Chapter 2

484 77 6
                                    

Cerita ini hanya sebuah fanfic , so jangan dibawa serius betul

Happy Reading!!

....

Sudah seminggu sejak lagu solo Seulgi dirilis, mungkin banyak dari kalian berharap ada perubahan setelah konser itu, namun tidak sama sekali dia membaca disalah satu postingan penggemar jika mereka tidak akan mendukung si pencari perhatian, dan ya..Seulgi kira itu hanya candaan tapi benar-benar dilakukan, bukan hanya itu.. agensi seolah mempermalukannya juga dengan memesan vanue besar untuk fansign setelah tampil di musik show. Benar..apa keserakahan yang dia harapkan ketika keadaan tak mendukung,

"Seulgi..ayo keluar, mereka sudah menunggu" Seulgi menghela nafas dan berlalu keluar, setidaknya mereka ada bersamanya, biarkan dia memasang senyuman serta berterimakasih untuk mereka, dihari terakhirnya mempromosikan lagu solonya,

"Bukankah menyenangkan, ruangan ini tak membuat kita berdesakan..terimakasih untuk dukungan kalian" Ujar Seulgi depan sana, pria itu beralih mengambil duduk dan sesuai permintaannya untuk menyediakan kursi bagi penggemar yang ingin tanda tangan, dia tak mempedulikan foto, karena Seulgi sendiri juga yang akan mengambil foto bersama mereka, agar waktu yang sebenarnya lama untuk lebih dari seribu orang itu bisa dia manfaatkan dengan hati senang.

"Dokter Park?"

"Ya, kau sudah bekerja keras Seulgi-ssi, kami menunggu karya-karyamu yang lain"

"Terimakasih dokter park" Seulgi menandatangi album itu serta memberi kata-kata singkat yang sangat realistis, bukan sekedar rayuan para idol, tapi lebih kepada nasehat atau semangat sebagai teman.

"Apakah pasienmu tidak menunggu?"

"Tidak, kebetulan hari ini juga bukan bagianku, jadi aman"

"Ahahaha, kau memang seorang penggemar sejati"

"Ya..kapan kami bisa melihatmu kembali?"

"Aku rasa aku butuh istirahat? Atau mungkin tidak bagaimana menurutmu dokter?"

"Jangan, sering-seringlah muncul" Seulgi tersenyum sembari mengangguk, Joy diarahakan untuk berdiri disebelahnya dan dengan sebelah tangan merangkul Joy foto itu terambil dengan baik.

....

"Setiap orang membawa album lainnya, dan kau hanya ini?" Kekeh Seulgi menatap perempuan yang tampak malu itu, karena sangat jarang sekali bagi seorang penggemar untuk menutup wajahnya dari idol mereka, karena ajang ini adalah dimana mungkin idol mengingat wajah penggemarnya.

"Ini album pertamaku"

"Benarkah? Terimakasih karena album ini menjadi album pertamamu, siapa namamu?"

"Bae Irene" tangan Seulgi berhenti menulis, dia mengangkat kepalanya. Mata keduanya tampak bertemu, Seulgi juga tampak melebarkan matanya, dia kira waktu itu..Irene hanya menemani dokter park saja, namun ternyata dia menyempatkan hadir saat ini.

"Terimakasih sudah datang sunbaenim"

"Jangan tulis Irene, Bae Joohyun..itu nama asliku" Seulgi menganggukan kepala,

"Nama yang bagus, kenapa tidak memakai nama ini saja?"

"Hanya orang terdekatku yang boleh" Seulgi lagi-lagi mengangkat kepalanya, dia tersenyum.

"Kau tidak akan mengambil foto bukan?"

"Tidak tentu saja" Seulgi lagi-lagi menganggukan kepala, jangan tanya Irene, jantung gadis itu berdetak tak karuan karena berbicara dengan mata berkontak seperti ini.

....

Irene menghela nafasnya tidurnya cukup nyenyak kali ini, karena setelah makan malam bersama Joy, dirinya langsung tidur begitu sampai di apartementnya.

You My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang