Chapter 10

458 77 10
                                    

Cerita ini hanya untuk keseruan penggemar saja, jadi tidak ada maksud atau tujuan tertentu. Jadi jangan dibawa terlalu serius

.....

Hancur, hati pria mana yang rasanya tidak hancur begitu mendapat penolakan dari gadis yang dicintai, itulah yang Seulgi rasakan tiga bulan lalu atau mungkin sampai sekarang? Hanya Seulgi yang tau.

Jika dihitung, perempuan yang pernah menjadi alasan dia untuk bahagia itu. Mungkin sudah enam bulan, hari dia melamar Joy saat itu adalah hari keluarnya Wendy dari penjara, hukum canada lah yang berlaku kepada pria itu, Seulgi tak tau apakah Wendy sudah datang ataupun menginjakan kaki lagi dikorea, sebab dia benar-benar mengambil kesibukan yang bahkan menurut orang lain itu sangat diluar batas.

Soal Joy, dia tak pernah lagi bertemu langsung hanya pesan-pesan singkat yang dia kirimkan untuk menanyakan perempuan itu, Seulgi tak membenci Joy, dia hanya tak tau harus bagaimana dihadapan perempuan itu, dia merasa jika perasaannya akan semakin mengebu-gebu saat melihat perempuan itu. Dan kenyataan Joy tidak mau mengambil tanggung jawab yang dia tawarkan membuat rasa bersalahnya memuncak, dia tau dibalik semuanya alasan Wendy melakukan hal itu adalah karena dirinya, karena kebencian Wendy kepadanya.

Seulgi mengecek ponselnya, sebuah pesan masuk cukup menganggu ketenangannya. Dia tersenyum saat Joy memintanya datang ke-apartementnya.

.....

Seulgi menatap mereka semua yang berada disana, dia mengambil duduk saat Jisoo menyuruhnya. Suara seseorang yang terdengar memuntahkan sesuatu membuat Seulgi berdiri, namun kali ini Jennie yang menahannya.

"Tidak apa, ada Wendy disana"

Tak lama setelah itu kedua orang itu datang, Seulgi melihat dengan jelas bagaimana Wendy membimbing tubuh Joy untuk berjalan, dia mengerutkan alisnya bingung dengan beberapa hal yang terjadi saat ini.

"Seulgi...bisa kita bicara didalam sebentar?" Tak mau lagi menunda-nunda segalanya terlebih dia merasa benci untuk sekedar berada disatu ruangan bersama Wendy membuat Seulgi mengangguk dan mengikuti langkah pelan Joy kedalam kamarnya.

....

"Dia datang bersama orangtuanya, dia melamarku" Seulgi menundukkan kepalanya usai kalimat itu terucap, matanya tampak berkaca-kaca menyadari perempuan yang dicintainya itu akan mengatakan sesuatu yang membuatnya kecewa.

"Kau menerimanya? Kenapa harus dia? Bukankah sudah aku bilang jika aku...

"Beda Seulgi-ah, beda...aku mengandung anaknya, ini bukan tanggung jawabmu, kukira aku akan menamparnya saat dia muncul dihadapanku, tapi aku malah memeluknya, tidakkah kau mengerti" Seulgi menghapus airmatanya sebenci apapun Joy, itu tak akan mengelakkan jika fakta yang berada didalam tubuh Joy saat ini adalah bagian dari Wendy.

"Kau tidak takut? Kau tidak trauma? Tidak stress?"

"Rasa yang dibawa bayi ini mengalahkan ketakutanku padanya Seulgi-ah" Seulgi menganggukan kepalanya, senyuman muncul diwajahnya dan sambil berlutut dia mendekati Joy yang duduk ditepi kasur.

"Kalau begitu aku minta maaf, atas semua yang terjadi kepadamu. Dia melakukannya karean benci denganku" Joy mengusap pipi Seulgi sembari mengelengkan kepala, tidak ada yang salah disini. Kesalahan sebenarnya hanya ada pada Wendy, namun Joy sudah memaafkannya seiring waktu. Ditambah faktor kandungannya yang memang darah daging pria itu membuat Joy justru tak merasa takut atau apapun, melainkan sebaliknya.

"Apa kau yakin akan bahagia dengannya?"

"Hmm aku yakin, maka izinkan kami Seulgi-ya, aku memang tak mencintainya saat ini namun bayi ini, dia mungkin bisa membuatnya terjadi" Seulgi tersenyum kemudian menegakkan badannya sedikit dan memeluk Joy, dia tau hal itu..hal yang memaksa terkadanga akan membuahkan hasil yang tak terduga.

You My StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang