuat ekspresi wajah yang bangga.

Makomi tertawa mendengar ucapan kekasihnya, "iya dokter," ia mengacak-acak rambut Miraie.

Miraie mengendus kesal, ia segera merapikan rambutnya, "jangan di acak-acak dong! Nanti jadi jelek!" ketusnya.

"Pacar saya selalu cantik,"

"Gombal!" teriak Miraie lalu meninggalkan Makomi. Ia berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

Makomi berjalan di samping Miraie, "jangan ngambek, ayo main, kamu mau main apa?"

Miraie menunjuk salah satu permainan, "naik itu gimana? Berani ga kamu?" ujarnya dengan nada yang mengejek.

"Oh itu? Boleh, ayo," Makomi menggandeng Miraie ke depan permainan yang tadi ditunjuk oleh kekasihnya. Ia mengantri dengan Miraie yang berdiri di depannya, "kenapa diem aja kamu? Takut?"

Miraie menoleh, "siapa juga yang takut?" ia menunjukkan ekspresi wajah tengilnya.

Makomi tersenyum, "kirain takut, kalo takut kita ganti wahana aja gapapa,"

Miraie kembali menghadap depan, "ga, aku ga takut," gumamnya

Setelah menunggu beberapa menit, Makomi dan Miraie akhirnya masuk ke dalam permainan. Mereka duduk berdampingan, "pake pengamanannya yang bener ya," ujar Makomi

Miraie mengangguk, setelah karyawan membernarkan semua sabuk pengaman, permainan siap dimulai. Wajah Miraie yang semula tengil kini menjadi diam.

Makomi yang tersadar akan perubahan ekspresi Miraie menggenggam tangan kekasihnya, "takut? Mau turun aja?"

Miraie menggeleng, "engga, kita udah antri lama,"

"Tapi kalo kamunya takut gini gimana? Kamu yakin?" Makomi memastikan bahwa Miraie benar baik-baik saja.

"Gapapa kok aku,"

"Oke, nanti kalo pusing bilang ya, biar pulangnya saya gendong aja," Makomi mengusap surai Miraie.

Kereta yang dinaikinya mulai melaju. Semula kereta berjalan perlahan akhirnya menjadi cepat. Miraie tidak henti-hentinya teriak akibat jalur yang dilaluinya sangat ekstrim. Miraie memegang kepalanya yang terasa pusing akibat beberapa kali melewati jalur memutar.

Kereta pun berhenti melaju, Miraie masih memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing, "Makomi, pusing," gumamnya

"Iya ini udah, sini saya gendong aja," Makomi melepas sabuk pengamannya

"Ga usah, aku masih bisa jalan," Miraie berdiri dengan tubuh yang sempoyongan.

Makomi dengan sigap menahan tubuh Miraie, "hati-hati, aku tuntun," ia menuntun kekasihnya hingga keluar dari area permainan. Makomi mendudukkan kekasihnya di kursi terdekat.

Tokyoverse [oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang