GIDARA - 09

540 40 2
                                    

Suasana kantin kini berubah menjadi lautan manusia, begitu banyak yang berdatangan mengisi perut kosong mereka. Gibran tidak menghampiri Adara. Karna ia, ada urusan dengan anggota Gengster nya. Jadi, Adara lebih dulu menuju ke kantin karna ia juga tidak perlu di jemput oleh Gibran.

"Lo tau sesuatu tentang Lea ga?" tanya Adara tiba-tiba. Kini mereka sedang berjalan menuju kantin.

"Gue tau, tapi tumben lo kepo?" tanya Vio penasaran.

Adara menatap ke segala arah ketika ditatap oleh Vio intens.

"Cuma cari titik lemahnya, kayaknya dia obsesi banget sama cowok gue." pungkas Adara.

"Sekarang lo ngakuin ya kalo Gibran cowok lo, cieee!!" Ledek Clarissa menyahut.

"Kalo dia gak gue akuin, gak bakal gue mau nyusuin dia."  batin Adara.

Seketika ia ingat benar juga ia harus konsultasi ke dokter untuk mengecek apakah dia bisa menyusui di usia muda.

"Gue harus cek ke dokter, biar si bayi gede gak minta ke orang lain." batin Adara mengangguk pelan.

"Kenapa, lo?" tanya Jenny menyadarkan Adara.

Adara menggeleng santai dan mereka pun sampai di pintu kantin.

"Lo yang pesen atau gue yang pesen?"

"Lo cari meja kosong aja deh, gue sama Clarissa yang pesen makanan." sahut Vio.

Adara mengangguk kemudian ia berjalan mencari meja yang kosong diikuti Jenny.

"Disana aja, Ara." tunjuk Jenny ke meja dekat pintu taman. Adara mengangguk ia pun berjalan ke meja yang ditunjuk oleh Jenny.

Mereka pun bersiap duduk ditempat namun suara heboh membuat sedikit mengurungkan niatnya untuk melihat apa yang membuat mereka seheboh itu.

Adara hanya memutar bola matanya malas. "ck, gue kira apaan!" decihnya menatap siswi yang berteriak kegirangan karna kedatangan Raja singa.

Jenny menyenggol lengan Adara yang membuat gadis itu menoleh dengan alis nya yang terangkat.

"Cowok lo noh! Selalu bikin heboh sekolah." bisik Jenny.

Adara hanya menatap Gibran yang kebetulan menatapnya sebelum akhirnya Gibran, Irshad, Noah dan Kevin menghampirinya dengan langkah angkuh dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana tak ayal Kevin juga menyugar rambutnya ke belakang seolah menarik perhatian siswi kantin.

"Dasar centil!" batin Adara menatap sinis Kevin yang mengedipkan matanya genit kearah siswi yang dilewatinya.

"Hi, Adara." sapa Noah melambaikan tangannya menyapa.

Adara mengangguk. "Ngapain kesini?" tanyanya memicing.

"Apalagi? Selain ngikutin baginda Raja singa? Ya ga bro?" sahut Irshad menepuk bahu Noah pelan.
Noah mengangguk ringan dan menatap sekitar seolah mencari seseorang.

"Nyari siapa lo?" tanya Jenny yang melihat gerak gerik Noah curiga.

"Kalian cuma berdua? Dua curut lagi mana?" tanya Noah pelan.

"Enak aja lo ngatain gue curut!" suara Clarissa yang tak terima di bilang curut ia muncul secara tiba-tiba setelah memesan makanan dan minuman diikuti Vio.

Noah tak menjawab ia hanya diam kemudian duduk disamping Kevin, Clarissa menatap sengit Noah yang melengos seolah menghiraukan tatapan Clarissa padanya.

"Sayang." panggilan Gibran membuat para sahabatnya serentak menoleh bahkan siswi yang dekat dengan meja mereka dibuat menoleh serentak karna panggilan Gibran.

VERSI GIDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang