Satu

1K 70 2
                                    

Enjoy!
.
.
.
.
.

"Sayang, aku pulang!" Jisung berucap sembari melepas sepatu dan jas nya saat memasuki kediamannya bersama Chenle setelah menempuh perjalanan selama 13 menit dari kantornya, cukup jauh memang.

"Hai, gimana hari ini? Kok mukanya kusut gitu" ujar si manis dengan mengambil alih jas yang tadinya di tangan sang dominan. Chenle selalu menyambutnya dengan senyuman paling menenangkan favoritnya itu. Membuat penat yang Jisung rasakan setelah seharian bekerja di kantor pun seketika hilang begitu saja.

Sebelum menjawab pertanyaan Chenle, Jisung sedikit cemberut dengan tatapan memelas lalu merentangkan tangannya seperti meminta untuk dipeluk oleh Chenlenya. Ah lucu sekali calon ayah ini.

Dengan senang hati Chenle memberikan pelukan hangatnya –yang sekali lagi, membuat Jisung tenang dan melupakan semua bebannya– usapan yang lembut pun turut dirasakan oleh Jisung di punggung kokohnya. Jisung semakin mengeratkan pelukannya dengan tangan yang melingkar di pinggang yang lebih muda dan wajahnya yang ia sembunyikan di ceruk leher si manis.

"Tadi Jungwon bilang hari ini hanya ada 2 meeting dengan kolega perusahaan dari pulau seberang, tapi ternyata ada lagi meeting tambahan yang mendadak jadi jam pulang ku terulur 2 jam. Padahal niatku mau cepat pulang dan ajak kamu ke taman, tapi lihat sekarang udah jam 7 malam" ucapnya sedikit merengek sembari masih menyembunyikan kepalanya di ceruk leher sang terkasih. Beruntung pendengaran Chenle cukup tajam jadi bisa menangkap suara Jisung yang teredam.

"Gapapa, kita bisa ke taman besok saat weekend." Suara Chenle terdengar sangat lembut di telinga Jisung.

"Iya tapi kan niatku mau tadi aja perginya, apalagi kamu udah hampir seminggu di rumah terus gak kemana-mana pasti bosen ya? Maaf ya? Harusnya aku ajak kamu pergi dari kemarin." Ujar Jisung merasa bersalah.

"It's okay ji, aku gak bosen kok. kan kamu udah beliin alat-alat buat ngerajut jadi tadi aku coba ngerajut buat isi waktu luang aku." Ucapnya dengan tersenyum manis. Omong-omong mereka sudah melepaskan pelukannya dan sekarang keduanya duduk di sofa ruang tengah dengan posisi Jisung berbaring di paha si cantik sembari memeluk perutnya.

"Yaudah sebentar ya aku mandi dulu" Jisung bangkit sembari mengusak rambut halus milik Chenle dan dibalas anggukan kecil olehnya. Lalu Jisung pun beranjak dari duduknya menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya dan Chenle.

Sembari menunggu sang suami membersihkan diri, Chenle menyalakan televisi dan memotong buah apel untuk ia makan saat menonton kartun kesukaannya.



*~*~*



"Oiya sayang, kok dari tadi aku ga liat bi Inah deh? Kan harusnya masi di sini?" Tanya Jisung celingukan mencari orang yang dimaksud saat kembali ke ruang tengah setelah selesai membersihkan diri. Sedari tadi ART mereka itu tidak terlihat oleh indera penglihatannya.

Chenle tersenyum canggung, "tadi aku suruh pulang aja.. soalnya udah selesai juga semua kerjaan di sini, kasian bibi dari kemarin udah nemenin aku sampai malem jadi hari ini aku izinin pulang lebih awal." Suaranya mengecil karena takut Jisung marah sebab ia ketahuan berada di rumah hanya seorang diri sejak pukul 15.00 tadi (jadwal asli biasanya bi inah pulang jika pekerjaannya sudah selesai).

flashback on

"Bibi pulang sekarang aja ga apa - apa bi, Chenle bisa sendiri kok. Lagian Jisung juga sebentar lagi pulang" Tentu saja si november itu berbohong dengan mengatakan suaminya akan pulang sebentar lagi agar bi Inah menuruti ucapannya tadi.

"Tapi tuan Jisung sudah memberi perintah pada saya untuk menjaga nak Chenle selagi tuan Jisung bekerja. Saya juga dengan senang hati menemani nak Chenle di sini agar tidak kesepian, kandungan nak Chenle juga masih muda jadi saya khawatir terjadi apa - apa jika nak Chenle sendirian di rumah" Bibi memanggil Chenle dengan embel - embel 'nak' karena Chenle sendiri yang memang menolak untuk dipanggil tuan.

Youth || jichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang