4. Big Bang

498 43 3
                                    

'But you already got me feeling some type of way.'

-Chase Atlantic-

***

Heath mencuci tangan di wastafel begitu selesai menjahit luka robek di dahi juga tangan salah satu pasien yang mengalami kecelakaan kerja. Beruntung usai diperiksa secara menyeluruh, tidak ada tanda- tanda perdarahan di otak, cedera leher, atau patah tulang. Dia sempat mengolok pasien bila datang ke sini masih tidak menggunakan helm standar, maka dia bersedia menjahit otaknya yang berceceran.

Ekor matanya melirik ke samping merasakan kehadiran Joey yang berseru, "Dia menghilang!"

Bola mata Heath memutar mendengar teriakan Joey yang selalu dan selalu berlebihan. "Nanti juga ketemu." Dia mematikan keran dan mengeringkan tangan menggunakan tisu lantas bergegas keluar ruang tindakan menuju brankar lain.

"Ponselnya tidak aktif. Aku menghubungi teman-temannya tidak ada yang mau menjawab. Apa benar kau tadi menjemput—"

"I did, Jo!" geram Heath kesal seakan-akan Joey tidak percaya bahwa Heath sempat menyusulnya di kafe sesuai yang dijanjikan Poppy.

Heath sudah merelakan beberapa menit waktu istirahatnya untuk menjemput Poppy di saat Joey harus ikut tindakan operasi besar hingga petang. Namun, gadis itu tidak ada di sana sampai seorang pelayan mengatakan gerombolan gadis yang dicari sudah pergi sejak dua jam lalu.

"She's not fucking baby!" imbuh Heath mengusap wajahnya frustrasi.

"Dan membiarkannya bertindak seliar mungkin? Kau tahu betapa berandal adikku, Heath!"

"Tinggal kau ikat saja lehernya," jawab Heath asal. "Aku juga punya hal yang lebih penting di sini!"

Tanpa menunggu Joey menanggapi, Heath melenggang menuju seorang pasien anak-anak yang sedang menangis di pelukan ibunya. Pandangan tajam yang dilayangkan Heath seketika teduh dan bibirnya mengulum senyum sembari mengeluarkan sebuah lolipop berperisa strawberry.

Sesaat dia berpaling ke arah di mana Joey masih berdiri di sana. Wajahnya kesal tapi tidak punya pilihan lain karena memang tugas mereka jauh lebih berat dibandingkan membuntuti Poppy yang notabene sudah seperempat abad. Heath memicingkan mata lalu mengisyaratkan Joey segera pergi.

Menjalani pendidikan spesialis emergensi di tahun ketiga memang hampir membuat otak Heath gila. Serangkaian jadwal dan tekanan dari berbagai sudut telah mengubahnya menjadi seorang yang jauh lebih sensitif dari perangai asli. Sekarang beban itu ditambah dengan adanya kabar kalau Joey akan pindah praktek di salah satu rumah sakit yang sialnya jauh dari London.

Yang artinya aku menjaga dua anjing dalam waktu bersamaan.

Bukan hal baru untuk mereka jika menjalani rotasi di rumah sakit lain demi mendapatkan pengalaman baru serta kasus lebih kompleks. Tiga bulan lalu, Heath juga dipindahkan tugaskan ke pinggiran kota London sebelum akhirnya pindah ke sini dan satu tempat magang bersama Joey. Sehingga kepergian temannya bukan hal besar yang perlu ditangisi, melainkan kehadiran Poppy di hidupnyalah yang memantik percikan api di kepala.

Bagi Heath, rasanya dia bakal memilih berhadapan langsung dengan puluhan pasien. Belum apa-apa kepalanya sudahnya berkedut-kedut butuh pereda nyeri membayangkan betapa heboh adik Joey nanti.

Joey menceritakan rencana kepindahannya dengan perasaan campur aduk ketika mereka selesai shift. Duduk berdua di taman rumah sakit sembari menikmati angin musim panas ditemani sekaling soda dingin. Joey mengamati sahabatnya yang masih membisu seolah-olah perpisahan mereka ini sesuatu yang menyakitkan. Dia mengulurkan tangan, menepuk pundak Heath dengan mata berkaca-kaca seraya berkata, "Aku akan merindukanmu, Bung."

Lie With Me, BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang